Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

“Learning to Explore, Develop, and Serve”

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Penguatan kompetensi Global bagi Dosen dan Alumni: Strategi Pendidikan untuk Era 5.0 dan Indonesia Emas 2045

7 Januari 2025   11:53 Diperbarui: 7 Januari 2025   11:53 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: PPs.UIN Sgd, Trsedia di  https://pps.uinsgd.ac.id/national-annual-conference-agenda-tahunan-prodi-magister-mpi-mou-lebih-dari-10-instansi-pendidikan-alumni/

Penguatan kompetensi Global bagi Dosen dan Alumni: Strategi Pendidikan untuk Era 5.0 dan Indonesia Emas 2045

Oleh: A. Rusdiana

Di era 5.0, peran dosen dalam mencetak talenta muda yang kompetitif secara global menjadi semakin krusial. Pendidikan berbasis kurikulum internasional memerlukan dosen dengan kompetensi yang mampu menjembatani teori dan praktik di tingkat global. Teori pembelajaran kolaboratif menekankan pentingnya pertukaran pengetahuan lintas batas untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Namun, GAP yang sering terjadi adalah rendahnya keterlibatan dosen dalam pelatihan internasional yang mengadopsi pendekatan global. Akibatnya, lulusan seringkali kurang siap bersaing di pasar internasional. Tulisan ini bertujuan untuk mengelaborasi strategi penguatan kompetensi global dosen sebagai kunci membangun pendidikan yang relevan dan progresif, guna menyongsong Indonesia Emas 2045. Berikut, 5 strategi penguatan kompetensi global dosen;

Pertama: Pelatihan Internasional sebagai Investasi Kompetensi; Workshop dan pelatihan internasional menjadi cara efektif untuk meningkatkan kompetensi pedagogi dosen. Contohnya, pelatihan dosen di Inggris tentang pendekatan blended learning telah diterapkan dalam kurikulum Prodi MPI S2, menciptakan metode pengajaran yang lebih interaktif dan berbasis teknologi.

Kedua: Sertifikasi Global untuk Standarisasi Kompetensi; Mendorong dosen untuk mendapatkan sertifikasi internasional seperti Certified International Professional Trainer (CIPT) dapat meningkatkan kredibilitas dan kualitas pengajaran. Sertifikasi ini juga membantu menyelaraskan metode pengajaran dengan standar global, mempersiapkan mahasiswa untuk bersaing di pasar kerja internasional.

Ketiga: Program Pertukaran Dosen; Kolaborasi dengan universitas internasional melalui program pertukaran dosen memungkinkan transfer pengetahuan yang bermanfaat. Dosen dapat mempelajari praktik terbaik di universitas mitra dan mengimplementasikannya di tanah air. Sebagai contoh, pertukaran dosen dengan universitas di Jepang telah membantu pengembangan modul berbasis teknologi robotik.

Keempat: Pemanfaatan Teknologi untuk Pembelajaran Virtual; Era digital memberikan peluang bagi dosen untuk mengikuti pelatihan dan seminar internasional tanpa perlu bepergian. Platform seperti Coursera dan edX menyediakan akses ke materi pelatihan yang dirancang oleh universitas terkemuka dunia. Penggunaan teknologi ini dapat mempercepat adaptasi dosen terhadap kebutuhan global.

Kelima: Riset Kolaboratif sebagai Media Peningkatan Kompetensi; Penguatan kompetensi global juga dapat dilakukan melalui partisipasi dosen dalam riset kolaboratif internasional. Penelitian bersama memungkinkan dosen untuk memahami permasalahan global dan solusi inovatif yang dapat diterapkan dalam pembelajaran. Misalnya, riset tentang keberlanjutan di Eropa memberikan wawasan baru yang relevan untuk tantangan lingkungan di Indonesia.

Penguatan kompetensi global dosen adalah elemen kunci dalam membangun pendidikan tinggi yang relevan dan berdaya saing di era 5.0. Pelatihan internasional, sertifikasi global, program pertukaran, dan riset kolaboratif menjadi strategi utama dalam memastikan lulusan memiliki daya saing di pasar kerja internasional. Dengan ini, merekomendasikan bahwa: 1) Pimpinan universitas perlu mengalokasikan dana khusus untuk mendukung pelatihan internasional bagi dosen; 2) Dosen dan tenaga kependidikan perlu memanfaatkan platform digital untuk terus mengembangkan kompetensi mereka; 3) Mahasiswa didorong untuk aktif berkolaborasi dengan dosen dalam riset internasional untuk meningkatkan pengalaman akademik; 4) Pemerintah perlu memperkuat regulasi dan kebijakan yang mendukung penguatan kompetensi global dosen.

Dengan langkah-langkah ini, pendidikan tinggi Indonesia akan mampu mencetak talenta muda yang tidak hanya kompeten di tingkat nasional, tetapi juga unggul di panggung global, menyongsong Indonesia Emas 2045. Wallahu A'lam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun