Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

“Learning to Explore, Develop, and Serve”

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mentoship yang Terstruktur Jejaring Profesiaonal: Memperkuat Talenta Muda Melalui Program MBKM Era Bonus Demografi 2030

9 September 2024   15:11 Diperbarui: 9 September 2024   15:26 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: KajianPustaka, tersedia di kajianpustaka.com (dimodifikasi)

Mentorship yang Terstruktur untuk Jejaring Profesional: Memperkuat Talenta Muda Melalui Program MBKM di Era Bonus Demografi 2030

Oleh: A. Rusdiana

Dalam menghadapi era bonus demografi 2030, Indonesia dihadapkan pada peluang besar untuk memanfaatkan jumlah angkatan kerja yang melimpah. Namun, untuk mewujudkan potensi ini, talenta muda harus dipersiapkan dengan baik, terutama dalam memasuki dunia kerja yang semakin kompetitif. Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) menjadi salah satu platform utama dalam menyiapkan mahasiswa dengan berbagai keterampilan yang relevan. Salah satu aspek penting dalam program ini adalah mentorship yang terstruktur, di mana mahasiswa mendapatkan bimbingan dari profesional di industri. Teori mentoring menekankan pada transfer pengalaman dan jejaring yang dapat mempercepat proses pembelajaran dan meningkatkan peluang karier. Namun, GAP yang muncul adalah banyaknya program mentorship yang kurang terstruktur dan tidak maksimal dalam membuka peluang jejaring profesional. Oleh karena itu, penting untuk meninjau kembali implementasi mentorship yang terstruktur dalam program MBKM guna memaksimalkan jejaring profesional bagi mahasiswa. Untuk lebih memahami mengenai Mentorship yang Terstruktur untuk Jejaring Profesional, mari kita  brake down, satu persatu: 

Pertama: Struktur Mentorship yang Jelas dan Terarah; Program mentorship yang baik harus memiliki struktur yang jelas, mulai dari tujuan yang ditetapkan hingga evaluasi hasilnya. Mentor tidak hanya memberikan arahan akademik, tetapi juga membimbing mahasiswa dalam mengembangkan keterampilan interpersonal dan profesional. Struktur yang terarah memastikan bahwa setiap sesi mentorship membahas topik yang spesifik, seperti manajemen karier, pengembangan diri, hingga bagaimana membangun jejaring yang efektif. Dengan demikian, mahasiswa dapat secara bertahap memahami dunia kerja dengan lebih baik dan siap memanfaatkan jejaring yang mereka bangun selama proses mentorship.

Kedua: Mentor sebagai Penghubung ke Dunia Profesional; Salah satu peran kunci dari mentor adalah menjadi penghubung antara mahasiswa dan dunia profesional. Mentor yang memiliki pengalaman luas di industri dapat membuka pintu bagi mahasiswa untuk berkenalan dengan tokoh-tokoh penting di bidang mereka. Selain itu, mentor dapat memberikan wawasan tentang tren industri, kebutuhan pasar tenaga kerja, dan cara mahasiswa dapat mempersiapkan diri agar menjadi lebih kompetitif. Dalam konteks MBKM, mahasiswa didorong untuk terlibat aktif dalam membangun jejaring ini, tidak hanya melalui sesi mentoring, tetapi juga melalui kesempatan magang atau kerja lapangan.

Ketiga: Penguatan Keterampilan Networking; Salah satu keterampilan penting yang harus dimiliki oleh mahasiswa adalah kemampuan untuk membangun dan memelihara jejaring profesional. Keterampilan ini seringkali tidak diajarkan secara eksplisit di ruang kelas, sehingga mentorship yang terstruktur menjadi media yang efektif untuk mengembangkan keterampilan tersebut. Mentor dapat memberikan tips tentang bagaimana cara memperluas jejaring, menjaga hubungan profesional, serta bagaimana memanfaatkan platform seperti LinkedIn untuk membangun reputasi profesional sejak dini.

Ketiga: Kerja Sama antara Kampus dan Industri; Agar program mentorship dapat berjalan efektif, kolaborasi yang erat antara kampus dan industri menjadi krusial. Perguruan tinggi harus memastikan bahwa mentor yang dipilih memiliki kualifikasi dan pengalaman yang relevan di bidang industri terkait. Selain itu, mentor harus dilatih untuk memberikan bimbingan yang berfokus pada pengembangan jejaring profesional mahasiswa. Melalui kerja sama yang kuat ini, mahasiswa dapat mendapatkan wawasan langsung dari dunia kerja dan membangun hubungan yang berharga yang dapat bermanfaat di masa depan.

Keempat: Evaluasi dan Pengukuran Keberhasilan Mentorship; Mentorship yang terstruktur juga harus dilengkapi dengan mekanisme evaluasi yang jelas. Mahasiswa dan mentor harus secara berkala mengevaluasi kemajuan yang telah dicapai, serta menentukan langkah selanjutnya untuk memperkuat jejaring profesional mahasiswa. Pengukuran keberhasilan bisa dilakukan melalui pencapaian tujuan karier, peningkatan keterampilan networking, atau bahkan peluang kerja yang muncul sebagai hasil dari jejaring tersebut. Evaluasi ini penting untuk memastikan bahwa program mentorship benar-benar memberikan nilai tambah bagi mahasiswa.

Mentorship yang terstruktur dalam program MBKM merupakan salah satu kunci penting dalam mempersiapkan talenta muda Indonesia menghadapi era bonus demografi 2030. Dengan jejaring profesional yang dibangun melalui mentorship, mahasiswa tidak hanya lebih siap menghadapi dunia kerja, tetapi juga memiliki akses lebih besar ke peluang karier yang beragam. Oleh karena itu, perguruan tinggi dan industri harus bekerja sama lebih erat untuk memastikan mentor yang terlibat memiliki kualifikasi yang tepat dan program mentorship dilaksanakan secara terstruktur. Rekomendasi utama adalah mengintegrasikan pengembangan keterampilan networking ke dalam kurikulum MBKM dan menciptakan sistem evaluasi yang efektif untuk memaksimalkan manfaat program mentorship bagi mahasiswa. Wallahu A'lam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun