Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

"Kompasiana Best Fiction Award Explorer" 22/1/2025

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Menetapkan Visi dan Prioritas yang Jelas untuk Pendidikan Unggul Era 5.0

13 Januari 2025   22:58 Diperbarui: 13 Januari 2025   22:58 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Telkomuniversity, tersedia di https://jakarta.telkomuniversity.ac.id/smart-goals-tujuan-teratur-kesuksesan-yang-terarah

Menetapkan Visi dan Prioritas yang Jelas untuk Pendidikan Unggul 5.0

Oleh: A. Rusdiana

Era Society 5.0 mendorong perubahan signifikan di sektor pendidikan, memaksa pemimpin pendidikan untuk lebih adaptif dan strategis. Sayangnya, banyak institusi pendidikan belum memiliki pemimpin yang mampu menetapkan visi yang inspiratif dan prioritas yang jelas dan konsiten. Fenomena ini menghambat tim dalam mencapai tujuan besar seperti penerapan teknologi dalam pembelajaran dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Dalam teori kepemimpinan, menetapkan visi yang jelas adalah inti dari keberhasilan organisasi. Namun, kesenjangan (GAP) sering terjadi karena kurangnya pelatihan kepemimpinan bagi kepala sekolah, dosen, dan pejabat muda. Oleh karena itu, tulisan ini akan membahas pentingnya menetapkan visi dan prioritas untuk mengelola tim secara efektif, guna menjawab tantangan pendidikan di era 5.0 dan mendukung visi Indonesia Emas 2045. Berikut lima strategi menetapkan visi dan prioritas untuk mengelola tim secara efektif:

Pertama: Visi sebagai Pemandu Strategis; Visi adalah arah jangka panjang yang menjadi panduan utama bagi tim. Seorang kepala sekolah yang menetapkan visi seperti "Meningkatkan kualitas pembelajaran berbasis teknologi" memberikan motivasi kepada tim untuk berinovasi. Visi yang jelas menjadi tolok ukur keputusan dan tindakan yang diambil oleh institusi pendidikan, menciptakan keselarasan di semua level.

Kedua: Prioritas untuk Fokus dan Efisiensi; Menetapkan prioritas membantu tim mengalokasikan sumber daya secara optimal. Dalam konteks pendidikan, dosen pembimbing yang memprioritaskan penyelesaian proyek penelitian sebelum memperluas lingkup riset memastikan hasil yang maksimal. Pemimpin harus memastikan prioritas ini diketahui oleh semua anggota tim untuk menghindari multitasking yang tidak efektif.

Ketiga: Kolaborasi dalam Penentuan Visi dan Prioritas; Visi dan prioritas yang baik melibatkan masukan dari berbagai pemangku kepentingan. Sebagai contoh, kepala sekolah dapat mengadakan diskusi dengan guru, tenaga kependidikan, dan siswa untuk menyusun visi bersama. Pendekatan kolaboratif ini tidak hanya memperkuat visi tetapi juga meningkatkan rasa memiliki di antara anggota tim.

Keempat: Komunikasi Efektif untuk Implementasi Visi; Setelah visi dan prioritas ditetapkan, langkah selanjutnya adalah komunikasi yang efektif. Pemimpin harus menggunakan berbagai media, seperti rapat, buletin internal, atau platform digital, untuk memastikan visi dipahami oleh semua pihak. Komunikasi yang jelas mengurangi potensi kesalahpahaman dan mempercepat implementasi strategi.

Kelima: Evaluasi dan Penyesuaian Visi Secara Berkala; Visi dan prioritas perlu dievaluasi secara berkala untuk memastikan relevansinya. Kepala sekolah atau dosen harus melakukan refleksi rutin terhadap kemajuan tim dan menyesuaikan visi jika diperlukan. Misalnya, jika tantangan baru muncul, visi dapat diperbarui untuk menghadirkan solusi inovatif.

Menetapkan visi yang jelas dan prioritas yang tepat adalah elemen kunci dalam kepemimpinan tegas untuk pendidikan unggul 5.0. Dengan visi sebagai panduan strategis, prioritas untuk efisiensi, dan komunikasi yang efektif, tim pendidikan dapat bekerja secara terarah menuju tujuan bersama. Hal ini, berimplikasi pada: Pemimpin pendidikan, seperti kepala sekolah, dosen, dan pejabat muda, harus memiliki kompetensi menetapkan visi dan prioritas untuk menghadapi tantangan era 5.0 dan mendukung visi Indonesia Emas 2045. Maka dengan ini, merekomendasikan kepada: 1) Penguatan Pelatihan Kepemimpinan: Pemerintah dan institusi pendidikan perlu menyediakan pelatihan intensif tentang penetapan visi dan prioritas; 2) Sistem Evaluasi Visi: Lembaga pendidikan harus mengadopsi mekanisme evaluasi berkala untuk memastikan relevansi visi; 3) Kolaborasi Pemangku Kepentingan: Pemimpin pendidikan harus melibatkan guru, dosen, dan tenaga kependidikan dalam proses penyusunan visi dan prioritas untuk meningkatkan rasa memiliki dan efektivitas implementasi.

Kemampuan menetapkan visi yang inspiratif dan prioritas yang jelas dan konsiten, dipastikan dapat menjawab tantangan pendidikan di era 5.0 dan mendukung visi Indonesia Emas 2045. Wallahu A'lam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun