Pesantren-pesantren modern telah banyak yang memasukkan literasi digital dan teknologi sebagai bagian dari kurikulum mereka.
Dengan bekal ini, santri mampu beradaptasi dengan perubahan zaman dan menjadi inovator yang membawa solusi digital bagi berbagai permasalahan sosial di Indonesia, seperti pendidikan inklusif, layanan kesehatan berbasis teknologi, dan pemberdayaan ekonomi digital.
Santri memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan sosial yang berkontribusi dalam pembangunan bangsa.
Melalui pendidikan pesantren yang mengedepankan akhlak, kemandirian, dan ilmu pengetahuan, santri mampu berperan aktif dalam berbagai sektor, mulai dari sosial, ekonomi, hingga digitalisasi.
Untuk memaksimalkan peran santri dalam menyongsong Indonesia Emas 2045, diperlukan dukungan lebih lanjut dari pemerintah, pesantren, dan masyarakat luas dalam menyediakan ekosistem yang mendukung pengembangan talenta muda santri.
Pendidikan yang relevan dengan tantangan zaman serta keterlibatan santri dalam inisiatif-inisiatif pembangunan sosial adalah kunci dalam merengkuh masa depan Indonesia yang lebih baik. Wallahu A'lam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H