Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

“Learning to Explore, Develop, and Serve”

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Mengoptimalkan Umpan Balik Pengguna untuk Peningkatan Literasi Digital

2 Januari 2025   23:21 Diperbarui: 2 Januari 2025   23:21 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Ranktracker https://www.ranktracker.com/id/blog/8-strategies-for-leveraging-user-feedback-to-boost-conversions

Mengoptimalkan Umpan Balik Pengguna untuk Peningkatan Literasi Digital di Era 5.0

Oleh: A. Rusdiana

Di era transformasi digital 5.0, literasi digital menjadi kompetensi esensial yang harus dimiliki oleh guru muda dan pemangku kepentingan pendidikan. Namun, banyak tantangan yang dihadapi dalam mengintegrasikan teknologi ke dalam proses pembelajaran, seperti kesenjangan pengetahuan digital, kurangnya keterampilan teknis, dan kurang optimalnya penggunaan alat teknologi. Dalam konteks ini, teori pembelajaran kolaboratif menekankan pentingnya partisipasi aktif dari semua pihak, termasuk pengguna akhir. Namun, GAP yang sering terjadi adalah minimnya sistematisasi dalam menghimpun dan memanfaatkan umpan balik pengguna untuk perbaikan berkelanjutan. Tulisan ini bertujuan untuk mengelaborasi bagaimana memanfaatkan umpan balik pengguna secara efektif dalam pengujian pengguna guna meningkatkan literasi digital. Pendekatan ini relevan bagi guru muda, kepala sekolah, dan tenaga kependidikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran berbasis teknologi dan menghadapi tantangan menuju Indonesia Emas 2045. Berikut elaborasi dari Mengoptimalkan Umpan Balik Pengguna untuk Peningkatan Literasi Digital di Era 5.0: 

Pertama: Menghimpun Umpan Balik Pengguna Secara Efektif; Menghimpun umpan balik pengguna adalah langkah awal dalam memahami kebutuhan dan kekurangan dalam sistem pembelajaran berbasis teknologi. Misalnya, guru muda dapat menggunakan survei online untuk mengevaluasi pengalaman siswa terhadap platform pembelajaran digital. Selain itu, wawancara terstruktur dengan siswa atau kolega dapat memberikan wawasan mendalam tentang tantangan spesifik. Contoh lain adalah menggunakan fitur analitik dari platform digital untuk melacak pola penggunaan dan masalah teknis yang sering terjadi.

Kedua: Menganalisis Masukan untuk Identifikasi Masalah Inti; Setelah data terkumpul, analisis sistematis diperlukan untuk menemukan pola dan tren. Guru atau pimpinan sekolah dapat menggunakan teknik seperti analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dalam integrasi teknologi. Sebagai contoh, jika banyak siswa melaporkan kesulitan memahami antarmuka aplikasi, ini menunjukkan perlunya perbaikan pada aspek desain antarmuka.

Ketiga: Mengimplementasikan Perbaikan Berbasis Masukan; Masukan yang telah dianalisis harus diterjemahkan menjadi aksi nyata. Misalnya, jika hasil analisis menunjukkan bahwa siswa memerlukan tutorial penggunaan platform, maka langkah yang diambil adalah menyediakan video tutorial atau sesi pelatihan singkat. Di tingkat pimpinan, hasil masukan dapat digunakan untuk merancang kebijakan yang mendukung adopsi teknologi lebih efektif, seperti alokasi anggaran untuk pelatihan teknologi.

Keempat: Melibatkan Pengguna dalam Proses Perbaikan; Partisipasi pengguna dalam proses perbaikan sangat penting untuk memastikan solusi yang diimplementasikan sesuai kebutuhan. Contoh konkret adalah melibatkan guru dalam uji coba pembaruan aplikasi pembelajaran sebelum peluncuran resmi. Guru dapat memberikan masukan langsung, sehingga pengembang dapat melakukan penyesuaian yang relevan.

Kelima: Melacak dan Mengevaluasi Dampak Perbaikan; Setelah perbaikan diimplementasikan, penting untuk melacak hasil dan mengevaluasi dampaknya. Misalnya, gunakan metrik seperti tingkat keberhasilan login siswa, waktu yang dihabiskan di platform, atau kepuasan pengguna melalui survei lanjutan. Kepala sekolah dapat mengadakan pertemuan berkala untuk meninjau kemajuan dan mendiskusikan potensi perbaikan lanjutan berdasarkan data yang dikumpulkan.

Pemanfaatan umpan balik pengguna dalam pengujian pengguna adalah pendekatan strategis untuk meningkatkan literasi digital di kalangan pemangku kepentingan pendidikan. Langkah ini melibatkan penghimpunan, analisis, implementasi perbaikan, dan evaluasi hasil secara berkelanjutan. Implikasinya tidak hanya meningkatkan kualitas pembelajaran, tetapi juga mempersiapkan sumber daya manusia unggul untuk menghadapi tantangan era 5.0 dan mencapai Indonesia Emas 2045. Dengan ini merekomendasikan kepada: 1) Para Kepala Sekolah/Pimpinan: Alokasikan sumber daya untuk pelatihan teknologi dan sistem pengumpulan umpan balik yang terstruktur; 2) Bagi Guru Muda: Jadikan umpan balik pengguna sebagai bagian integral dari perencanaan pembelajaran berbasis teknologi; 3) Bagi Tenaga Kependidikan: Tingkatkan keterampilan analisis data untuk mendukung pengambilan keputusan berbasis bukti.

Dengan kolaborasi dan komitmen yang kuat, literasi digital dapat menjadi kekuatan utama pendidikan Indonesia menuju masa depan gemilang. Wallahu A'lam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun