Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

“Learning to Explore, Develop, and Serve”

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Spirit Peringatan Hari Amal Bhakti Ke-79: "Umat Rukun Menuju Indonesia Emas"

3 Januari 2025   02:34 Diperbarui: 3 Januari 2025   03:32 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Twibon 2 Dirgahayu Hari Amal Bhakti Kemenag ke 79 YSD Al-Mishbah Cipadung Bandung (03/01/025) 

Spirit Peringatan Hari Amal Bakti Ke-79: "Umat Rukun Menuju Indonesia Emas"

Oleh: A. Rusdiana

Tanggal 3 Januari 2025, bangsa Indonesia memperingati Hari Amal Bakti (HAB) Ke-79. HAB ke-79 tahun 2025 mengusung tema "Umat Rukun Menuju Indonesia Emas" menjadi refleksi penting bagi bangsa Indonesia dalam menghadapi tantangan era 5.0. Dalam era ini, pendidikan berbasis teknologi dan kolaborasi lintas disiplin sangat dibutuhkan untuk mencetak talenta muda yang kompetitif. Fenomena menunjukkan bahwa kebersamaan menjadi kunci menghadapi tantangan global. Teori pembelajaran kolaboratif, yang menekankan pentingnya kerja sama dan komunikasi, relevan untuk membangun ekosistem pendidikan yang inklusif. Namun, terdapat GAP dalam implementasinya, khususnya di lembaga pendidikan yang belum optimal dalam memanfaatkan teknologi untuk kolaborasi. Oleh karena itu, tulisan ini bertujuan untuk mengelaborasi peran Hari Amal Bakti sebagai momentum strategis dalam meningkatkan talenta muda dan memperkuat semangat kerukunan menuju Indonesia Emas 2045. Berikut elaborasi dari Spirit Peringatan Hari Amal Bakti Ke-79: "Umat Rukun Menuju Indonesia Emas": 

Pertama: Meningkatkan Kolaborasi Lintas Disiplin dalam Pendidikan"
Tema "Umat Rukun Menuju Indonesia Emas" mendorong kolaborasi lintas bidang dalam pembelajaran. Guru, siswa, dan tenaga pendidik dapat bekerja sama melalui proyek berbasis teknologi. Contoh: Siswa dan guru menggunakan platform digital seperti Google Workspace untuk mengerjakan proyek lingkungan bersama, memperkuat kerja tim.

Kedua: Penguatan Literasi Digital di Kalangan Talenta Muda; Di era 5.0, literasi digital menjadi dasar untuk membangun talenta yang adaptif. HAB dapat menjadi momen untuk menyelenggarakan pelatihan literasi digital. Contoh: Kemenag dapat memfasilitasi workshop coding untuk siswa di madrasah guna memperkuat keterampilan mereka di bidang teknologi.

Ketiga: Mengintegrasikan Nilai Kerukunan dalam Kurikulum; Kerukunan dapat diajarkan melalui kurikulum berbasis proyek yang mengedepankan nilai kebangsaan dan toleransi. Contoh: Guru IPS mengintegrasikan pembelajaran tentang keberagaman budaya Indonesia melalui simulasi digital yang mengedukasi siswa tentang pentingnya persatuan.

Keempat: Membangun Ekosistem Inovasi di Lembaga Pendidikan; Kerukunan tidak hanya berlaku antaragama, tetapi juga antaride. Dengan mendorong inovasi, lembaga pendidikan dapat mencetak pemimpin muda yang kreatif. Contoh: Madrasah/Sekolah mengadakan kompetisi ide inovasi siswa tentang pengelolaan sampah berbasis teknologi.

Kelima: Merangkul Semua Pemangku Kepentingan untuk Kerukunan Nasional; HAB ke-79 harus menjadi ajang untuk menyatukan kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, dan masyarakat. Semangat kebersamaan ini penting untuk mengatasi tantangan era 5.0. Contoh: Madrasah/sekolah menyelenggarakan dialog lintas generasi yang melibatkan siswa, guru, dan alumni untuk berbagi pengalaman dan harapan.

Singkatnya, Hari Amal Bakti ke-79 adalah momentum penting untuk memperkuat kerukunan nasional dan mencetak talenta muda yang siap menghadapi tantangan era 5.0. Hal ini berimpikasi kepada: Para Pemimpin Lembaga Pendidikan: Perlu menyusun program berbasis kolaborasi untuk meningkatkan keterampilan siswa; 2) Guru dan Tenaga Kependidikan: Perkuat literasi digital siswa melalui pembelajaran interaktif; dan 3) Pemerintah dan Kemenag: Tingkatkan dukungan berupa pelatihan dan infrastruktur teknologi di madrasah.

HAB bukan hanya sekadar tradisi tahunan, tetapi simbol komitmen menjadikan Indonesia negara damai, adil, dan makmur. Dengan semangat kerukunan, Indonesia dapat mempersiapkan generasi muda yang siap bersaing secara global, menuju visi Indonesia Emas 2045. Wallahu A'lam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun