Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

“Learning to Explore, Develop, and Serve”

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Memperkuat Literasi Digital dengan Simulasi Dunia Nyata: Menyiapkan Generasi 5.0

2 Januari 2025   09:33 Diperbarui: 2 Januari 2025   09:33 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: YKB:, tersedia di https://www.ybkb.or.id/7-manfaat-literasi-digital-di-sekolah-dan-penerapannya (dimodifikasi dg https://www.academia.edu/LITERASI_DIGITAL_Wawasan_cerdas_dalam_pekembangan_Dunia_Digital_terkini)

Memperkuat Literasi Digital dengan Simulasi Dunia Nyata: Menyiapkan Generasi 5.0

Oleh: A. Rusdiana

Kemajuan teknologi dalam era 5.0 menuntut keterampilan literasi digital yang lebih baik bagi generasi muda. Di tengah revolusi teknologi, simulasi berbasis dunia nyata menjadi salah satu pendekatan inovatif untuk meningkatkan literasi digital. Platform seperti Minecraft: Education Edition memungkinkan siswa belajar melalui eksplorasi, pemrograman dasar, dan membangun solusi kreatif di lingkungan virtual yang menyerupai dunia nyata. Berdasarkan teori pembelajaran kolaboratif, pendekatan ini memperkuat keterampilan berpikir kritis, kerja sama tim, dan inovasi siswa. Namun, tidak semua guru muda dan pemangku kepentingan pendidikan menyadari potensi besar dari simulasi dunia nyata untuk memperkuat literasi digital. Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan strategi penggunaan simulasi dunia nyata sebagai metode pembelajaran inovatif untuk mendukung Indonesia Emas 2045. Berikut elaborasi dari Memperkuat Literasi Digital dengan Simulasi Dunia Nyata:

Pertama: Mengajarkan Pemrograman Dasar dengan Minecraft; Dalam Minecraft: Education Edition, guru dapat mengajarkan dasar-dasar coding melalui fitur seperti Code Builder. Misalnya, siswa dapat membuat struktur tertentu menggunakan perintah coding sederhana. Aktivitas ini meningkatkan pemahaman mereka tentang logika pemrograman, keterampilan yang sangat relevan di era teknologi.

Kedua: Eksplorasi Lingkungan dan Kesadaran Ekologis; Siswa dapat memanfaatkan Minecraft untuk mengeksplorasi simulasi lingkungan seperti ekosistem hutan atau kota yang membutuhkan solusi lingkungan. Misalnya, proyek virtual tentang pengelolaan limbah mendorong siswa berpikir kritis tentang keberlanjutan, membantu mereka memahami pentingnya teknologi dalam menjaga ekosistem.

Ketiga: Menciptakan Proyek Kolaboratif Berbasis Tantangan Dunia Nyata; Guru dapat mengarahkan siswa untuk bekerja dalam tim membangun solusi berbasis tantangan dunia nyata, seperti merancang kota pintar. Aktivitas ini memperkuat keterampilan kolaborasi dan inovasi siswa sekaligus memupuk pemahaman bahwa teknologi dapat digunakan untuk mengatasi masalah sosial.

Keempat: Memperkuat Literasi Digital melalui Kreativitas dan Desain; Minecraft menawarkan peluang bagi siswa untuk merancang proyek kreatif, seperti membangun gedung atau struktur berdasarkan mata pelajaran tertentu. Dalam pembelajaran geometri, misalnya, siswa dapat membuat bangunan menggunakan bentuk geometris, sehingga belajar menjadi lebih aplikatif dan menyenangkan.

Sinkatnya, meningkatkan Keterampilan Guru dalam Teknologi Pendidikan; Tidak hanya siswa, guru juga dapat meningkatkan keterampilan literasi digital melalui penggunaan platform ini. Dengan memahami cara memanfaatkan simulasi dunia nyata, guru dapat mengintegrasikan teknologi ke dalam kurikulum secara lebih efektif. Pelatihan khusus untuk guru muda dapat membantu mempercepat adaptasi mereka terhadap alat digital.

Kelima: Simulasi dunia nyata seperti Minecraft: Education Edition memberikan peluang besar untuk memperkuat literasi digital generasi muda. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan pemahaman teknologi siswa, tetapi juga membangun keterampilan berpikir kritis, kolaborasi, dan kreativitas yang relevan di era 5.0. Hal itu akan berimplikasi kepada: 1) Para Bagi Kepala Sekolah: Dorong implementasi simulasi dunia nyata dalam pembelajaran melalui pelatihan bagi guru; 2) Bagi Guru: Manfaatkan Minecraft dan platform sejenis untuk menciptakan pembelajaran yang aplikatif dan interaktif; 2) Bagi Pemangku Kepentingan: Sediakan infrastruktur dan akses teknologi untuk mendukung metode pembelajaran berbasis simulasi.

Dengan memanfaatkan simulasi dunia nyata, generasi muda Indonesia dapat dipersiapkan untuk menghadapi tantangan global dan menyongsong Indonesia Emas 2045. Wallahu A'lam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun