Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

“Learning to Explore, Develop, and Serve”

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Teaching at The Right Level (TaRL): Membangun Pembelajaran Berdeferensi dan Personalisasi untuk Kurikulum Deep Learning

19 Desember 2024   22:26 Diperbarui: 19 Desember 2024   22:26 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Pendidikan.Matamu, tersedia di https://pendidikan.matamu.net/teaching-at-the-right-level-pendekatan-pembelajaran-tarl/#google_vignette

Teaching at The Right Level (TaRL): Membangun Pembelajaran Berdiferensiasi dan Personalisasi untuk Kurikulum Deep Learning

Oleh: A. Rusdiana

Di era Society 5.0, pendidikan tidak lagi hanya fokus pada transfer pengetahuan, melainkan pengembangan keterampilan berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, dan karakter. Filosofi Kurikulum Deep Learning mendukung pendekatan ini, dengan personalisasi pembelajaran sebagai salah satu strateginya. Namun, penerapan personalisasi pembelajaran di Indonesia masih menghadapi GAP besar: guru sering kekurangan pelatihan dan sumber daya untuk mengimplementasikan pendekatan ini secara efektif. Teaching at The Right Level (TaRL) menjadi strategi penting dalam menutup GAP ini. TaRL berfokus pada mengelompokkan murid berdasarkan kebutuhan spesifik mereka dan menyediakan materi, metode, serta asesmen yang disesuaikan. Filosofi ini berakar pada paradigma Multiple Intelligences Howard Gardner, yang menunjukkan bahwa setiap individu belajar dengan cara yang berbeda. Artikel ini bertujuan untuk mendorong pemangku kepentingan pendidikan, termasuk guru muda, kepala sekolah, dan tenaga pendidik, untuk memahami dan mengimplementasikan TaRL guna membangun bangsa yang siap bersaing di era 5.0 menuju Indonesia Emas 2045. Berikut lima konten dari pentingnya Teaching at The Right Level (TaRL): Membangun Pembelajaran Berdiferensiasi dan Personalisasi untuk Kurikulum Deep Learning:

Pertama: Personalisasi Pembelajaran dalam Kurikulum Deep Learning; Kurikulum Deep Learning mendorong pendekatan yang mendalam dan kontekstual, di mana murid tidak hanya memahami konsep tetapi juga mampu menerapkannya dalam situasi nyata; 1) Materi yang Disesuaikan: Dalam TaRL, materi tidak lagi seragam tetapi disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan murid. Hal ini memungkinkan murid dengan kemampuan yang berbeda dapat berkembang pada kecepatan mereka masing-masing; 2) Proses Belajar yang Beragam: Pendekatan ini mencakup berbagai strategi, seperti project-based learning, design thinking, dan growth mindset, untuk memastikan pengalaman belajar yang relevan dan bermakna.

Kedua: Peningkatan Kompetensi Guru dalam TaRL; Guru adalah kunci keberhasilan personalisasi pembelajaran. Kompetensi yang perlu ditingkatkan meliputi: 1) Asesmen Diagnostik: Guru harus mampu melakukan asesmen diagnostik untuk memahami kebutuhan spesifik murid. Data ini menjadi dasar untuk merancang strategi pembelajaran yang sesuai; 2) Fleksibilitas dalam Pengelompokan Murid: Pengelompokan murid harus dinamis dan tidak kaku, menghindari label seperti "pandai" atau "belum pandai." Guru perlu memastikan ekosistem pembelajaran mendukung kolaborasi tanpa stigma; 3) Pemahaman Teori Pembelajaran: Guru perlu memahami teori seperti Multiple Intelligences dan active learning untuk menciptakan pembelajaran yang inklusif dan adaptif.

Ketiga: Mengintegrasikan Teknologi dalam Personalisasi Pembelajaran; Teknologi memainkan peran penting dalam mendukung TaRL, terutama dalam: 1) Platform Digital: Alat seperti aplikasi pembelajaran adaptif membantu guru memantau kemajuan murid dan menyesuaikan strategi pembelajaran; 2) Kelas Virtual: Teknologi memungkinkan personalisasi pembelajaran bahkan di luar kelas fisik, memastikan akses yang lebih luas bagi murid; 2) Umpan Balik Real-Time: Dengan teknologi, guru dapat memberikan umpan balik langsung kepada murid untuk meningkatkan hasil belajar;

Keempat: Tantangan dan Solusi dalam Penerapan TaRL; Meskipun manfaatnya besar, penerapan TaRL menghadapi beberapa tantangan, seperti: 1) Keterbatasan Sumber Daya: Banyak sekolah di Indonesia yang kekurangan fasilitas dan teknologi untuk mendukung personalisasi pembelajaran. 2) Pelatihan Guru: Guru membutuhkan pelatihan berkelanjutan untuk memahami dan mengimplementasikan TaRL; 3) Perubahan Paradigma: Semua pemangku kepentingan perlu mengubah cara pandang mereka terhadap pembelajaran untuk mendukung filosofi TaRL; 4) Solusi: Pemerintah dan lembaga pendidikan dapat memberikan dukungan melalui pelatihan, pendampingan, dan penyediaan sumber daya yang memadai.

Kelima: Manfaat Jangka Panjang TaRL untuk Pendidikan Indonesia; Implementasi TaRL memiliki manfaat besar, antara lain: 1) Pengembangan Murid yang Beragam: Murid dapat mencapai potensi terbaik mereka tanpa merasa tertekan oleh standar yang seragam; 2) Penguatan Karakter dan Keterampilan: Dengan pendekatan ini, murid mengembangkan keterampilan abad ke-21 yang dibutuhkan untuk bersaing di era global; 3) Kontribusi terhadap Indonesia Emas 2045: Pendidikan yang berkualitas menjadi pondasi untuk menciptakan generasi yang mampu membawa Indonesia menuju masa depan yang gemilang.

Teaching at The Right Level (TaRL) dan personalisasi pembelajaran adalah pendekatan revolusioner yang mendukung Kurikulum Deep Learning. Dengan mengadopsi strategi ini, murid dapat belajar sesuai kebutuhan mereka, guru dapat meningkatkan kompetensi mereka, dan pendidikan Indonesia dapat mencetak lulusan yang siap menghadapi tantangan di era Society 5.0. Hal itu akan berimplikasi pada: 1) Kepala Sekolah dan Pimpinan: Fasilitasi pelatihan TaRL bagi guru dan tenaga pendidik, serta sediakan teknologi dan sumber daya pendukung; 2) Guru Muda: Tingkatkan keterampilan asesmen diagnostik dan fleksibilitas pengajaran untuk menciptakan pengalaman belajar yang personal; 3) Pemerintah: Integrasikan teknologi secara merata dan bangun ekosistem pendidikan yang inklusif untuk mendukung personalisasi pembelajaran; 4) Lembaga Pendidikan: Adopsi strategi TaRL sebagai bagian dari kurikulum nasional untuk mencapai hasil pembelajaran yang optimal.

Dengan komitmen semua pihak, personalisasi pembelajaran melalui TaRL dapat menjadi katalis untuk mewujudkan pendidikan berkualitas, menyongsong Indonesia Emas 2045. Wallahu A'lam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun