Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

“Learning to Explore, Develop, and Serve”

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peningkatan Komitmen Kerja Sama melalui Pengakuan dan Penghargaan dalam Kolaborasi untuk Peningkatan Talenta Muda Menuju Indonesia Emas 2045

10 Oktober 2024   00:34 Diperbarui: 10 Oktober 2024   02:48 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: EKRUT, tersediadi https://www.ekrut.com/

Peningkatan Kerja Sama melalui Pengakuan dan Penghargaan dalam Kolaborasi untuk Talenta Muda Menuju Indonesia Emas 2045

Oleh: A. Rusdiana

Di era digital, teknologi telah memberikan akses yang lebih mudah bagi tim untuk saling berkolaborasi, terutama dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Salah satu faktor penting yang dapat meningkatkan kerja sama tim adalah pengakuan dan penghargaan terhadap kontribusi setiap anggota. Teori motivasi menunjukkan bahwa penghargaan berperan besar dalam meningkatkan kinerja individu dan tim. 

Namun, GAP yang sering terjadi adalah kurangnya pengakuan yang terstruktur dan tepat waktu dalam proyek-proyek daring. Penghargaan yang tepat dapat membangun solidaritas, memperkuat kerja sama, dan mendorong talenta muda untuk memberikan yang terbaik dalam setiap tugas. 

Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan pentingnya pengakuan dan penghargaan dalam membangun kerja sama yang kuat di tengah bonus demografi 2030 dan menuju Indonesia Emas 2045. Berikut lima langkah operasional teknis yang dapat meningkatkan kerja sama melalui pengakuan dan penghargaan dalam kolaborasi daring: Pertama: Pemberian Umpan Balik Secara Real-Time Dalam lingkungan digital, fitur umpan balik real-time sangat penting untuk mengapresiasi kerja keras anggota tim. 

Aplikasi seperti Microsoft Teams atau Slack memungkinkan pemberian pujian langsung setelah seorang anggota menyelesaikan tugasnya. Umpan balik ini dapat berupa pesan sederhana atau bahkan simbol penghargaan. Pengakuan yang diberikan secara cepat dan relevan meningkatkan semangat anggota tim untuk terus bekerja dengan baik, serta memperkuat hubungan antaranggota.

Kedua: Penghargaan Verbal yang Konsisten Memberikan pujian verbal yang konsisten dan tulus dalam setiap tahap proyek dapat memperkuat solidaritas tim. Penghargaan tidak selalu harus berbentuk material, tetapi dapat berupa pengakuan dalam pertemuan daring atau diskusi kelompok. 

Sebagai contoh, pemimpin proyek bisa memberikan apresiasi secara verbal dalam rapat mingguan, memastikan bahwa setiap anggota tim merasa dihargai atas kontribusinya. Hal ini membangun budaya saling menghargai yang memperkuat kohesi tim.

Ketiga: Penggunaan Penghargaan Simbolis Teknologi memungkinkan penggunaan penghargaan simbolis, seperti lencana virtual atau sertifikat digital, yang dapat meningkatkan motivasi. Fitur seperti "badge" di platform pembelajaran online atau sistem kerja tim dapat memberikan dorongan psikologis yang kuat bagi siswa. 

Ini menciptakan rasa pencapaian bagi setiap anggota tim dan memperkuat keterikatan emosional terhadap proyek. Lencana atau penghargaan simbolis lainnya juga dapat dijadikan tolok ukur kinerja yang memotivasi individu untuk terus berkontribusi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun