Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

“Learning to Explore, Develop, and Serve”

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mencipykan Ruang untuk Mendengarkan Siswa: Kunci Peningkatan Talenta Muda dan Membangunn Keprofesian Mengajar Menuju Indonesia Emas 2045

18 Oktober 2024   17:51 Diperbarui: 18 Oktober 2024   17:57 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Sma Dwiwarna, tersedia di https://www.smadwiwarna.sch.id/membuat-ruang-belajar-yang-nyaman-di-rumah/

Menciptakan Ruang untuk Mendengarkan Siswa: Kunci Peningkatan Talenta Muda dan Membangun Keprofesian Mengajar Menuju Indonesia Emas 2045

Oleh: A. Rusdiana

Peran guru di era modern tidak lagi sekadar menyampaikan materi, tetapi juga sebagai fasilitator dalam pembelajaran yang interaktif. Siswa kini dituntut untuk menjadi pembelajar yang aktif dan kritis, namun sering kali mereka menghadapi hambatan dalam menyampaikan pandangan atau kebutuhan mereka. Kondisi ini memunculkan kebutuhan akan ruang komunikasi yang lebih inklusif di sekolah-sekolah. Teori komunikasi pendidikan menekankan pentingnya komunikasi dua arah antara guru dan siswa untuk menciptakan lingkungan belajar yang dinamis. Siswa yang merasa didengar cenderung lebih termotivasi, partisipatif, dan mampu menunjukkan potensi terbaik mereka. Namun, banyak guru yang masih menggunakan pendekatan satu arah dalam pengajaran, yang berfokus pada penyampaian materi tanpa memberikan kesempatan bagi siswa untuk berbagi pemikiran. Situasi ini memperlebar jarak antara siswa dan guru, sehingga pembelajaran menjadi kurang efektif. Tulisan ini membahas bagaimana menciptakan ruang untuk mendengarkan siswa dapat meningkatkan talenta muda dan mendukung profesi mengajar yang lebih relevan menuju Indonesia Emas 2045. Dengan memberikan ruang yang tepat, siswa dapat berpartisipasi aktif dalam pembelajaran dan menjadi pemimpin masa depan yang unggul. Berikut adalah lima cara operasional dari Menciptakan Ruang untuk Mendengarkan Siswa: 

Pertama: Membuka Forum Diskusi yang Terstruktur; Salah satu cara paling efektif untuk menciptakan ruang komunikasi adalah dengan membuka forum diskusi yang terstruktur di kelas. Guru dapat menetapkan waktu khusus untuk sesi tanya jawab atau diskusi kelompok. Ini memberi siswa kesempatan untuk berbicara tanpa merasa terganggu oleh batasan waktu pengajaran. Dengan forum yang terorganisir, guru juga bisa memahami lebih dalam kesulitan yang dihadapi siswa, baik dalam hal akademik maupun non-akademik.

Kedua: Menggunakan Alat Komunikasi Digital; Memanfaatkan teknologi adalah langkah cerdas dalam meningkatkan komunikasi dua arah. Guru dapat menggunakan platform digital seperti grup pesan, Google Classroom, atau aplikasi pendidikan lainnya untuk berkomunikasi di luar jam pelajaran. Ini penting terutama untuk siswa yang memiliki keterbatasan waktu atau merasa lebih nyaman menyampaikan pendapat secara tertulis. Alat ini memungkinkan guru untuk merespons kebutuhan siswa dengan lebih cepat dan tepat.

Ketiga: Menciptakan Lingkungan yang Aman dan Inklusif; Siswa cenderung lebih terbuka untuk berbicara jika mereka merasa aman secara emosional. Guru perlu menciptakan lingkungan kelas yang inklusif, di mana setiap siswa merasa dihargai tanpa takut dihakimi. Misalnya, dengan menghargai setiap pendapat yang disampaikan, serta tidak membiarkan adanya ejekan atau perundungan di dalam kelas. Ketika siswa merasa dihormati, mereka lebih cenderung berpartisipasi aktif dan menyampaikan kebutuhan mereka.

Keempat: Mendengarkan Secara Aktif dan Responsif; Mendengarkan siswa secara aktif bukan hanya soal mendengar kata-kata mereka, tetapi juga memahami pesan yang disampaikan. Guru harus mampu menangkap isyarat non-verbal seperti bahasa tubuh atau ekspresi wajah yang sering kali memberi petunjuk tentang perasaan siswa. Respons yang diberikan harus mencerminkan empati dan kesediaan untuk membantu, sehingga siswa merasa didukung.

Kelima: Menyesuaikan Pendekatan Pengajaran; Dengan mendengarkan secara aktif, guru dapat mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki dalam metode pengajaran. Misalnya, jika banyak siswa yang mengalami kesulitan memahami materi tertentu, guru dapat mengubah pendekatan atau menggunakan metode pengajaran yang lebih sesuai. Ini menunjukkan bahwa guru peduli dengan hasil belajar siswa dan siap menyesuaikan gaya mengajar mereka untuk meningkatkan pemahaman siswa.

Menciptakan ruang untuk mendengarkan siswa adalah langkah penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan pengembangan talenta muda di Indonesia. Komunikasi dua arah tidak hanya membantu siswa mengatasi kesulitan akademik tetapi juga memberikan guru wawasan lebih dalam mengenai kebutuhan mereka. Untuk menghadapi tantangan Indonesia Emas 2045, penting bagi para pendidik untuk membangun lingkungan belajar yang lebih inklusif dan responsif terhadap masukan siswa. dengan ini merekomendasikan bahwa: 1) Pelatihan Komunikasi untuk Guru: Program pelatihan yang fokus pada keterampilan komunikasi dua arah bagi guru perlu dikembangkan untuk memastikan mereka mampu menciptakan ruang yang mendukung siswa. 2) Pemanfaatan Teknologi: Sekolah-sekolah perlu mendorong penggunaan platform digital yang memfasilitasi komunikasi efektif antara guru dan siswa. 3) Kebijakan Inklusivitas: Pemerintah dan institusi pendidikan harus terus mempromosikan kebijakan yang menciptakan lingkungan belajar yang aman dan inklusif di setiap sekolah. Wallahu A'lam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun