Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

“Learning to Explore, Develop, and Serve”

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Evaluasi dan Perencanaan Jangka Panjang dalam Asistensi Mengajar MBKM untuk Membagun Karier Mengajar Menyonson Bonus Demografi dan Indonesia Emas 2045

16 September 2024   20:52 Diperbarui: 16 September 2024   21:27 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Gambar: Bentuk Kegiatan Pembelajaran MBKM (Sumber: Kemendikbud, 2020)


Evaluasi dan Perencanaan Jangka Panjang dalam Asistensi Mengajar MBKM untuk Membangun Karier Mengajar Menyongsong Bonus Demografi 2030

Oleh: A. Rusdiana

Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) telah menjadi terobosan dalam pendidikan tinggi di Indonesia, memberikan mahasiswa kesempatan untuk belajar di luar ruang kelas tradisional. Salah satu komponen penting dalam program ini adalah asistensi mengajar, yang mempersiapkan mahasiswa menghadapi dunia kerja di sektor pendidikan. Dengan bonus demografi yang diprediksi mencapai puncaknya pada tahun 2030, ada peluang besar untuk membangun tenaga pengajar yang berkualitas dan siap bersaing. Namun, tanpa evaluasi dan perencanaan jangka panjang, peluang ini bisa terlewatkan. Teori evaluasi dan perencanaan jangka panjang yang berbasis pada siklus perbaikan berkelanjutan menunjukkan bahwa refleksi terhadap kinerja masa lalu sangat penting untuk perencanaan ke depan. Menggunakan pendekatan ini dalam pengembangan karier mengajar, mahasiswa dapat merancang strategi yang lebih jelas untuk masa depan akademik mereka. Meskipun banyak mahasiswa yang telah berpartisipasi dalam asistensi mengajar MBKM, tidak semua memanfaatkan peluang ini secara maksimal untuk merencanakan karier jangka panjang mereka. Kurangnya evaluasi diri dan perencanaan strategis menjadi tantangan dalam membangun keprofesian yang berkelanjutan di sektor pendidikan. Tulisan ini penting karena menawarkan langkah-langkah konkret bagi mahasiswa untuk melakukan evaluasi dan perencanaan jangka panjang dalam rangka mengembangkan kemampuan mengajar mereka. Hal ini sangat relevan menjelang bonus demografi 2030 dan Indonesia Emas 2045, di mana Indonesia memerlukan tenaga pengajar yang berkualitas dan siap berkontribusi pada sistem pendidikan nasional. Berikut adalah lima konten pembelajaran yang lebih operasional dan teknis dalam Evaluasi dan Perencanaan Jangka Panjang dalam Asistensi Mengajar MBKM untuk Membangun Karier Mengajar Menyongsong Bonus Demografi 2030 dan Indonesia Emas 2045

Pertama: Evaluasi Pengalaman Asistensi Mengajar; Langkah pertama dalam perencanaan jangka panjang adalah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pengalaman mengajar selama program MBKM. Mahasiswa perlu menilai keterampilan apa saja yang telah mereka pelajari, tantangan yang mereka hadapi, serta kekuatan dan kelemahan mereka. Melalui evaluasi ini, mereka dapat menentukan area mana yang perlu diperbaiki untuk mencapai kesuksesan dalam karier mengajar.

Kedua: Peningkatan Keterampilan Melalui Sertifikasi; Selain pengalaman langsung, mahasiswa dapat meningkatkan keterampilan profesional mereka dengan mengikuti pelatihan lanjutan atau sertifikasi di bidang pendidikan. Pelatihan-pelatihan ini memberikan bekal tambahan yang tidak hanya memperkuat kompetensi mengajar tetapi juga menambah nilai di mata institusi pendidikan dan calon pemberi kerja. Sertifikasi juga dapat menjadi modal dalam melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, seperti program S2.

Ketiga: Pengembangan Jejaring Profesional; Melalui program asistensi mengajar, mahasiswa memiliki peluang untuk membangun jejaring profesional dengan dosen, pengajar senior, dan rekan-rekan sejawat. Jejaring ini sangat penting dalam dunia pendidikan, karena bisa membuka jalan menuju peluang karier, kolaborasi riset, atau kesempatan mengajar di berbagai institusi. Merencanakan strategi untuk terus mengembangkan jejaring ini menjadi bagian penting dalam roadmap karier jangka panjang.

Keempat: Perencanaan Studi Lanjut; Bagi mahasiswa yang ingin menekuni karier di dunia akademik, merencanakan studi lanjut (S2 atau S3) adalah langkah penting dalam perencanaan jangka panjang. Mahasiswa perlu mempertimbangkan waktu yang tepat untuk melanjutkan pendidikan mereka, memilih program studi yang sesuai dengan minat dan keahlian, serta mempersiapkan diri untuk persyaratan akademis yang lebih tinggi. Studi lanjut juga membuka peluang untuk berkarier di institusi pendidikan yang lebih besar atau di tingkat internasional.

Kelima: Target Karier Akademik yang Jelas; Setiap mahasiswa yang mengikuti program MBKM sebaiknya memiliki target karier yang jelas, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Misalnya, setelah menyelesaikan program, mahasiswa dapat menargetkan untuk menjadi pengajar tetap, melanjutkan studi, atau mengejar posisi dalam bidang manajemen pendidikan. Target-target ini harus realistis dan disesuaikan dengan hasil evaluasi pengalaman mengajar serta kemampuan yang telah dikembangkan.

Evaluasi dan perencanaan jangka panjang merupakan elemen kunci dalam memaksimalkan manfaat program asistensi mengajar MBKM. Dengan mengevaluasi pengalaman, meningkatkan keterampilan melalui sertifikasi, membangun jejaring profesional, merencanakan studi lanjut, dan menetapkan target karier akademik, mahasiswa dapat merancang karier yang sukses di dunia pendidikan. Dalam menghadapi bonus demografi 2030, tenaga pengajar yang berkualitas akan sangat dibutuhkan, dan persiapan yang matang sejak dini akan menjadi keunggulan kompetitif.

Bagi mahasiswa yang berpartisipasi dalam program MBKM, disarankan untuk: 1) Melakukan evaluasi rutin terhadap pengalaman mengajar yang telah dijalani. 2) Mengikuti pelatihan dan sertifikasi untuk terus meningkatkan kompetensi profesional. 3) Mengembangkan jejaring dengan pengajar dan profesional di bidang pendidikan. 4) Merencanakan studi lanjut jika ingin berkarier di bidang akademik. 5) Menetapkan target karier yang jelas dan terus memperbarui perencanaan berdasarkan pencapaian dan tantangan yang dihadapi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun