Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

“Learning to Explore, Develop, and Serve”

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Menguatkan Mental dan Daya juang Siswa (Jiwa Korsa) melalui LKDS

13 November 2024   23:30 Diperbarui: 13 November 2024   23:38 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dok. LKDS MTs. Al-Mishbah Cipadung Bandung hari ke 2 (Selasa, 13/11/2024)

Pentinya Menguatkan Mental dan Daya Juang Siswa (Jiwa Kosra) melalui LDKS

Oleh: A. Rusdiana

Dalam dunia kepemimpinan, ketahanan mental dan daya juang yang tinggi adalah kunci untuk mengatasi berbagai tekanan dan tantangan. Para pemimpin di era 5.0 tidak hanya harus cerdas, tetapi juga memiliki ketangguhan dalam menghadapi dinamika yang cepat dan kompleks. Namun, mental tangguh dan daya juang sering kali menjadi elemen yang kurang diasah di lingkungan pendidikan formal. Dalam duia  Kemelteran dikenal ( istilah "korsa" dalam militer dan kepemimpinan), sering kali dipakai untuk menggambarkan semangat kolektif, kekompakan, dan ketangguhan dalam menghadapi tantangan. Dalam konteks pengembangan siswa melalui LDKS, jiwa kosra sangat relevan dengan Jiwa para pahlawan, untuk menumbuhkan mental yang kuat dan daya juang yang tangguh. Jiwa korsa mencakup nilai-nilai solidaritas, keberanian, dan tekad untuk terus maju, tidak hanya sebagai individu, tetapi juga sebagai bagian dari tim yang saling mendukung. Oleh karena itu, Pelatihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) menjadi wadah penting untuk mengembangkan ketangguhan mental siswa sejak dini. Berdasarkan teori ketahanan mental dalam kepemimpinan, LDKS memberikan simulasi dan latihan praktis yang membantu siswa untuk tetap tenang, berpikir solutif, dan tidak mudah menyerah. Hal ini sangat relevan untuk membentuk generasi muda yang siap menghadapi tantangan dan turut mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Berikut Lima Pilar Menguatkan Mental dan Daya Juang Siswa, sebagai berikut:

Pertama: Simulasi Kasus dalam Menghadapi Tekanan; Dalam LDKS, siswa dihadapkan pada berbagai simulasi kasus yang memaksa mereka berpikir kritis dan bertindak di bawah tekanan. Melalui kasus-kasus ini, siswa belajar untuk merespons situasi sulit tanpa panik dan tetap fokus pada solusi. Pengalaman ini membantu mereka mengembangkan ketahanan mental, yang sangat penting bagi seorang pemimpin.

Kedua: Latihan Ketekunan dalam Pencapaian Tujuan; Siswa juga diberikan tugas yang mengharuskan mereka menyelesaikan langkah-langkah dalam mencapai tujuan tertentu. Proses ini mengajarkan pentingnya ketekunan dan kerja keras. Dengan pembelajaran ini, siswa belajar untuk tidak mudah menyerah ketika menghadapi hambatan, melainkan terus berusaha hingga mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Ketiga: Pembiasaan Pola Pikir Positif dan Solutif; LDKS juga menekankan pentingnya pola pikir positif dan solutif. Dalam setiap tantangan, siswa didorong untuk fokus pada solusi daripada masalah. Pembiasaan pola pikir ini membangun mental yang lebih stabil, sehingga siswa dapat melihat tantangan sebagai peluang untuk belajar dan berkembang.

Keempat: Penguatan Daya Juang Melalui Kegiatan Fisik; Senam pagi dan aktivitas fisik lainnya menjadi bagian penting dari LDKS untuk menguatkan mental siswa. Kegiatan ini tidak hanya melatih fisik, tetapi juga meningkatkan daya tahan mental dan ketekunan. Ketika siswa terbiasa dengan kegiatan fisik yang teratur, mereka lebih siap menghadapi tantangan fisik maupun mental di lingkungan organisasi.

Kelima: Refleksi Diri untuk Pengembangan Pribadi; Setelah mengikuti simulasi dan latihan, siswa diajak untuk melakukan refleksi diri. Kegiatan ini memberikan kesempatan bagi mereka untuk memahami kekuatan dan kelemahan diri, serta mengevaluasi respons mereka terhadap tekanan. Refleksi ini membantu siswa untuk terus memperbaiki diri dan membangun mental yang lebih kuat untuk masa depan.

Idealnya, LDKS memberikan kontribusi signifikan dalam membentuk ketahanan mental dan daya juang siswa melalui berbagai simulasi, latihan fisik, dan pembiasaan pola pikir solutif. Keterampilan ini menjadi bekal penting bagi generasi muda dalam menghadapi tantangan kompleks di era 5.0. Agar program LDKS lebih efektif, pihak sekolah disarankan untuk terus mengintegrasikan materi penguatan mental ke dalam kurikulum organisasi siswa. Dengan pembinaan yang berkesinambungan, siswa akan tumbuh menjadi individu yang tangguh, berdaya juang tinggi, dan siap menjadi pemimpin masa depan yang mampu mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045. Dengan menerapkan konsep jiwa korsa, siswa tidak hanya belajar bertahan dalam situasi sulit, tetapi juga belajar bahwa mereka memiliki tanggung jawab kepada rekan-rekan mereka. Ini meningkatkan rasa kebersamaan dan komitmen, yang menjadi dasar penting dalam kepemimpinan dan organisasi. Wallahu A'lam.

__________

*) Tulisan ini, didedikasikan atas permintaan Waka MTs. Al-Mishbah "...Membahas materi apa aja yg hrs ada di organisasi..?. (13/11/024: 07:53).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun