Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

“Learning to Explore, Develop, and Serve”

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Mengintegrasikan Deep Learning dalam Kurikulum Pendidikan: Membekali Talenta Muda Menuju Indonesia Emas 2045

13 Desember 2024   15:53 Diperbarui: 13 Desember 2024   15:53 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengintegrasikan Deep Learning dalam Kurikulum Pendidikan: Membekali Talenta Muda Menuju Indonesia Emas 2045

Oleh: A. Rusdiana

Revolusi Industri 4.0 yang diikuti oleh era Society 5.0 telah membawa perubahan besar dalam dunia kerja dan pendidikan. Deep learning, yang merupakan bagian dari kecerdasan buatan (AI), telah menjadi elemen kunci dalam inovasi teknologi global. Deep Learning dalam konteks pendidikan membawa dimensi baru dalam proses pembelajaran. Jerome Bruner (1966) dalam teori pemrosesan kognitifnya menekankan bahwa pembelajaran yang efektif terjadi ketika siswa membangun pemahaman mereka sendiri melalui penemuan aktif. Namun, banyak institusi pendidikan di Indonesia yang masih berfokus pada metode pembelajaran konvensional seperti hafalan dan ujian tertulis, yang kurang relevan dengan kebutuhan zaman. Menurut teori pembelajaran konstruktivisme Piaget. Piaget adalah psikolog pertama yang dikenal menggunakan filsafat konstruktivisme dalam proses belajar. Piaget menjelaskan bagaimana proses pengetahuan seseorang dalam teori perkembangan intelektualnya; siswa belajar lebih efektif ketika mereka terlibat langsung dalam pemecahan masalah nyata. GAP yang ada adalah kurikulum pendidikan kita belum sepenuhnya mengakomodasi pendekatan ini. Integrasi deep learning dalam kurikulum pendidikan dapat menjawab kebutuhan ini dengan membekali generasi muda dengan keterampilan pemecahan masalah, analisis data, dan pengambilan keputusan berbasis teknologi. Tulisan ini akan membahas lima langkah strategis untuk mengintegrasikan deep learning dalam kurikulum, yang tidak hanya meningkatkan kualitas pendidikan, tetapi juga mempersiapkan talenta muda Indonesia untuk menyongsong visi Indonesia Emas 2045. Berikut lima Pilar Mengintegrasikan Deep Learning dalam Kurikulum Pendidikan:

Pertama: Pengenalan Konsep Deep Learning secara Praktis; Langkah pertama adalah mengenalkan konsep deep learning kepada siswa melalui pendekatan praktis. Alih-alih membahas teori yang kompleks, guru dapat menggunakan aplikasi sederhana seperti pengenalan wajah atau analisis gambar untuk menjelaskan cara kerja deep learning. Pendekatan ini membuat siswa memahami manfaat teknologi tanpa merasa terbebani oleh istilah teknis.

Kedua: Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning); Deep learning dapat diintegrasikan dalam pembelajaran berbasis proyek, di mana siswa diajak untuk memecahkan masalah nyata menggunakan teknologi. Misalnya, siswa dapat membuat model AI sederhana untuk memprediksi pola cuaca atau menganalisis data keuangan. Proyek semacam ini tidak hanya meningkatkan keterampilan teknis, tetapi juga mengasah kemampuan berpikir kritis dan kerja tim.

Ketiga: Kolaborasi dengan Industri dan Akademisi; Kemitraan antara sekolah, universitas, dan industri teknologi adalah kunci untuk mengintegrasikan deep learning dalam kurikulum. Melalui kerja sama ini, siswa dapat belajar dari ahli di bidang AI dan mendapatkan akses ke perangkat lunak serta data yang relevan. Kolaborasi ini juga dapat membuka peluang magang bagi siswa, memperluas wawasan mereka tentang penerapan deep learning dalam dunia nyata.

Keempat: Pelatihan Guru untuk Memahami Teknologi; Guru adalah ujung tombak dalam keberhasilan integrasi deep learning. Oleh karena itu, pelatihan intensif bagi guru diperlukan agar mereka memahami konsep, aplikasi, dan cara mengajarkan teknologi ini kepada siswa. Pelatihan dapat mencakup penggunaan alat seperti TensorFlow atau PyTorch yang dirancang untuk pemula.

Kelima: Pengembangan Modul Digital yang Interaktif; Modul pembelajaran berbasis deep learning harus dirancang secara interaktif dan menarik, mencakup simulasi, video, dan kuis. Platform e-learning dapat digunakan untuk mengakses modul ini, memungkinkan siswa belajar secara fleksibel sesuai kecepatan mereka masing-masing. Modul digital juga dapat diupdate secara berkala untuk mengikuti perkembangan teknologi.

Mengintegrasikan deep learning dalam kurikulum pendidikan adalah langkah strategis untuk membekali talenta muda dengan keterampilan yang relevan di era Society 5.0. Melalui pendekatan praktis, pembelajaran berbasis proyek, kolaborasi lintas sektor, pelatihan guru, dan modul digital interaktif, generasi muda Indonesia akan siap menghadapi tantangan global dan menyongsong Indonesia Emas 2045. Untuk dapat memastikan Mengintegrasikan Deep Learning dalam Kurikulum Pendidikan, maka upaya strategis perlu dilakukan: 1) Untuk Pemerintah: Mengalokasikan anggaran khusus untuk pelatihan guru dan pengembangan infrastruktur teknologi pendidikan; 3) Untuk Sekolah dan Universitas: Membangun kemitraan dengan industri teknologi untuk mendukung pengembangan kurikulum berbasis deep learning; 4) Untuk Guru: Mengembangkan metode pengajaran kreatif yang relevan dengan teknologi deep learning.

Dengan kerja sama semua pihak, pendidikan Indonesia dapat menghasilkan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga unggul dalam keterampilan teknologi dan karakter inovatif. Wallahu A'lam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun