Mengembangkan Talenta Muda melalui Pembelajaran Berbasis Pengalaman Semiloka Pengembanagan Riset Mini Manajemen Pendidikan Islam
Oleh: A. Rusdiana
Era Society 5.0 menuntut transformasi pendidikan yang lebih adaptif dan inovatif. Calon manajer pendidikan tidak hanya membutuhkan pemahaman teori, tetapi juga keterampilan praktis yang siap menghadapi tantangan nyata. Pendidikan berbasis pengalaman (experiential learning) menjadi pendekatan strategis untuk menjembatani kesenjangan antara teori dan praktik. Psikologi Organisasi dan Manajemen SDM Pendidikan, sebagai bagian dari kurikulum, memiliki peran penting dalam membentuk pemimpin pendidikan masa depan. Namun, praktik pengajaran tradisional sering kali belum mampu memberikan wawasan kontekstual yang relevan. Oleh karena itu, penting untuk mengeksplorasi bagaimana pembelajaran berbasis pengalaman dapat memperkuat talenta muda calon manajer pendidikan. Artikel ini mendalami nilai edukasi dari kegiatan Semiloka Pengembangan Riset Mini Manajemen Pendidikan Islam yang diadakan di Madrasah Ibtidaiyah Al-Misbah, Bandung, pada 8 Desember 2024. Dengan tema Kesiapan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Menyongsong Pemberlakuan Kurikulum Deep Learning, semiloka ini menjadi model pembelajaran berbasis pengalaman bagi mahasiswa S-1 dan S-2. Berikut lima pembebelajaran Berbasis Pengalaman dari Semiloka Pengembangan Riset Mini Manajemen Pendidikan Islam:Â
Pertama: Mengintegrasikan Teori ke dalam Praktik; Semiloka ini memungkinkan mahasiswa mengaplikasikan teori Psikologi Organisasi dan Manajemen SDM Pendidikan ke dalam konteks nyata. Dengan mempelajari sistem kerja Madrasah Ibtidaiyah Al-Misbah, peserta mendapatkan wawasan langsung tentang bagaimana teori diterapkan dalam pengelolaan pendidikan Islam.
Kedua: Mendorong Pemikiran Kritis dan Solusi Empiris; Melalui kegiatan riset lapangan, mahasiswa diajak untuk menganalisis tantangan praktis yang dihadapi institusi pendidikan. Misalnya, bagaimana strategi sumber daya manusia dapat meningkatkan kesiapan guru menghadapi Kurikulum Deep Learning. Diskusi berbasis data empiris mendorong peserta untuk mengembangkan solusi inovatif.
Ketiga: Kolaborasi untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial; Riset kolaboratif antar mahasiswa dari berbagai latar belakang kelas memberikan pengalaman bekerja dalam tim. Ini memperkuat kemampuan komunikasi, kepemimpinan, dan kerja sama yang menjadi modal penting bagi calon manajer pendidikan.
Keempat: Menyiapkan Pemimpin Pendidikan yang Responsif; Melalui interaksi langsung dengan pendidik dan tenaga kependidikan di Al-Misbah, peserta memahami kebutuhan aktual di lapangan. Ini membentuk calon pemimpin pendidikan yang responsif terhadap perubahan, khususnya dalam era transformasi digital dan Society 5.0.
Kelima: Kontribusi untuk Indonesia Emas 2045; Kegiatan ini bukan sekadar pembelajaran, tetapi investasi untuk masa depan pendidikan Indonesia. Dengan membentuk talenta muda yang inovatif dan berwawasan global, semiloka ini berkontribusi pada visi Indonesia Emas 2045.
Semiloka Pengembangan Riset Mini di Madrasah Ibtidaiyah Al-Misbah adalah model pembelajaran berbasis pengalaman yang efektif bagi calon manajer pendidikan. Melalui integrasi teori dan praktik, pemikiran kritis, kolaborasi, dan pemahaman kebutuhan lapangan, kegiatan ini membekali mahasiswa untuk menjadi pemimpin pendidikan yang adaptif dan inovatif. Untuk dapat memastikan efektif nya pembelajaran berbasis pengalaman, maka perlu diupayakan: 1) Perluasan program serupa ke lebih banyak institusi pendidikan; 2) Pengembangan modul pembelajaran berbasis pengalaman yang lebih terstruktur; 3) Kolaborasi lintas sektor untuk memperkuat relevansi dan dampak program terhadap pendidikan nasional.
Dengan langkah ini, Indonesia dapat mencetak generasi pemimpin pendidikan yang siap menghadapi tantangan di era 5.0 dan mendukung tercapainya visi Indonesia Emas 2045. Wallahu A'lam,