Partisipasi yang Bermakna untuk Inklusivitas: Kunci Pemberdayaan Generasi Z Menuju Indonesia Emas 2045
Oleh: A. Rusdiana
Generasi Z, lahir di tengah revolusi digital, adalah aset strategis Indonesia untuk menghadapi tantangan era 5.0 dan mencapai visi Indonesia Emas 2045. Namun, kesenjangan partisipasi mereka dalam proses pengambilan keputusan sering kali menyebabkan kebijakan tidak mencerminkan kebutuhan mereka.
Menurut teori partisipasi sosial, keterlibatan individu dalam keputusan yang memengaruhi mereka tidak hanya meningkatkan rasa tanggung jawab, tetapi juga menghasilkan solusi yang lebih inklusif. Meski demikian, terdapat GAP dalam pelibatan Generasi Z, terutama dalam kebijakan pendidikan, teknologi, dan lingkungan yang mendukung kreativitas mereka.
Tulisan ini bertujuan untuk mengidentifikasi strategi teknis dan operasional yang dapat memastikan partisipasi bermakna Generasi Z, sehingga mereka mampu menjadi motor penggerak pembangunan bangsa menuju Indonesia Emas 2045. Berikut ini adalah eksplorasi lebih lanjut mengenai, Partisipasi yang Bermakna untuk Inklusivitas:
Pertama: Pelibatan dalam Perancangan Pendidikan Digital; Sistem pendidikan yang tidak mendengar kebutuhan Generasi Z sering kali gagal memanfaatkan potensi mereka.
Pemerintah dan lembaga pendidikan perlu mengadakan survei digital dan diskusi kelompok terfokus untuk memahami bagaimana teknologi dapat meningkatkan pengalaman belajar. Contoh teknisnya adalah menggunakan aplikasi berbasis AI untuk mengumpulkan umpan balik siswa dan menyusun rekomendasi kebijakan pendidikan berbasis data.
Kedua: Pengembangan Platform Konsultasi Digital; Generasi Z adalah digital natives yang terbiasa dengan platform daring. Pemerintah dapat memanfaatkan teknologi untuk melibatkan mereka melalui aplikasi konsultasi publik atau forum diskusi daring.
Sebagai contoh, aplikasi seperti e-voice dapat digunakan untuk mengundang ide tentang kebijakan teknologi ramah anak, dengan fitur pemungutan suara dan komentar interaktif.
Ketiga: Kolaborasi dengan Komunitas Anak Muda Lokal; Partisipasi bermakna juga dapat dilakukan dengan melibatkan komunitas anak muda lokal. Contohnya, melibatkan Generasi Z dalam proyek pembangunan lingkungan hijau di perkotaan.