Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

“Learning to Explore, Develop, and Serve”

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Penghargaan terhadap Aturan dan Kebijakan: Membangun Etika Profesional bagi Talenta Muda dalam Program Magang MBKM Memghadapi Bonus Demografi 2030

11 September 2024   17:43 Diperbarui: 11 September 2024   17:44 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dok. Penyerahan Serifikat Kelulusan Magang pada Acara Penutupan Magang 20 Desember 2023

Penghargaan terhadap Aturan dan Kebijakan: Membangun Etika Profesional bagi Talenta Muda dalam Program Magang MBKM Menghadapi Bonus Demografi 2030

Oleh: A. Rusdiana

Di era bonus demografi 2030, Indonesia akan mengalami peningkatan jumlah penduduk usia produktif. Dalam mempersiapkan generasi muda untuk berkontribusi secara optimal, pemerintah memperkenalkan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang melibatkan mahasiswa dalam pengalaman praktis di berbagai organisasi. Salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan dalam MBKM adalah penghargaan terhadap aturan dan kebijakan setiap organisasi yang diikuti. Etika profesional dalam lingkungan kerja menuntut kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan peraturan dan kebijakan organisasi. Kemampuan ini mencerminkan kedewasaan, sikap profesional, dan integritas, yang penting bagi keberhasilan individu di dunia kerja. Salah satu tantangan yang sering dihadapi mahasiswa dalam program MBKM adalah kurangnya pemahaman mengenai pentingnya aturan dan kebijakan di berbagai organisasi. Banyak dari mereka yang hanya fokus pada pencapaian akademik tanpa memprioritaskan penghargaan terhadap etika organisasi. Tulisan ini bertujuan untuk mengeksplorasi pentingnya penghargaan terhadap aturan dan kebijakan dalam membangun etika profesional, sekaligus memberikan panduan praktis bagi mahasiswa peserta MBKM agar dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja yang beragam, serta berkontribusi dalam pembangunan bangsa di tengah era bonus demografi 2030. Berikut adalah lima strategi praktis dalam Penghargaan terhadap Aturan dan Kebijakan melalui program Magang MBKM:

Pertama: Memahami Struktur Aturan dan Kebijakan di Berbagai Organisasi;
Setiap organisasi memiliki standar operasional dan prosedur yang berbeda-beda. Mahasiswa yang mengikuti program MBKM perlu mempelajari dengan cermat struktur aturan dan kebijakan di tempat mereka beraktivitas. Ini mencakup pemahaman tentang hirarki organisasi, prosedur kerja, serta nilai-nilai yang dijunjung tinggi. Kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan aturan-aturan ini akan meningkatkan adaptabilitas dan fleksibilitas dalam menghadapi situasi baru di dunia kerja.

Kedua: Menyesuaikan Diri dengan Berbagai Standar Operasional; Sikap profesional ditunjukkan dengan kemampuan menyesuaikan diri dengan standar operasional yang berlaku di tempat kerja. Mahasiswa MBKM harus mampu memahami dan menjalankan tugas-tugas sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh organisasi. Hal ini mencakup penerapan jam kerja, pelaporan tugas, hingga etika komunikasi internal. Menunjukkan kepatuhan pada standar ini memperlihatkan sikap profesional yang dihargai oleh pihak manapun.

Ketiga: Menghargai Aturan sebagai Bentuk Etika Profesional; Penghargaan terhadap aturan bukan sekadar mengikuti perintah, tetapi juga menunjukkan etika profesional. Dalam dunia kerja, kepatuhan terhadap aturan merupakan cerminan integritas individu. Mahasiswa MBKM yang mampu menghargai dan mengikuti aturan organisasi akan dilihat sebagai individu yang dewasa, bertanggung jawab, dan dapat dipercaya. Ini adalah keterampilan penting yang akan membawa mereka sukses dalam karier di masa depan.

Keempat: Pentingnya Konsistensi dalam Mematuhi Kebijakan; Konsistensi dalam mematuhi kebijakan sangat penting dalam dunia kerja. Mahasiswa yang berpartisipasi dalam program MBKM harus mampu menunjukkan keselarasan antara sikap mereka dan aturan yang berlaku. Konsistensi ini akan menunjukkan kemampuan mereka dalam menghadapi tekanan dan tantangan kerja yang nyata, serta membantu membangun reputasi yang positif di mata organisasi.

Kelima: Mengembangkan Sikap Proaktif terhadap Perubahan Kebijakan; Organisasi sering mengalami perubahan dalam aturan dan kebijakan mereka. Mahasiswa MBKM perlu mengembangkan sikap proaktif dalam menghadapi perubahan ini. Dengan selalu up-to-date terhadap kebijakan yang berlaku, mereka akan lebih siap menghadapi dinamika organisasi dan menunjukkan sikap adaptif yang sangat dihargai oleh pihak manajemen.

Menghargai aturan dan kebijakan dalam lingkungan organisasi adalah salah satu fondasi penting dalam membangun etika profesional bagi talenta muda yang berpartisipasi dalam program MBKM. Kemampuan untuk menyesuaikan diri, mematuhi standar operasional, serta bersikap proaktif terhadap perubahan akan menjadi modal besar bagi mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja yang semakin dinamis, terutama saat Indonesia memasuki era bonus demografi 2030. Untuk memastikan keberhasilan implementasi penghargaan terhadap aturan dan kebijakan, mahasiswa MBKM sebaiknya diberikan pelatihan khusus mengenai etika profesional sebelum ditempatkan di organisasi. Selain itu, organisasi mitra MBKM perlu memberikan panduan yang jelas mengenai aturan dan kebijakan yang berlaku, sehingga mahasiswa dapat memahami dengan baik apa yang diharapkan dari mereka. Wallahu A'lam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun