Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

“Learning to Explore, Develop, and Serve”

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Membangun Spirit Kerukunan Melalui Jalan Santai Peringatan HAB Kemenag Ke-79

4 Januari 2025   22:21 Diperbarui: 4 Januari 2025   22:21 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dok. Kiriman Kegiatan Komunitas Guru MTS-MAS Pamentasan Bersama Komunitas Pengawas Madrasah Kemenag Kab. Bandung Menghidmati HAB Kemenag ke-79 Jalan Santai Dome Balerame Kab Bandung (04 Desember 2024)

Membangun Spirit Kerukunan Melalui Jalan Santai Peringatan HAB Kemenag Ke-79

Oleh: A. Rusdiana

Hari Amal Bakti (HAB) Kementerian Agama ke-79 menjadi momentum penting dalam memperkuat spirit kerukunan di tengah keberagaman bangsa Indonesia. Dengan tema "Umat Rukun Menuju Indonesia Emas," HAB 2025 menggarisbawahi pentingnya kebersamaan dalam menghadapi tantangan global di era 5.0. Era ini ditandai dengan revolusi teknologi, integrasi lintas sektor, dan kolaborasi untuk membangun generasi muda yang kompetitif. Teori pembelajaran kolaboratif menekankan pentingnya kerja sama dan komunikasi untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif. Namun, masih ada GAP signifikan dalam implementasinya, terutama di lembaga pendidikan yang belum optimal memanfaatkan teknologi sebagai alat kolaborasi. Tulisan ini bertujuan mengelaborasi pentingnya HAB sebagai momentum strategis untuk meningkatkan talenta muda dan memperkuat spirit kerukunan melalui kegiatan seperti Jalan Santai. Hal ini mendukung visi Indonesia Emas 2045, yaitu bangsa yang maju, inklusif, dan kompetitif di kancah global. Berikut elaborasi dari "Membangun Spirit Kerukunan Melalui Jalan Santai untuk Indonesia Emas 2045" :

Pertama: Jalan Santai sebagai Simbol Kebersamaan; Jalan Santai HAB ke-79 yang melibatkan berbagai komunitas, seperti Komunitas Guru MTS-MAS Pamentasan dan Komunitas Pengawas Madrasah Kemenag Kabupaten Bandung, menunjukkan nilai kerukunan dalam keberagaman. Kegiatan ini tidak hanya olahraga, tetapi juga ajang mempererat komunikasi lintas generasi dan lintas profesi. Contoh: Guru, tenaga kependidikan, dan siswa berinteraksi di luar lingkungan formal, memperkuat ikatan sosial.

Kedua: Meningkatkan Kesadaran Pendidikan Berbasis Kolaborasi; Semangat kebersamaan yang tercipta dapat diterapkan dalam proses pendidikan berbasis kolaboratif. Teori pembelajaran kolaboratif menekankan pentingnya kerja sama dalam memecahkan masalah. Contoh: Diskusi kelompok lintas madrasah setelah Jalan Santai untuk berbagi praktik baik dalam pembelajaran.

Ketiga: Memanfaatkan Teknologi untuk Kolaborasi Pendidikan; Era 5.0 menuntut pemanfaatan teknologi secara optimal dalam membangun kolaborasi. Jalan Santai dapat menjadi inspirasi bagi pengembangan platform virtual yang menghubungkan guru, siswa, dan masyarakat. Contoh: Pembuatan aplikasi berbasis komunitas yang memfasilitasi diskusi dan pembelajaran daring antar sekolah.

Keempat: Menanamkan Nilai-Nilai Kerukunan dalam Generasi Muda; Melalui kegiatan seperti ini, nilai-nilai kerukunan dapat ditanamkan kepada generasi muda sebagai modal sosial menghadapi tantangan global. Contoh: Peserta didik yang aktif terlibat dapat belajar pentingnya toleransi dan kerja sama dalam keberagaman.

Kelima: Mendukung Visi Indonesia Emas 2045; Kegiatan Jalan Santai HAB ke-79 dapat menjadi microcosm untuk visi besar Indonesia Emas 2045. Spirit kerukunan yang terbangun harus terus ditransformasikan menjadi kolaborasi konkret yang mendukung pembangunan bangsa. Contoh: Proyek bersama antar komunitas gru madrasah, pengawas,  Tendik, dan Peserta didik untuk inovasi pendidikan berbasis teknologi.

Tegasnya, Jalan Santai HAB ke-79 adalah simbol sederhana namun penuh makna dalam membangun spirit kerukunan. Implikasinya meliputi penguatan kolaborasi lintas sektor, pemanfaatan teknologi dalam pendidikan, dan penanaman nilai toleransi di generasi muda. Untuk hal itu, tulisan ini merkomendasikan kepada: 1) Para Kepala Sek/Mad pimpinan Lembaga Pendidikan: Dorong kegiatan lintas komunitas untuk membangun kolaborasi; 2) Bagi Guru dan Tendik: Manfaatkan kegiatan informal seperti Jalan Santai untuk memperkuat komunikasi dengan siswa; 3) Bagi Siswa: Ambil peran aktif dalam setiap kegiatan berbasis kebersamaan untuk mengasah kemampuan kolaborasi; 4) Bagi Pemerintah: Jadikan kegiatan seperti Jalan Santai sebagai agenda rutin yang mengintegrasikan nilai kerukunan ke dalam program pendidikan nasional.

Dengan langkah-langkah ini, kita dapat memperkuat spirit kerukunan yang mendukung terwujudnya Indonesia Emas 2045. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun