Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

“Learning to Explore, Develop, and Serve”

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Meningkatkan Motivasi Membaca Mahasiswa: Nilai Edukasi dari Era Digital

30 November 2024   00:57 Diperbarui: 30 November 2024   00:57 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Doc. Kiriman Ucapan selamat dari Keluarga Besar Yayasan Sosial Dana Pendidikan Al-Mishbah Cipadung Bandung (29/11/2024).

Meningkatkan Motivasi Membaca Mahasiswa: Nilai Edukasi di Era Digital

Oleh: A. Rusdiana

Tidak dapat disangkal lagi era Society 5.0, teknologi telah mengubah cara manusia belajar dan berbagi informasi. Literasi bukan lagi terbatas pada kemampuan membaca buku fisik, tetapi mencakup pemahaman sumber daya digital seperti e-books, jurnal online, dan repositori. Namun, tantangan besar masih ada. Berdasarkan data UNESCO, rata-rata waktu membaca masyarakat Indonesia masih sangat rendah dibandingkan negara-negara maju. Kesenjangan ini menjadi tantangan, terutama di kalangan mahasiswa yang seharusnya menjadi motor penggerak inovasi dan pengetahuan. Literasi adalah fondasi utama untuk menciptakan solusi kreatif terhadap tantangan global. Tanpa motivasi membaca yang kuat, generasi muda dapat tertinggal dalam persaingan global yang semakin kompetitif.

Tulisan ini bertujuan untuk mengeksplorasi nilai-nilai edukasi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan motivasi membaca mahasiswa, dengan fokus pada tiga strategi utama: memanfaatkan teknologi untuk literasi, membangun kebiasaan membaca, dan kolaborasi berbasis literasi. Upaya ini diharapkan dapat memperkuat talenta muda untuk menghadapi era digital, membangun bangsa, dan menyongsong Indonesia Emas 2045. Untuk hal itu, mari kita Mari kita  "break down, satu persatu:

Pertama: Manfaatkan Teknologi untuk Literasi; Era digital memberikan peluang besar bagi mahasiswa untuk meningkatkan literasi mereka melalui teknologi. Platform seperti e-books, jurnal digital, dan repositori online memungkinkan akses mudah ke informasi berkualitas. Manfaat literasi digital: 1) Akses Tak Terbatas: Mahasiswa dapat mengakses bahan bacaan dari seluruh dunia kapan saja; 2) Pembelajaran Berbasis AI: Teknologi kecerdasan buatan (AI) dapat membantu mahasiswa menemukan sumber yang relevan secara efisien; 3) Personalisasi Pembelajaran: Teknologi memungkinkan pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan individu.

Sebagai pendidik, penting untuk mendorong mahasiswa agar aktif menggunakan teknologi untuk menggali informasi, memperluas wawasan, dan meningkatkan kompetensi mereka.

Kedua: Bangun Kebiasaan Membaca; Kebiasaan membaca adalah modal utama untuk menciptakan inovasi. Dengan membaca, mahasiswa dapat memperkaya ide, memperluas wawasan, dan menemukan solusi kreatif untuk tantangan global. Namun, kebiasaan ini perlu ditanamkan secara konsisten. Strategi membangun kebiasaan membaca: 1) Tetapkan Target Membaca: Mendorong mahasiswa untuk membaca setidaknya satu artikel atau bab buku setiap hari; 2) Terapkan Pembelajaran Kontekstual: Menghubungkan bahan bacaan dengan masalah nyata yang dihadapi mahasiswa; 3) Gunakan Teknik Membaca Efektif: Seperti membaca cepat (speed reading) untuk meningkatkan pemahaman dan efisiensi.

Pendidik juga dapat menjadi teladan dengan mempromosikan budaya membaca di lingkungan kampus.

Ketiga: Kolaborasi Berbasis Literasi; Literasi tidak hanya tentang membaca tetapi juga berbagi pengetahuan. Kolaborasi berbasis literasi dapat membantu mahasiswa bekerja sama dengan rekan sejawat atau komunitas internasional melalui platform digital. Manfaat kolaborasi berbasis literasi: 1) Pertukaran Ide: Mahasiswa dapat belajar dari perspektif baru dan menemukan solusi inovatif; 2) Jaringan Global: Kolaborasi internasional membuka peluang untuk mengenal praktik terbaik dari berbagai negara; 3)  Proyek Interdisipliner: Literasi digital memungkinkan mahasiswa lintas disiplin untuk bekerja sama, menghasilkan inovasi yang lebih luas.

Repositori digital adalah salah satu platform yang efektif untuk mendukung kolaborasi ini, memungkinkan mahasiswa untuk berbagi dan mengakses penelitian secara global.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun