Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

“Learning to Explore, Develop, and Serve”

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pelibatan Asistensi/Alumni sebagai Mentor dalam pembelajaran Kontruktivisme dalam MBKM

27 September 2024   20:55 Diperbarui: 27 September 2024   20:57 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dok. KBM bersama Asisten/Alumni dan Mhs MPI S-1 Semester V E: (Kamis,19/9 2024)

Pelibatan Asistensi/Alumni sebagai Mentor dalam pembelajaran Kontruktivisme dalam MBKM

Oleh: A. Rusdiana

Pembelajaran konstruktivisme di dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) bertujuan untuk mengintegrasikan teori dengan praktik dunia nyata. Salah satu pendekatan yang efektif untuk mencapai hal ini adalah dengan melibatkan alumni dan asisten dosen sebagai mentor bagi mahasiswa. Mentor yang telah berpengalaman di dunia kerja dapat memberikan wawasan praktis tentang bagaimana teori yang dipelajari di kelas diterapkan dalam kehidupan nyata. Pelibatan alumni sebagai mentor juga dapat membantu mahasiswa meningkatkan keterampilan mengajar, yang merupakan bagian penting dari pengembangan profesionalisme dalam dunia pendidikan. Namun, masih ada kesenjangan antara pembelajaran teoretis di kelas dengan penerapan praktik di lapangan. Dengan bonus demografi 2030 yang semakin dekat, peningkatan kualitas pendidikan melalui keterlibatan mentor sangat diperlukan untuk memastikan generasi muda siap menghadapi tantangan global. Tulisan ini akan mengeksplorasi lima konten operasional teknis terkait pelibatan alumni dan asisten sebagai mentor dalam kegiatan awal pembelajaran konstruktivisme di MBKM. Pelibatan alumni dan asisten sebagai mentor dapat memberikan dampak signifikan dalam membantu mahasiswa memahami hubungan antara teori dan praktik, serta dalam membangun keprofesian mengajar. Berikut adalah lima konten operasional teknis dari pelibatan alumni dan asisten dalam kegiatan awal pembelajaran konstruktivisme di MBKM:

Pertama: Pembagian Pengalaman Praktis dari Alumni; Alumni yang telah bekerja di dunia nyata dapat memberikan wawasan yang sangat berharga bagi mahasiswa. Dalam sesi mentoring, alumni dapat berbagi pengalaman mereka tentang bagaimana teori yang mereka pelajari di kampus diterapkan dalam pekerjaan sehari-hari, terutama dalam bidang pengajaran. Misalnya, alumni yang kini menjadi guru dapat memberikan contoh konkret tentang bagaimana mereka merancang rencana pembelajaran berbasis konstruktivisme yang berhasil diterapkan di sekolah mereka.

Kedua: Diskusi Reflektif antara Mahasiswa dan Mentor; Dalam pembelajaran konstruktivisme, diskusi reflektif adalah elemen penting yang memungkinkan mahasiswa untuk merenungkan pengalaman mereka dan mengaitkan teori dengan praktik. Dengan bimbingan dari mentor, mahasiswa dapat mengeksplorasi tantangan yang dihadapi dalam pengajaran nyata dan membandingkannya dengan teori yang mereka pelajari. Diskusi ini dapat dilakukan secara daring maupun luring, tergantung pada kebutuhan dan konteks kegiatan.

Ketiga: Penyusunan Proyek Kolaboratif Berbasis Pengalaman; Mahasiswa dapat diajak untuk berkolaborasi dalam proyek-proyek pembelajaran berbasis pengalaman bersama mentor mereka. Sebagai contoh, mahasiswa dan alumni dapat bersama-sama merancang model pembelajaran yang inovatif untuk diimplementasikan dalam kelas. Proyek kolaboratif ini tidak hanya membantu mahasiswa mengasah keterampilan mengajar mereka, tetapi juga meningkatkan kemampuan mereka dalam berkolaborasi, yang merupakan salah satu aspek penting dalam dunia kerja.

Keempat: Pembinaan Keterampilan Mengajar secara Praktis; Mentor dapat berperan aktif dalam memberikan bimbingan teknis tentang keterampilan mengajar. Misalnya, alumni yang telah berpengalaman dalam pengajaran dapat memberikan masukan langsung kepada mahasiswa tentang cara memimpin kelas, mengelola waktu, atau menggunakan metode pengajaran yang efektif. Dengan bimbingan langsung ini, mahasiswa dapat mempraktikkan keterampilan mengajar mereka sebelum benar-benar terjun ke dunia profesional.

Kelima: Evaluasi dan Umpan Balik dari Mentor; Salah satu elemen kunci dalam pelibatan mentor adalah pemberian umpan balik yang konstruktif terhadap kinerja mahasiswa. Mentor dapat memberikan evaluasi berkelanjutan mengenai perkembangan mahasiswa, baik dalam penguasaan teori maupun penerapannya dalam praktik. Umpan balik ini sangat penting untuk memastikan bahwa mahasiswa memahami kekuatan dan area yang perlu mereka perbaiki, sehingga mereka siap menghadapi tantangan dalam karier mereka sebagai pendidik.

Pelibatan asisten dan alumni sebagai mentor dalam program MBKM memberikan kontribusi yang signifikan dalam menghubungkan teori akademis dengan praktik nyata. Hal ini tidak hanya membantu mahasiswa memahami penerapan teori di lapangan, tetapi juga membangun keterampilan mengajar yang diperlukan dalam dunia kerja. Pelibatan alumni yang telah berpengalaman memungkinkan mahasiswa untuk mendapatkan perspektif langsung tentang tantangan yang akan mereka hadapi di masa depan, sementara umpan balik yang diberikan membantu mahasiswa untuk terus berkembang. 

Untuk meningkatkan efektivitas pelibatan mentor, perguruan tinggi perlu memperkuat jaringan alumni dan mendorong lebih banyak alumni untuk terlibat dalam program mentoring. Selain itu, kegiatan mentoring harus terus didukung dengan sarana digital yang memungkinkan interaksi yang lebih fleksibel antara mentor dan mahasiswa, baik melalui sesi daring maupun tatap muka. Dengan cara ini, pelibatan alumni sebagai mentor dalam MBKM dapat semakin meningkatkan kualitas pendidikan dan mempersiapkan talenta muda Indonesia dalam menghadapi bonus demografi 2030.

Wallahu A'lam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun