Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

“Learning to Explore, Develop, and Serve”

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kemandirian dan Kemampuan Inovatif: Kunci untuk Mengantarkan Indonesia Menunju Kejayaan Indonesia Emas 2045

28 Oktober 2024   19:31 Diperbarui: 28 Oktober 2024   21:53 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemandirian dan Kemampuan Inovatif: Kunci untuk mengantarkan Indonesia menuju kejayaan Indonesia Emas 2045.

Oleh: A. Rusdiana

Di era globalisasi dan revolusi industri 5.0, pemuda Indonesia dituntut untuk tidak hanya mandiri tetapi juga memiliki kemampuan inovatif yang kuat. Dengan semangat Hari Sumpah Pemuda, tahun 2024 menjadi momentum yang tepat untuk memperkuat kompetensi ini demi tercapainya Indonesia Emas 2045. Kemandirian dan inovasi menjadi dua pilar utama yang akan mendorong kemajuan ekonomi dan daya saing bangsa di tingkat global. Menurut teori pengembangan diri, kemandirian merupakan kemampuan individu untuk membuat keputusan secara mandiri dan bertanggung jawab, sementara inovasi adalah proses berpikir kreatif untuk menghasilkan solusi baru (Dweck, 2006). Keduanya saling mendukung, terutama dalam menghadapi tantangan era digital dan globalisasi. Meski banyak pemuda yang berpotensi menjadi inovator, masih banyak yang terhambat oleh kurangnya keberanian dalam mengambil risiko dan minimnya keterampilan yang mendukung kemandirian. Inilah mengapa pemuda perlu didorong untuk lebih mandiri dan inovatif. Tulisan ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang pentingnya menumbuhkan jiwa kemandirian dan kemampuan inovatif pada pemuda guna mewujudkan Indonesia yang sejahtera dan kompetitif di tahun 2045. Mari kita brake down  satu persatu:  

Pertama: Menumbuhkan Kemandirian dalam Pengambilan Keputusan; Kemandirian dalam pengambilan keputusan merupakan kemampuan penting yang perlu dimiliki pemuda Indonesia. Dengan berani mengambil keputusan secara mandiri, mereka dapat menentukan jalan karier atau proyek yang ingin mereka kembangkan. Pendidikan dan pelatihan yang mendorong keberanian dalam mengambil risiko, serta praktik kewirausahaan, dapat memperkuat jiwa mandiri ini dan mempersiapkan mereka menghadapi tantangan yang lebih kompleks.

Kedua: Mendorong Kreativitas dan Kemampuan Berinovasi; Era 5.0 menghadirkan kebutuhan akan solusi yang out-of-the-box. Pemuda yang kreatif dan inovatif akan lebih mampu menciptakan teknologi atau produk baru yang berguna bagi masyarakat. Melalui program pembinaan inovasi seperti hackathon, laboratorium inovasi, dan kompetisi start-up, pemuda bisa dilatih untuk menggali ide-ide baru yang tidak hanya bermanfaat tetapi juga aplikatif.

Ketiga: Mengembangkan Keterampilan Kewirausahaan yang Berkelanjutan;
Kemandirian juga erat kaitannya dengan kemampuan wirausaha. Dengan keterampilan kewirausahaan, pemuda tidak hanya mampu menciptakan lapangan pekerjaan untuk dirinya sendiri tetapi juga untuk orang lain. Pelatihan kewirausahaan yang menitikberatkan pada keberlanjutan akan memberikan pengetahuan bagi pemuda untuk membangun bisnis yang berdaya tahan tinggi, ramah lingkungan, dan mampu bersaing secara global.

Keempat: Adaptasi terhadap Teknologi dan Transformasi Digital; Pemuda yang inovatif harus mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan teknologi. Dengan menguasai keterampilan digital seperti data analytics, pengembangan perangkat lunak, dan pemanfaatan AI, pemuda akan lebih siap menghadapi era digital. Adanya pelatihan teknologi yang terstruktur dan relevan dengan kebutuhan industri akan membantu pemuda dalam mengembangkan kemampuan inovatif berbasis teknologi.

Keempat:  Mengasah Kemampuan Kolaborasi dalam Tim Multidisiplin; Kemampuan inovatif akan lebih berkembang ketika pemuda mampu bekerja dalam tim yang beragam. Kolaborasi dalam tim multidisiplin membuka peluang untuk menggabungkan berbagai perspektif dan menemukan solusi inovatif. Melalui pengalaman bekerja dalam tim yang terdiri dari berbagai latar belakang, pemuda akan semakin kreatif dan tangguh dalam menghadapi dinamika kerja di masa depan.

Kemandirian dan kemampuan inovatif adalah dua elemen kunci yang perlu dikembangkan dalam diri pemuda untuk menghadapi tantangan era 5.0 dan mencapai Indonesia Emas 2045. Pemuda yang mampu membuat keputusan mandiri, berinovasi, memiliki keterampilan kewirausahaan, serta beradaptasi terhadap teknologi, akan menjadi agen perubahan yang menggerakkan kemajuan bangsa. Maka dengan itu: 1) Pemerintah dan lembaga pendidikan perlu mengintegrasikan pendidikan kewirausahaan dan pelatihan inovasi dalam kurikulum. 3) Diperlukan program yang berfokus pada adaptasi teknologi, khususnya yang mempersiapkan pemuda untuk industri masa depan. 4) Kolaborasi antara industri, akademisi, dan pemerintah dalam menyediakan pelatihan kolaboratif lintas disiplin sangat penting untuk memperkuat kemandirian dan inovasi pemuda. Wallahu A'lam.

Dengan langkah ini, diharapkan Indonesia mampu mencetak generasi emas yang mandiri, inovatif, dan siap berkontribusi dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun