Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

“Learning to Explore, Develop, and Serve”

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Pemanfatan Teknologi untuk Meningkatkan Keterlibatan Siswa Menuju Indonesia Emas 2045

8 Januari 2025   13:17 Diperbarui: 8 Januari 2025   13:17 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: LPM Waskita, tersedia di https://lpmwaskita.com/news/peran-teknologi-informasi-dalam-mendukung-kegiatan-pembelajaran-di-sekolah-dasar

Pemanfaatan Teknologi untuk Meningkatkan Keterlibatan Siswa Menuju Indonesia Emas 2045

Oleh; A. Rusdiana

Era 5.0 mengedepankan integrasi teknologi dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan. Penggunaan teknologi dalam proses belajar-mengajar memungkinkan siswa untuk lebih terlibat secara aktif dan interaktif. Namun, banyak sekolah di Indonesia yang belum sepenuhnya mengoptimalkan teknologi dalam pembelajaran, terutama untuk meningkatkan keterlibatan siswa. embelajaran kolaboratif menekankan pada interaksi aktif antara siswa, guru, dan konten pembelajaran. Teknologi berperan sebagai penghubung yang memfasilitasi kolaborasi ini melalui platform digital, gamifikasi, dan alat interaktif lainnya. Meskipun teknologi tersedia, masih terdapat kendala seperti keterbatasan infrastruktur, kurangnya pelatihan bagi guru muda, dan resistensi terhadap perubahan. Hal ini menciptakan kesenjangan antara potensi teknologi dan praktik yang sebenarnya terjadi di lapangan. Tulisan ini membahas bagaimana teknologi dapat meningkatkan keterlibatan siswa serta memberikan rekomendasi bagi kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan untuk memanfaatkan teknologi secara optimal guna membangun bangsa menuju Indonesia Emas 2045. Berikut, elaborasi 5 Pemanfaatan Teknologi untuk Meningkatkan Keterlibatan Siswa:

Pertama: Gamifikasi dalam Pembelajaran; Gamifikasi menghadirkan unsur permainan dalam pembelajaran, seperti penggunaan poin, tantangan, atau penghargaan. Platform seperti Kahoot dan Quizizz memungkinkan guru menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan kompetitif. Hal ini tidak hanya meningkatkan motivasi siswa, tetapi juga membantu mereka memahami materi lebih baik.

Kedua: Video Pembelajaran untuk Pengalaman Belajar yang Dinamis; Video pembelajaran memungkinkan siswa mempelajari materi secara fleksibel. Guru muda dapat memanfaatkan platform seperti YouTube atau Edpuzzle untuk membuat konten visual yang menarik dan relevan. Video pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan siswa, sehingga meningkatkan pemahaman mereka terhadap materi.

Ketiga: Simulasi untuk Pembelajaran Kontekstual; Teknologi simulasi, seperti laboratorium virtual atau simulasi interaktif, memungkinkan siswa belajar melalui pengalaman praktis. Simulasi membantu siswa memahami konsep abstrak dengan cara yang konkret. Contohnya, simulasi sains memungkinkan siswa melakukan eksperimen tanpa memerlukan peralatan fisik.

Keempat: Kolaborasi Melalui Platform Digital; Platform kolaborasi seperti Google Workspace atau Microsoft Teams memfasilitasi interaksi antara siswa dan guru. Guru muda dapat menggunakan teknologi ini untuk memberikan umpan balik real-time, mengelola tugas, dan mendorong diskusi kelompok. Hal ini menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif dan kolaboratif.

Kelima: Pelibatan Kepala Sekolah dan Tenaga Kependidikan dalam Optimalisasi Teknologi; Kepala sekolah memiliki peran strategis dalam memastikan bahwa teknologi diterapkan dengan tepat. Tenaga kependidikan dapat mendukung proses ini dengan memanfaatkan sistem manajemen siswa yang berbasis teknologi. Dengan kerja sama yang baik, seluruh pemangku kepentingan dapat menciptakan ekosistem pendidikan yang berbasis teknologi.

Pemanfaatan teknologi dalam pendidikan tidak hanya meningkatkan keterlibatan siswa, tetapi juga memperkuat peran guru muda, kepala sekolah, dan tenaga kependidikan. Hal ini mendukung pengembangan SDM unggul yang siap bersaing di era 5.0. Dengan ini merekomendasikan bahwa: 1) Kepala sekolah perlu menyediakan infrastruktur teknologi yang memadai dan mendukung pelatihan bagi guru dan staf; 2) Guru muda harus terus meningkatkan keterampilan digital untuk menciptakan pembelajaran yang relevan dan menarik; 3) Tenaga kependidikan perlu diberi pelatihan untuk mengoptimalkan teknologi dalam pengelolaan data siswa.

Dengan mengintegrasikan teknologi secara efektif, Indonesia dapat menciptakan generasi emas yang kompetitif dan berdaya saing global menuju 2045. Wallahu A'lam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun