Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdi, Pendiri/Pembina YSDPAl-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat. Peraih Kontributor Terpopuler Tahun 2024 di Repositori UIN Bandung

"Kompasiana Best Fiction Award Explorer" 22/1/2025

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Memberdayakan Komunitas Lokal untuk Keberlanjutan: Strategi Membangun Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045

22 November 2024   20:46 Diperbarui: 22 November 2024   20:59 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Batumenyan, tersedia di batumenyan.desa.id

Memberdayakan Komunitas Lokal untuk Keberlanjutan: Strategi Membangun Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045

Oleh: A. Rusdiana

Fenomena global menunjukkan peningkatan kesadaran akan keberlanjutan sebagai respons terhadap krisis lingkungan dan sosial. Indonesia, dengan bonus demografi dan aspirasi menuju Indonesia Emas 2045, menghadapi peluang besar untuk membangun keberlanjutan melalui pemberdayaan komunitas lokal. Dalam konteks ini, Gen Z memiliki peran strategis karena kreativitas, teknologi, dan semangat inovatif yang mereka miliki. Teori dari keberlanjutan menggarisbawahi bahwa kolaborasi lokal menjadi kunci untuk mewujudkan perubahan yang signifikan. Namun, GAP utama di Indonesia terletak pada minimnya inisiatif generasi muda untuk secara aktif berkontribusi dalam pemberdayaan komunitas lokal secara berkelanjutan. Tulisan ini penting untuk memotivasi dan memberikan strategi operasional bagi Gen Z dalam menghadapi era 5.0, membangun bangsa, dan menyongsong visi Indonesia Emas 2045. Berikut ini adalah eksplorasi lebih lanjut mengenai, Pemberdayakan Komunitas Lokal untuk Keberlanjutan: Strategi Gen Z: 

Pertama: Memulai Proyek Kecil yang Berdampak Besar; Gen Z dapat memulai dengan inisiatif kecil namun berdampak, seperti pelatihan pengolahan sampah menjadi barang berguna. Contohnya adalah membuat produk ramah lingkungan seperti tas daur ulang atau pupuk organik dari sampah rumah tangga. Proyek-proyek sederhana ini tidak hanya mengurangi limbah tetapi juga membuka peluang usaha berbasis komunitas.

Kedua:  Meningkatkan Keterampilan Komunitas melalui Pelatihan; Memberikan pelatihan keterampilan kepada masyarakat lokal adalah langkah strategis. Pelatihan seperti digital marketing untuk usaha kecil atau teknik budidaya organik dapat membantu komunitas meningkatkan produktivitas dan pendapatan mereka. Dengan akses teknologi yang lebih luas, Gen Z dapat menggunakan media sosial untuk menyebarkan informasi dan menjangkau lebih banyak komunitas.

Ketiga: Membangun Jejaring Kemitraan Lokal; Kemitraan dengan organisasi lokal, LSM, atau koperasi dapat memperkuat dampak inisiatif keberlanjutan. Gen Z dapat memanfaatkan jejaring ini untuk mendukung logistik, mendapatkan pendanaan, atau berbagi sumber daya. Contohnya, bekerja sama dengan LSM yang bergerak di bidang konservasi untuk memulai program reboisasi di desa-desa.

Keempat: Meningkatkan Kesadaran Lingkungan di Komunitas; Edukasi adalah kunci. Gen Z bisa memimpin kampanye kesadaran lingkungan di komunitas lokal melalui program seperti "Eco-Week" yang melibatkan sekolah, rumah tangga, dan tokoh masyarakat. Edukasi ini mencakup pengelolaan sampah, pengurangan plastik sekali pakai, dan konservasi air. Dengan pendekatan kolaboratif, masyarakat menjadi lebih sadar dan terlibat.

Kelima: Membangun Kepercayaan dan Komitmen Jangka Panjang; Kepercayaan adalah fondasi keberhasilan pemberdayaan komunitas. Gen Z perlu melibatkan masyarakat dalam setiap tahap program, dari perencanaan hingga evaluasi. Dengan transparansi dan mendengarkan aspirasi lokal, mereka dapat memastikan keberlanjutan proyek dan membangun komitmen jangka panjang. Contohnya adalah proyek koperasi desa yang dikelola bersama masyarakat dengan prinsip berbagi manfaat.

Singkatnya, Pemberdayaan komunitas lokal adalah jalan strategis bagi Gen Z untuk menghadapi tantangan era 5.0 dan menyongsong Indonesia Emas 2045. Dengan memulai dari proyek kecil yang berdampak, memberikan pelatihan, membangun jejaring kemitraan, meningkatkan kesadaran lingkungan, dan membangun kepercayaan, Gen Z dapat menciptakan perubahan signifikan. Untuk itu, diperlukan upaya: 1) Pemerintah dan institusi pendidikan perlu mendukung inisiatif Gen Z melalui program pelatihan dan pendanaan; 2) Kolaborasi antara sektor swasta, masyarakat, dan generasi muda perlu diperkuat untuk memperluas dampak keberlanjutan; 3) Media sosial dan teknologi harus dimanfaatkan untuk meningkatkan kesadaran dan membangun jaringan komunitas.

Dengan langkah-langkah ini, Gen Z dapat berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan yang memperkuat fondasi menuju Indonesia Emas 2045. Wallahu A'lam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun