Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

“Learning to Explore, Develop, and Serve”

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menjaga Etiket dan Sopan Santun dalam Interaksi Membangun Talenta Muda Melalui Program MBKM

12 September 2024   21:16 Diperbarui: 12 September 2024   21:25 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketiga: Menghindari Konflik dengan Pendekatan Diplomatis; Kemampuan menjaga etiket juga mencakup keterampilan mengelola konflik dengan pendekatan diplomatis. Ketika menghadapi perbedaan pandangan atau masalah, mahasiswa perlu menghindari konfrontasi yang keras dan memilih cara yang lebih diplomatis. Melalui program MBKM, mahasiswa dapat mempelajari cara berkomunikasi secara efektif untuk menyelesaikan permasalahan tanpa merusak hubungan kerja. Keterampilan ini sangat berharga di dunia profesional.

Keempat: Mematuhi Aturan dan Norma Profesional; Setiap lingkungan kerja atau pendidikan memiliki aturan dan norma yang harus diikuti. Mahasiswa yang terlibat dalam program MBKM perlu mematuhi aturan yang berlaku, baik di kampus maupun di sekolah tempat mereka melakukan asistensi mengajar. Mematuhi aturan ini menunjukkan integritas dan komitmen terhadap profesionalisme. Etiket yang baik bukan hanya tentang bagaimana kita berinteraksi dengan orang lain, tetapi juga tentang bagaimana kita menghormati aturan yang ada.

Kelima: Memberikan Umpan Balik dengan Bijaksana; Salah satu bentuk etiket dalam interaksi adalah kemampuan memberikan umpan balik dengan cara yang sopan dan konstruktif. Mahasiswa MBKM sering kali diminta untuk memberikan umpan balik kepada siswa atau rekan mereka. Kemampuan ini tidak hanya membantu dalam pengembangan individu lain, tetapi juga menunjukkan kemampuan kepemimpinan dan komunikasi yang baik. Memberikan kritik yang membangun adalah salah satu kunci menjaga hubungan profesional yang sehat.

Menjaga etika komunikasi dan sopan santun dalam interaksi merupakan aspek krusial dalam membangun karakter profesional talenta muda di era bonus demografi 2030. Melalui program MBKM, mahasiswa dapat mengasah keterampilan ini dengan menghormati pendapat orang lain, menjaga komunikasi yang sopan, menghindari konflik, mematuhi aturan, dan memberikan umpan balik yang bijaksana. Semua keterampilan ini penting dalam menciptakan citra diri yang positif dan membentuk lingkungan kerja yang produktif. Untuk meningkatkan etiket dan sopan santun dalam program MBKM, perguruan tinggi dan pihak-pihak terkait dapat memberikan pelatihan khusus tentang etiket profesional. Selain itu, mahasiswa perlu diberi kesempatan lebih banyak untuk terlibat dalam situasi kerja nyata sehingga mereka dapat mempraktikkan keterampilan ini. Dengan demikian, Indonesia akan memiliki generasi muda yang siap menghadapi tantangan global di masa depan. Wallahu A'lam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun