Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

“Learning to Explore, Develop, and Serve”

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Memastikan Imprastuktur yang Memadai untuk Pendidikan Era 5.0

9 Januari 2025   09:25 Diperbarui: 9 Januari 2025   09:25 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Liputan6, tersedia di https://www.liputan6.com/news/read/5842793/direktorat-prasarana-strategis-infrastruktur-berkelas-dorong-pendidikan-berkualitas

Memastikan Infrastruktur yang Memadai untuk Pendidikan Era 5.0

Era 5.0 membawa tantangan besar dalam sistem pendidikan, terutama dalam hal adaptasi teknologi. Tanpa infrastruktur yang memadai, pembelajaran berbasis teknologi sulit diterapkan, sehingga generasi muda akan tertinggal dari perkembangan global. Teori enurut teori modernisasi pendidikan, infrastruktur adalah elemen penting dalam menciptakan sistem pendidikan yang adaptif dan berorientasi masa depan. Infrastruktur yang baik mendukung kolaborasi, inovasi, dan penguasaan keterampilan abad ke-21. Di banyak daerah, masih terdapat kesenjangan dalam akses terhadap infrastruktur pendidikan. Sekolah di perkotaan mungkin memiliki fasilitas yang memadai, tetapi sekolah di pedesaan masih mengalami keterbatasan seperti minimnya akses internet, perangkat pembelajaran digital, dan pelatihan guru. Tulisan ini memberikan panduan praktis bagi kepala sekolah, guru muda, dan pemangku kepentingan pendidikan dalam memastikan infrastruktur yang memadai untuk mendukung pembelajaran berbasis teknologi dan menghadapi tantangan era 5.0 menuju Indonesia Emas 2045. Berikut panduan untuk  memastikan infrastruktur yang memadai untuk mendukung pembelajaran:

Perama: Meningkatkan Infrastruktur Fisik Sekolah; Infrastruktur fisik juga harus mendukung pembelajaran digital: 1) Laboratorium Komputer: Membuka akses laboratorium komputer bagi siswa secara lebih luas; 2) Ruang Kelas Digital: Mendesain ulang kelas agar sesuai dengan kebutuhan pembelajaran berbasis teknologi; 3) Energi Terbarukan: Memanfaatkan energi terbarukan untuk mendukung infrastruktur teknologi.

Kedua: Memastikan Akses Internet yang Cepat dan Stabil; Akses internet merupakan prasyarat utama untuk mendukung pembelajaran digital: 1) Kolaborasi dengan Pemerintah: Kepala sekolah perlu bekerja sama dengan pemerintah untuk mendapatkan akses internet murah dan stabil; 2) Penyediaan Jaringan Lokal: Memanfaatkan teknologi seperti Wi-Fi sekolah untuk memastikan semua area memiliki akses internet; 3) Peningkatan Bandwidth: Mendukung kebutuhan kelas virtual dan penggunaan platform pembelajaran berbasis teknologi.

Ketiga: Menyediakan Perangkat Digital bagi Guru dan Siswa; Tanpa perangkat yang memadai, pembelajaran berbasis teknologi tidak dapat berjalan: 1) Peralatan Dasar: Tablet, laptop, atau komputer yang dapat diakses oleh guru dan siswa; 3) Program Hibah: Mendorong perusahaan teknologi untuk memberikan bantuan perangkat ke sekolah; 4) Pemeliharaan: Menyediakan dana untuk perawatan dan pembaruan perangkat secara berkala.

Keempat: Mendukung Pelatihan Guru dalam Penggunaan Teknologi; Guru adalah ujung tombak dalam penerapan teknologi pendidikan: 1) Pelatihan Rutin: Memberikan pelatihan berkala kepada guru muda untuk menguasai perangkat teknologi terbaru; 2) Penggunaan LMS: Melatih guru dalam memanfaatkan platform seperti Learning Management System (LMS); 3) Mentor Teknologi: Menyediakan mentor yang dapat membantu guru dalam mengintegrasikan teknologi ke dalam pengajaran.

Kelima: Mengoptimalkan Sumber Dana untuk Infrastruktur; 1) Meningkatkan infrastruktur memerlukan pendanaan yang cukup: 2) Kolaborasi dengan Sektor Swasta: Mengajak perusahaan untuk berinvestasi dalam pendidikan; 3) Dana BOS dan CSR: Menggunakan dana bantuan operasional sekolah (BOS) dan corporate social responsibility (CSR) untuk kebutuhan infrastruktur; 4) Crowdfunding: Memanfaatkan platform penggalangan dana untuk proyek infrastruktur sekolah.

Infrastruktur pendidikan yang memadai adalah fondasi utama untuk memastikan keberhasilan pembelajaran berbasis teknologi. Dengan akses internet yang stabil, perangkat digital, pelatihan guru, dan infrastruktur fisik yang mendukung, sekolah dapat menghasilkan lulusan yang siap menghadapi tantangan era 5.0. Hal ini berimplikasi pada
Investasi dalam infrastruktur pendidikan akan meningkatkan kualitas pembelajaran, memperkecil kesenjangan digital, dan mempercepat tercapainya tujuan Indonesia Emas 2045. Atas dasar itu, dengan ini merekomendasikan bahwa: 1) Pemerintah dan sekolah perlu bekerja sama untuk memastikan akses internet di semua wilayah; 2) Kepala sekolah harus mengalokasikan dana dengan prioritas pada perangkat teknologi dan pelatihan guru; 3) Pemangku kepentingan, termasuk sektor swasta, dapat berkontribusi dalam membangun infrastruktur pendidikan melalui investasi dan program CSR.

Infrastruktur yang memadai dapat memastikan terciptanya sistem pendidikan yang adaptif dan berorientasi masa depan. Infrastruktur yang baik mendukung kolaborasi, inovasi, dan penguasaan keterampilan abad ke-21. Wallahu A'lam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun