Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdi, Pendiri/Pembina YSDPAl-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat. Peraih Kontributor Terpopuler Tahun 2024 di Repositori UIN Bandung

"Kompasiana Best Fiction Award Explorer" 22/1/2025

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membangun Generasi Z sebagai Pemimpin Masa Depan: Inovasi di Era Digital 5.0 untuk Membangun Bangsa

24 November 2024   06:42 Diperbarui: 24 November 2024   06:44 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dok. Kiriman Acara Penutupan Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan Mengajar (para calon Guru SD/MI PG. MI FTK UIN SGD Bandung) di MI Al-Misbah Cipdung Bandung. Sabtu 23 Nop 2024

Membangun Generasi Z Sebagai Pemimpin Masa Depan: Inovasi di Era Digital 5.0 untuk Membangun Bangsa

Oleh: A. Rusdiana

Generasi Z, yang lahir di era digital, dikenal dengan kemampuan adaptasi teknologi, kesadaran sosial yang tinggi, dan semangat belajar yang kuat. Dalam konteks pendidikan, praktek lapangan mengajar seperti yang tergambar dalam kegiatan di MI Al-Misbah menjadi contoh konkret bagaimana mereka mempersiapkan diri sebagai pemimpin masa depan.  Namun, masih ada tantangan (GAP) berupa kurangnya pengakuan dan kesempatan bagi generasi ini untuk berpartisipasi dalam keputusan strategis. Padahal, keterlibatan aktif dalam kegiatan nyata seperti praktek lapangan dapat menjadi fondasi pembentukan karakter kepemimpinan yang tangguh. Tulisan ini akan membahas bagaimana praktek semacam ini dapat mendukung Gen Z dalam menghadapi tantangan era Society 5.0 dan berkontribusi pada Indonesia Emas 2045. Berikut ini adalah eksplorasi lebih lanjut mengenai Generasi Z Sebagai Pemimpin Masa Depan: Inovasi di Era Digital untuk Membangun Bangsa:

Pertama: Praktek Lapangan sebagai Media Pengembangan Kepemimpinan; Praktek lapangan mengajar, seperti yang dilakukan di MI Al-Misbah, memberikan kesempatan kepada Generasi Z untuk terjun langsung ke dunia nyata. Mereka belajar menghadapi tantangan, memecahkan masalah secara kreatif, dan membangun hubungan interpersonal. Pengalaman ini mengasah keterampilan kepemimpinan seperti komunikasi, manajemen waktu, dan pengambilan keputusan.

Kedua: Teknologi sebagai Pendukung Efektivitas Kepemimpinan; Generasi Z dikenal sebagai digital natives. Mereka dapat memanfaatkan teknologi untuk mendukung pembelajaran dan kepemimpinan. Misalnya, dalam konteks praktek mengajar, penggunaan aplikasi edukasi atau media sosial untuk memperkaya metode pembelajaran dapat meningkatkan interaksi dengan siswa sekaligus memperkuat kemampuan inovasi mereka.

Ketiga: Pentingnya Kesadaran Sosial dalam Kepemimpinan; Kegiatan praktek lapangan mengajarkan Gen Z untuk memahami kebutuhan masyarakat secara langsung. Dalam konteks pendidikan, mereka dapat merasakan kesenjangan dalam akses belajar dan menciptakan solusi inovatif. Dengan kesadaran ini, mereka akan tumbuh menjadi pemimpin yang peduli dan tanggap terhadap isu-isu sosial.

Keempat: Kolaborasi sebagai Kunci Keberhasilan; Praktek lapangan juga melatih mereka untuk bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti guru senior, komunitas lokal, dan rekan sesama mahasiswa. Kolaborasi ini membangun jaringan yang kuat dan memperkuat kemampuan mereka untuk bekerja dalam tim, sebuah keterampilan yang sangat dibutuhkan di era 5.0.

Kelima: Menanamkan Nilai-nilai Nasionalisme dan Etika; Profesi; Kegiatan seperti ini tidak hanya membentuk kepemimpinan, tetapi juga menanamkan nilai-nilai nasionalisme. Melalui interaksi langsung dengan masyarakat, mereka memahami pentingnya menjaga integritas, etika, dan komitmen terhadap kemajuan bangsa. Ini menjadi dasar penting bagi Gen Z dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.

Singkatnya: Generasi Z memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin masa depan yang inovatif, adaptif, dan tanggap terhadap perubahan global. Kegiatan seperti praktek lapangan mengajar tidak hanya mengasah kemampuan teknis mereka, tetapi juga membentuk karakter dan keterampilan kepemimpinan yang dibutuhkan di era 5.0. Maka dari itu diperlukan upaya yang strategis, diantaranya: 1) Memperluas akses generasi muda terhadap kegiatan praktek lapangan yang berbasis pengembangan kepemimpinan; 2) Mengintegrasikan teknologi dalam program pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan inovasi; 3) Mendorong kolaborasi lintas sektor untuk memperkuat jaringan dan kapasitas Gen Z; 4) Mengadakan pelatihan kepemimpinan berbasis nilai nasionalisme dan etika profesi.

Dengan langkah-langkah ini, Generasi Z akan siap membawa Indonesia menuju masa depan yang gemilang di tahun 2045. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun