Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

“Learning to Explore, Develop, and Serve”

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Berkelanjutan dan Peningkatan Kompetensi Teknologi Guru dalam Menyongsong Indonesia Emas 2045

11 Oktober 2024   20:23 Diperbarui: 11 Oktober 2024   23:20 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan Berkelanjutan dan Peningkatan Kompetensi Teknologi Guru dalam Menyongsong Indonesia Emas 2045

Oleh: A. Rusdiana

Era modern ditandai dengan pesatnya perkembangan teknologi yang mempengaruhi setiap sektor, termasuk pendidikan. Guru sebagai pilar pendidikan dihadapkan pada tantangan besar untuk terus memperbarui keterampilan dan kompetensi teknologi mereka agar tetap relevan dan mampu memberikan pendidikan berkualitas. Fenomena ini semakin mendesak dengan hadirnya program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang memberikan kesempatan bagi pendidik untuk terus belajar dan berinovasi dalam pembelajaran berbasis teknologi. Namun, masih terdapat kesenjangan antara kemampuan teknologi yang dimiliki guru dan kebutuhan pembelajaran modern. Teori mengenai pendidikan berkelanjutan menekankan pentingnya pembelajaran sepanjang hayat untuk menjaga relevansi profesi di era perubahan. Dalam konteks ini, GAP yang ditemukan adalah banyak guru yang belum sepenuhnya memanfaatkan program-program pengembangan teknologi akibat kurangnya akses atau pemahaman terhadap teknologi yang berkembang. Tulisan ini penting untuk menyoroti bagaimana pendidikan berkelanjutan dan penguatan kompetensi teknologi guru dapat menjadi strategi kunci dalam membangun talenta muda dan menyongsong Indonesia Emas 2045, terutama dalam menghadapi bonus demografi 2030. Berikut lima langkah operasional teknis yang dapat Meningkatan Kompetensi Teknologi Guru dalam Menyongsong Indonesia Emas 2045: 

Pertama: Tantangan Adaptasi Teknologi untuk Guru di Era Modern; Teknologi terus berkembang dengan cepat, dan salah satu tantangan terbesar yang dihadapi guru adalah kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan tersebut. Penggunaan platform pembelajaran digital, sistem manajemen pembelajaran (LMS), hingga penggunaan aplikasi pendidikan menuntut guru untuk terus belajar dan memperbarui keterampilan mereka. Melalui program MBKM, guru dapat memperoleh pelatihan yang berfokus pada adaptasi teknologi, namun kesadaran dan motivasi untuk mengikuti pelatihan ini masih menjadi kendala.

Kedua: Pentingnya Pendidikan Berkelanjutan melalui Pelatihan Teknis; Pendidikan berkelanjutan tidak hanya terbatas pada pembaruan konten pembelajaran, tetapi juga pada peningkatan keterampilan teknis guru. Program pelatihan teknologi melalui MBKM memberikan kesempatan bagi pendidik untuk mengikuti kursus dan pelatihan yang dirancang untuk meningkatkan keterampilan digital mereka, seperti pemanfaatan alat-alat digital dalam pembelajaran jarak jauh. Pelatihan ini sangat penting agar guru dapat terus berkembang seiring dengan perubahan teknologi pendidikan dan tetap dapat memberikan pendidikan yang relevan dan berkualitas.

Ketiga: Pengembangan Kompetensi Teknologi untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran; Kompetensi teknologi menjadi landasan penting dalam proses pengajaran saat ini. Guru yang memiliki keterampilan teknologi yang baik dapat memberikan pengalaman pembelajaran yang lebih interaktif dan menarik bagi siswa. Melalui MBKM, guru dapat mengikuti program pengembangan kompetensi yang membantu mereka memanfaatkan teknologi untuk mendesain pembelajaran berbasis proyek, gamifikasi, dan penggunaan realitas virtual atau augmented reality dalam pembelajaran. Ini memungkinkan siswa untuk terlibat lebih aktif dan kreatif dalam proses belajar.

Keempat: Implementasi Teknologi untuk Memfasilitasi Pembelajaran Inklusif; Teknologi tidak hanya meningkatkan efektivitas pembelajaran, tetapi juga membuka akses bagi siswa dengan kebutuhan khusus atau di daerah terpencil. Guru yang terlatih dalam penggunaan teknologi dapat memanfaatkan platform daring untuk menciptakan pembelajaran inklusif yang menjangkau siswa dari berbagai latar belakang. MBKM mendorong guru untuk mengembangkan strategi pembelajaran yang inklusif dengan memanfaatkan teknologi, seperti penggunaan alat bantu digital untuk siswa dengan disabilitas atau pembelajaran jarak jauh di daerah yang sulit dijangkau.

Kelima: Kolaborasi Digital Antar Guru untuk Inovasi Pendidikan; Salah satu manfaat dari peningkatan kompetensi teknologi guru adalah kemudahan untuk berkolaborasi dengan guru-guru lain di seluruh Indonesia bahkan dunia. Teknologi memungkinkan kolaborasi lintas geografis yang dapat memperkaya metode dan strategi pengajaran. MBKM mendorong kolaborasi digital antar guru untuk berbagi praktik terbaik, inovasi, dan solusi pembelajaran. Hal ini tidak hanya meningkatkan kompetensi individu, tetapi juga memperkuat ekosistem pendidikan yang lebih inovatif dan kolaboratif di tingkat nasional.

Peningkatan kompetensi teknologi guru melalui pendidikan berkelanjutan merupakan faktor kunci dalam membangun generasi muda yang siap menghadapi tantangan di era digital. MBKM memberikan platform yang tepat bagi guru untuk mengembangkan kemampuan teknologi mereka dan menjawab tantangan pendidikan di masa depan. Dalam menyongsong Indonesia Emas 2045, pendidikan berkelanjutan harus menjadi prioritas dalam kebijakan pendidikan, dan guru harus didukung dengan pelatihan yang relevan dan berkelanjutan. Rekomendasi utama dari tulisan ini adalah perlunya kolaborasi antara pemerintah, institusi pendidikan, dan guru untuk memastikan akses yang lebih luas terhadap program pelatihan teknologi. Selain itu, peningkatan kesadaran akan pentingnya penguasaan teknologi dalam pembelajaran juga harus ditingkatkan melalui kampanye dan sosialisasi di kalangan guru. Dengan pendekatan ini, talenta muda Indonesia akan lebih siap menghadapi era digital dan bonus demografi 2030, sekaligus berkontribusi pada pencapaian Indonesia Emas 2045. Wallahu A'lam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun