Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

“Learning to Explore, Develop, and Serve”

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kolaborasi Riset Inovasi: Pilar Transformasi Pendidikan di Era 5.0

5 Januari 2025   09:36 Diperbarui: 6 Januari 2025   05:23 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: AICI-UMG, tersedia dihttps://aici-umg.com/article/kolaborasi-ai

Kolaborasi Riset dan Inovasi: Pilar Transformasi Pendidikan di Era 5.0

Oleh: A. Rusdiana

Dalam era Society 5.0, pendidikan menghadapi tantangan besar untuk tidak hanya menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi, tetapi juga menciptakan solusi inovatif melalui riset kolaboratif. Kolaborasi dalam riset dan inovasi memungkinkan pemangku kepentingan pendidikan, termasuk kepala sekolah, dosen, dan tendik, untuk saling berbagi pengetahuan dan praktik terbaik dalam pengelolaan pendidikan berbasis teknologi. Teori pembelajaran kolaboratif menekankan pentingnya kerja sama lintas disiplin untuk menghasilkan inovasi. Namun, GAP yang sering ditemukan adalah kurangnya jejaring kolaborasi antara lembaga pendidikan dan lembaga riset, baik di tingkat nasional maupun internasional. Hal ini menghambat adopsi teknologi terkini, seperti kecerdasan buatan (AI) dan big data, ke dalam ekosistem pendidikan. Tulisan ini bertujuan menginspirasi pemangku kepentingan pendidikan untuk memanfaatkan kolaborasi riset sebagai alat transformasi pendidikan, membangun talenta muda, dan mempersiapkan Indonesia menyongsong Indonesia Emas 2045. Bekut Strategi memanfaatkan kolaborasi riset sebagai alat transformasi pendidikan, membangun talenta muda:

Pertama: Kolaborasi dengan Perguruan Tinggi Lain; Prodi MPI S2 UIN Sunan Gunung Djati telah menjalin kemitraan dengan perguruan tinggi dalam dan luar negeri untuk mengembangkan inovasi pendidikan. Salah satu contohnya adalah kerja sama dengan universitas di Jepang dalam riset mengenai manajemen pendidikan berbasis kecerdasan buatan (AI). Hasil dari riset ini telah digunakan untuk menciptakan alat bantu analisis kinerja sekolah secara otomatis.

Kedua: Kerja Sama dengan Lembaga Riset Nasional; Prodi MPI S2 juga bekerja sama dengan lembaga riset nasional, seperti LIPI dan BRIN, untuk mengembangkan program pelatihan teknologi bagi kepala sekolah dan tendik. Contohnya adalah program riset tentang penggunaan big data dalam pengelolaan pendidikan yang membantu kepala sekolah membuat keputusan berbasis data (data-driven decision making).

Ketiga: Meningkatkan Kompetensi Dosen dalam Riset Inovatif; Dosen Prodi MPI S2 aktif mengikuti pelatihan dan workshop internasional untuk meningkatkan kompetensi mereka dalam riset inovatif. Sebagai contoh, beberapa dosen telah berkolaborasi dalam proyek penelitian internasional tentang penerapan teknologi blockchain untuk keamanan data pendidikan. Hasil riset ini diterapkan dalam sistem pengelolaan data sekolah untuk meningkatkan efisiensi dan keamanan.

Keempat: Kolaborasi Mahasiswa dengan Dunia Industri; Mahasiswa Prodi MPI S2 juga didorong untuk terlibat dalam kolaborasi riset dengan dunia industri. Misalnya, mereka berpartisipasi dalam proyek pengembangan aplikasi mobile untuk memantau kehadiran siswa secara real-time. Proyek ini melibatkan kerja sama dengan perusahaan teknologi lokal dan telah membantu sekolah meningkatkan efisiensi operasional mereka.

Kelima: Pengembangan Platform Digital untuk Riset Kolaboratif; Sebagai bagian dari transformasi pendidikan, Prodi MPI S2 mengembangkan platform digital untuk memfasilitasi kolaborasi riset. Platform ini memungkinkan dosen, mahasiswa, dan mitra eksternal untuk berbagi data, hasil riset, dan ide inovatif secara efisien. Contoh nyata adalah platform kolaboratif yang digunakan untuk riset tentang pembelajaran hibrida (hybrid learning), yang telah diterapkan di beberapa sekolah mitra.

Kolaborasi dalam riset dan inovasi telah terbukti menjadi pilar utama transformasi pendidikan, seperti yang ditunjukkan oleh Prodi MPI S2 UIN Sunan Gunung Djati. Kemitraan dengan perguruan tinggi, lembaga riset, dan dunia industri telah menghasilkan berbagai solusi inovatif yang tidak hanya meningkatkan efisiensi pendidikan, tetapi juga membangun ekosistem pendidikan adaptif di era Society 5.0. Hal ini berimplikasi kepada: 1) Para Kepala Sekolah dan Pimpinan: Kolaborasi riset memberikan peluang untuk memanfaatkan teknologi dalam manajemen sekolah; 2) Bagi Dosen: Kemitraan dalam riset internasional meningkatkan kompetensi dan kontribusi dalam pengembangan ilmu. 3) Bagi Tendik: Riset inovatif mempermudah operasional melalui teknologi seperti big data dan AI; 4) Bagi Mahasiswa: Keterlibatan dalam riset industri memberikan pengalaman langsung untuk mengasah kompetensi mereka. Atas dasar itu, tulisanan ini merekomendasikan bahwa: 1) Lembaga Pendidikan: Meningkatkan jejaring kolaborasi dengan institusi riset dan industri; 2) Pemerintah: Memberikan insentif bagi program riset kolaboratif berbasis teknologi; 3) Pemangku Kepentingan Pendidikan: Memanfaatkan hasil riset untuk menciptakan solusi pendidikan berbasis inovasi.

Dengan memprioritaskan kolaborasi riset dan inovasi, Indonesia dapat mempersiapkan generasi muda yang adaptif, inovatif, dan siap menghadapi tantangan menuju Indonesia Emas 2045. Wallahu A'lam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun