Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

“Learning to Explore, Develop, and Serve”

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Spirit Hari Sumpah Pemuda 2024: "Maju Bersama Indonesia Raya" untuk Mewujudkan Indonesia Emas 2045

28 Oktober 2024   04:49 Diperbarui: 28 Oktober 2024   05:00 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Spiririt Hari Sumpah Pemuda 2024: "Maju Bersama Indonesia Raya" untuk Mewujudkan Indonesia Emas 2045

Oleh: A. Rusdiana

Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-96 pada tahun 2024 membawa tema "Maju Bersama Indonesia Raya," yang menyuarakan pesan persatuan, kolaborasi, dan kemajuan bersama. Tema ini bukan sekadar refleksi dari semangat pemuda, tetapi juga upaya membentuk generasi yang siap menghadapi tantangan global dalam era Industri 5.0 dan menuju Indonesia Emas 2045. Dengan perubahan teknologi dan ekonomi yang pesat, Indonesia membutuhkan pemuda yang berdaya saing, kreatif, serta memiliki integritas. Membangun Indonesia Emas 2045 memerlukan fondasi nilai-nilai edukatif yang memperkuat karakter dan kompetensi pemuda sebagai modal utama bangsa. Artikel ini akan mengeksplorasi nilai-nilai edukasi dalam tema Sumpah Pemuda 2024 dan bagaimana nilai-nilai ini bisa diterapkan untuk peningkatan talenta muda yang akan membangun bangsa di masa depan. Mari kita brake down  satu persatu:

Pertama: Semangat Kolaborasi dan Gotong Royong Tema "Maju Bersama Indonesia Raya" menekankan pentingnya kerja sama dan gotong royong, yang telah menjadi nilai luhur dalam budaya Indonesia. Nilai ini relevan di era Industri 5.0, di mana kolaborasi lintas bidang dan pemanfaatan teknologi memerlukan kerja sama dari berbagai pihak. Melatih pemuda untuk bekerja sama dalam lingkungan beragam akan meningkatkan kemampuan mereka dalam proyek-proyek inovatif dan kreatif yang berdampak luas. Generasi muda perlu dibekali dengan semangat gotong royong yang akan mendorong partisipasi aktif dalam pembangunan ekonomi dan sosial.

Kedua: Mengembangkan Rasa Tanggung Jawab dan Kepedulian Sosial Pemuda yang mampu menyeimbangkan ambisi pribadi dengan tanggung jawab sosial adalah sosok ideal untuk menghadapi Indonesia Emas 2045. Rasa tanggung jawab sosial tidak hanya mencakup kepedulian terhadap sesama, tetapi juga kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan, keberlanjutan, dan kesejahteraan masyarakat. Dalam semangat Hari Sumpah Pemuda, pemuda diharapkan menanamkan nilai-nilai yang memperkuat integritas, keterbukaan, dan tanggung jawab. Edukasi ini penting agar mereka menjadi agen perubahan yang berdampak positif bagi komunitas di sekitar mereka.

Ketiga: Kemandirian dan Kemampuan Inovatif Indonesia Emas 2045 membutuhkan pemuda yang mandiri serta memiliki daya inovatif tinggi untuk bersaing secara global. Kemandirian menjadi elemen utama dalam pengembangan kewirausahaan, di mana pemuda harus berani mengambil risiko dan memiliki kreativitas untuk menciptakan solusi baru. Dengan memperkuat kompetensi ini, pemuda dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional. Pemuda yang inovatif akan mampu menjawab tantangan zaman dan beradaptasi dengan perubahan teknologi.

Keempat: Kompetensi Digital dan Literasi Teknologi; Era 5.0 menuntut pemuda untuk menguasai kompetensi digital yang kuat. Literasi teknologi akan menjadi bekal penting untuk menciptakan pemuda yang tangguh dan mampu berkompetisi di pasar global. Keterampilan ini mencakup pemahaman teknologi dasar hingga pemanfaatan kecerdasan buatan, analitik data, dan kemampuan dalam menggunakan alat teknologi secara efektif. Peringatan Sumpah Pemuda dengan semangat "Maju Bersama Indonesia Raya" menjadi momentum untuk meningkatkan literasi digital yang dibutuhkan generasi muda dalam memajukan ekonomi digital Indonesia.

Kelima: Pola Pikir Terbuka dan Adaptif Tantangan masa depan tidak bisa dihadapi hanya dengan pengetahuan teknis; dibutuhkan juga pola pikir yang terbuka dan adaptif. Pemuda diharapkan dapat menerima perubahan sebagai bagian dari proses, sehingga mereka mampu menghadapi kondisi yang dinamis dan berkembang. Dalam konteks Sumpah Pemuda, nilai ini mengajarkan pemuda untuk tidak takut terhadap ide baru dan berani mencoba hal-hal yang tidak konvensional. Edukasi mengenai pola pikir terbuka akan membantu pemuda Indonesia meraih peluang besar di masa depan, di mana inovasi sering kali muncul dari keberanian untuk mengeksplorasi hal baru.

Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-96 yang bertema "Maju Bersama Indonesia Raya" bukan hanya ajakan untuk berbangga dengan sejarah, melainkan panggilan untuk mempersiapkan pemuda dalam mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045. Edukasi nilai-nilai gotong royong, tanggung jawab sosial, kemandirian, literasi digital, dan pola pikir adaptif menjadi elemen penting untuk membentuk generasi muda yang berkualitas. Untuk mendukung hal ini, diperlukan kerja sama antara pemerintah, institusi pendidikan, dan sektor swasta dalam menciptakan program-program pembelajaran yang aplikatif dan sesuai dengan kebutuhan zaman. Mari jadikan Sumpah Pemuda 2024 sebagai pijakan untuk mempersiapkan pemuda yang siap menghadapi tantangan global, membawa Indonesia menuju masa depan yang gemilang. Wallahu A'lam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun