Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

“Learning to Explore, Develop, and Serve”

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Perempuan sebagai Pilar Transformasi Menuju Indonesia Emas 2045

22 Desember 2024   22:44 Diperbarui: 22 Desember 2024   22:44 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Halosumsel. Tersedia di https://halosumsel.com/polwan-jadi-salah-satu-pilar-utama-dalam-pembangunan-nasional (dimodifikasi)

Perempuan sebagai Pilar Transformasi Menuju Indonesia Emas 2045

Oleh: A. Rusdiana


Visi Indonesia Emas 2045 mencerminkan cita-cita menjadi bangsa yang maju, inklusif, dan berdaya saing global. Untuk mencapainya, perempuan memiliki peran sentral sebagai penggerak perubahan, terutama dalam sektor pendidikan dan ekonomi kreatif. Namun, tantangan seperti kesenjangan gender, akses teknologi, dan dukungan kebijakan masih menjadi hambatan yang perlu diatasi. Teori pembelajaran kolaboratif menegaskan pentingnya interaksi sosial dan sinergi dalam menciptakan solusi bersama. Keterlibatan perempuan, terutama calon pendidik, dalam kolaborasi lintas sektor dapat mendorong perubahan signifikan. Gap saat ini adalah kurangnya keterwakilan perempuan dalam pengambilan keputusan strategis. Tulisan ini bertujuan memberikan panduan bagi perempuan muda untuk menjadi agen transformasi menuju Indonesia Emas 2045. Mari kita elaborasi, satu persatu:

Pertama: Perempuan dalam Pendidikan; Perempuan sebagai pendidik memiliki peran penting dalam mencetak generasi penerus yang unggul dan adaptif terhadap perubahan. Melalui pendidikan berbasis nilai humanis dan teknologi, perempuan dapat mengajarkan keterampilan abad ke-21, seperti berpikir kritis, kreativitas, dan kemampuan berkolaborasi. Misalnya, calon pendidik perempuan dapat memanfaatkan teknologi pembelajaran digital untuk menciptakan metode pengajaran interaktif. Program mentoring antara pendidik perempuan senior dan junior juga dapat memperkuat jaringan profesional dan berbagi praktik terbaik. Dengan demikian, perempuan tidak hanya berperan sebagai pengajar, tetapi juga sebagai inovator dalam dunia pendidikan.

Kedua: Perempuan dalam Ekonomi Kreatif; Sektor ekonomi kreatif menawarkan peluang besar bagi perempuan untuk berkontribusi pada perekonomian nasional. Perempuan dapat terlibat dalam usaha mikro, teknologi inovatif, hingga seni budaya yang menjadi ciri khas Indonesia. Platform digital seperti e-commerce dan media sosial mempermudah perempuan untuk memasarkan produk kreatif mereka. Selain itu, pelatihan kewirausahaan berbasis teknologi dapat membantu perempuan muda memahami strategi bisnis yang adaptif terhadap era digital. Contohnya adalah program inkubator bisnis yang mendukung perempuan dalam memulai dan mengembangkan usaha kreatif.

Ketiga: Kebijakan yang Mendukung; Kebijakan yang memberdayakan perempuan adalah fondasi penting untuk mencapai transformasi nasional. Pemerintah dan lembaga pendidikan perlu menciptakan program beasiswa, pelatihan keahlian berbasis teknologi, dan kebijakan kerja fleksibel yang mendukung perempuan. Sebagai contoh, kebijakan insentif bagi perusahaan yang mempekerjakan lebih banyak perempuan atau menyediakan fasilitas ramah keluarga dapat mendorong partisipasi perempuan dalam dunia kerja. Selain itu, regulasi yang memastikan akses perempuan terhadap teknologi dan pendidikan berkualitas harus menjadi prioritas.

Perempuan muda adalah pilar transformasi menuju Indonesia Emas 2045. Dengan peran strategis dalam pendidikan, ekonomi kreatif, dan dukungan kebijakan, mereka dapat menjadi agen perubahan yang membawa bangsa menuju kemajuan. Bagi pemangku kepentingan pendidikan, penting untuk menyediakan fasilitas teknologi dan pelatihan digital bagi perempuan. Kepala sekolah, dosen, dan tenaga kependidikan perlu menciptakan lingkungan yang inklusif dan mendukung pengembangan potensi perempuan. Pemerintah juga harus mendorong sinergi lintas sektor untuk memastikan keterlibatan perempuan dalam pembangunan nasional. Dengan langkah strategis ini, perempuan muda dapat mewujudkan potensi mereka secara maksimal, membawa Indonesia lebih dekat pada visinya sebagai bangsa emas pada tahun 2045. Wallahu A'lam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun