Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

“Learning to Explore, Develop, and Serve”

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Akreditasi Unggul Meningkatkan Kompetesi Talenta Muda di Era 5.0

5 Januari 2025   07:31 Diperbarui: 5 Januari 2025   07:31 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber:  Dok. Kiriman Mahasiswa Program Studi MPI S-2 Kls. Reg. III/A 

Akreditasi Unggul Meningkatkan Kompetensi Talenta Muda di Era 5.0

Sumber:  Dok. Kiriman Mahasiswa
Program Studi MPI S-2 Kls. Reg. III/A 

Oleh: A, Rusdiana

Transformasi pendidikan melalui akreditasi unggul telah menjadi salah satu indikator kualitas perguruan tinggi. Prodi Manajemen Pendidikan Islam (MPI) S2 UIN Sunan Gunung Djati, dengan status akreditasi unggul, mampu menjawab tantangan era Society 5.0 yang menuntut talenta muda memiliki kompetensi akademik sekaligus keterampilan abad ke-21. Teori pembelajaran kolaboratif menekankan pentingnya kerja sama dalam menyelesaikan masalah, sebuah pendekatan yang relevan dengan kebutuhan industri dan masyarakat modern. Namun, GAP yang sering terjadi adalah keterbatasan keterampilan praktis lulusan perguruan tinggi dalam memenuhi kebutuhan dunia kerja, seperti berpikir kritis, inovasi, dan kreativitas. Pentingnya tulisan ini adalah untuk mengelaborasi bagaimana akreditasi unggul Prodi MPI S2 UIN Sunan Gunung Djati dapat menjadi inspirasi bagi pemangku kepentingan pendidikan dalam meningkatkan kompetensi talenta muda, mencetak generasi yang siap menghadapi era 5.0, dan menyongsong Indonesia Emas 2045. Mari kita elaborasi satu-persatu:

Pertama: Penguatan Kolaborasi Penelitian Mahasiswa; Akreditasi unggul membuka peluang mahasiswa untuk terlibat dalam proyek penelitian kolaboratif yang melibatkan institusi pendidikan lain, lembaga pemerintah, dan dunia industri. Contohnya, mahasiswa Prodi MPI S2 didorong untuk berkontribusi dalam penelitian kebijakan pendidikan berbasis data, yang hasilnya dapat digunakan untuk mendukung perencanaan strategis di sektor pendidikan.

Kedua: Kurikulum yang Relevan dengan Kebutuhan Industri; Dengan mendekatkan kurikulum pada kebutuhan dunia kerja, Prodi MPI S2 telah merancang program pembelajaran berbasis proyek (project-based learning). Mahasiswa tidak hanya mempelajari teori, tetapi juga menyelesaikan studi kasus nyata, seperti merancang manajemen lembaga pendidikan berbasis teknologi di era 5.0. Hal ini memungkinkan mahasiswa memiliki pemahaman langsung tentang tantangan industri.

Ketiga: Peningkatan Kompetensi Keterampilan Abad ke-21; Talenta muda di era 5.0 harus memiliki keterampilan berpikir kritis, kreatif, dan inovatif. Prodi MPI S2 menerapkan pendekatan pembelajaran blended learning yang memadukan teori, praktik, dan simulasi. Misalnya, mahasiswa dilatih untuk membuat strategi inovatif dalam pengelolaan pendidikan, yang kemudian diuji dalam program magang di lembaga pendidikan unggulan.

Keempat: Pengabdian kepada Masyarakat Berbasis Inklusivitas; Prodi MPI S2 memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk terlibat dalam program pengabdian kepada masyarakat. Program seperti pelatihan manajemen pendidikan bagi guru-guru di daerah terpencil menjadi contoh nyata kontribusi mahasiswa dalam menciptakan dampak sosial. Hal ini sekaligus memperkuat empati sosial dan rasa tanggung jawab generasi muda terhadap pembangunan bangsa.

Kelima: Peningkatan Kualitas Pemimpin Pendidikan Masa Depan; Akreditasi unggul juga memungkinkan Prodi MPI S2 mencetak pemimpin pendidikan yang visioner. Mahasiswa dilatih untuk memimpin tim, mengelola konflik, dan membuat keputusan strategis. Contohnya adalah program mentoring dengan dosen senior yang memberikan pengalaman langsung dalam memimpin proyek pengembangan lembaga pendidikan.

Pencapaian akreditasi unggul Prodi MPI S2 UIN Sunan Gunung Djati menjadi contoh nyata transformasi pendidikan yang mencetak talenta muda berdaya saing di era Society 5.0. Hal itu, akan berimplikasi dari pendekatan ini adalah: 1) Bagi Kepala atau Pimpinan Pendidikan: Mengadopsi kurikulum berbasis proyek untuk menyiapkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan industri; 2) Bagi Dosen dan Tendik: Memperkuat pembelajaran kolaboratif yang mendukung inovasi dan pengembangan keterampilan abad ke-21; 3) Bagi Mahasiswa MPI S2: Mengambil peran aktif dalam penelitian, pengabdian masyarakat, dan program magang untuk meningkatkan kompetensi personal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun