Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

“Learning to Explore, Develop, and Serve”

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kolaborasi Pemangku Kepentingan Pendidikan di Era 5.0

9 Januari 2025   04:43 Diperbarui: 9 Januari 2025   04:43 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kolaborasi Pemangku Kepentingan Pendidikan di Era 5.0

Oleh: A. Rusdiana

Era 5.0 membawa tantangan besar dalam dunia pendidikan, terutama dalam integrasi teknologi untuk mendukung pembelajaran yang efektif. Pendidikan tidak lagi hanya berfokus pada transfer pengetahuan, tetapi juga pada pengembangan keterampilan abad ke-21 seperti berpikir kritis, kolaborasi, dan kreativitas. Menurut teori pembelajaran kolaboratif, keberhasilan integrasi teknologi sangat bergantung pada sinergi antara pemangku kepentingan pendidikan. Kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan harus bekerja sama untuk menciptakan ekosistem pembelajaran yang mendukung adaptasi teknologi. Saat ini, banyak sekolah di Indonesia menghadapi kendala dalam integrasi teknologi. Kesenjangan sering terjadi karena kurangnya koordinasi antara kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan. Pelatihan yang tidak memadai dan infrastruktur yang terbatas juga menjadi hambatan utama. Tulisan ini bertujuan untuk memberikan wawasan tentang pentingnya kolaborasi antara kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan dalam menghadapi tantangan pendidikan di era 5.0. Dengan kolaborasi yang efektif, transformasi pendidikan dapat tercapai, mendukung visi Indonesia Emas 2045. Berikut pentingnya kolaborasi antara kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan:

Pertama: Peran Kepala Sekolah dalam Membangun Visi Bersama; Kepala sekolah memegang peran strategis sebagai pemimpin pendidikan. Mereka harus mampu membangun visi bersama yang mendukung integrasi teknologi. Selain itu, kepala sekolah perlu menyediakan infrastruktur yang memadai seperti akses internet dan perangkat pembelajaran digital.

Kedua: Pelatihan untuk Guru dan Tenaga Kependidikan; Guru dan tenaga kependidikan harus dilatih secara intensif untuk memahami dan memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran. Pelatihan ini harus mencakup penggunaan platform digital seperti Learning Management System (LMS) dan aplikasi pembelajaran interaktif.

Ketiga: Komunikasi Efektif Antar Pemangku Kepentingan; Kolaborasi yang baik memerlukan komunikasi yang efektif. Kepala sekolah harus mendengarkan masukan dari guru dan tenaga kependidikan mengenai kebutuhan teknologi dan pembelajaran. Rapat rutin dan forum diskusi dapat menjadi sarana untuk memastikan semua pihak memahami peran mereka.

Keempat: Implementasi Program Berbasis Tim; Proyek berbasis tim dapat meningkatkan kolaborasi antara kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan. Contohnya, program "Digital Classroom" yang melibatkan kepala sekolah dalam pengawasan, guru sebagai pelaksana, dan tenaga kependidikan sebagai pendukung teknis.

Kelima: Evaluasi dan Perbaikan Berkelanjutan; Evaluasi rutin sangat penting untuk memastikan keberhasilan integrasi teknologi. Kepala sekolah harus memimpin evaluasi ini, melibatkan guru dan tenaga kependidikan untuk memberikan masukan. Hasil evaluasi dapat digunakan untuk memperbaiki program yang sudah berjalan.

Kolaborasi antara kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan adalah fondasi utama dalam integrasi teknologi di dunia pendidikan. Dengan sinergi yang baik, ekosistem pendidikan dapat mendukung pembelajaran berkualitas, mencetak generasi yang siap menghadapi tantangan era 5.0, dan menyongsong Indonesia Emas 2045. dengan ini merekomendasikan kepada; 1) Untuk Kepala Sekolah: Tetapkan visi integrasi teknologi yang jelas dan fasilitasi pelatihan berkala; 2) Untuk Guru: Tingkatkan keterampilan teknologi melalui pelatihan dan kolaborasi aktif dengan kepala sekolah serta tenaga kependidikan; 3) Untuk Tenaga Kependidikan: Optimalkan peran sebagai pendukung teknis dalam integrasi teknologi; 4) Untuk Pemerintah: Dukung pengadaan infrastruktur teknologi dan sediakan dana pelatihan.

Kolaborasi yang solid akan menciptakan transformasi pendidikan yang berdampak positif, menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang unggul di era 5.0. Wallahu A'lam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun