Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

“Learning to Explore, Develop, and Serve”

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Strategi Pengambilan Keputusan yang Tepat melalui Program Magang MBKM untuk Menghadapi Bonus Demografi 2030

8 September 2024   02:57 Diperbarui: 8 September 2024   03:01 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Gramedia, tersedia di https://www.gramedia.com/products/manajemen-strategik-berbasis-keunggulan-kompetitif, dimodifikasi dengan Penyerahan Buku Manajemen Strategik Kepada Ketua Prodi MPI-S2 Sekaligus sebagai Peluncuran Buku MSBK. Pada Acara Semiloka Magang (20 Desember 2023)

Strategi Pengambilan Keputusan yang Tepat melalui Program Magang MBKM untuk Menghadapi Bonus Demografi 2030

Oleh: A. Rusdiana

Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) adalah inisiatif penting yang diusung oleh pemerintah Indonesia untuk memperkuat keterampilan dan kompetensi mahasiswa. Salah satu program utamanya adalah magang yang bertujuan mengembangkan soft skills, seperti komunikasi, kerja tim, dan adaptasi. Pengambilan keputusan yang tepat menjadi keterampilan krusial dalam menghadapi dunia profesional. Mahasiswa harus mampu mengambil keputusan dengan cepat, terutama dalam situasi yang penuh tekanan dan informasi terbatas. Dalam menghadapi era bonus demografi 2030, penting bagi perguruan tinggi, organisasi/perusahaan, dan alumni untuk bekerja sama memberikan bekal berupa strategi pengambilan keputusan yang relevan dengan tantangan global. Pentingnya tulisan ini adalah untuk menjelaskan bagaimana strategi pengambilan keputusan yang tepat melalui magang dapat meningkatkan talenta muda agar siap menghadapi persaingan global. Untuk lebih memahami mengenai Strategi Pengambilan Keputusan yang Tepat melalui Program Magang MBKM untuk Menghadapi Bonus Demografi 2030, mari kita  brake down, satu persatu: 

Pertama: Analisis Situasi dan Data dalam Pengambilan Keputusan; Salah satu pelajaran utama yang didapat mahasiswa melalui magang adalah pentingnya menganalisis situasi berdasarkan data yang ada. Dalam dunia kerja, pengambilan keputusan sering kali harus dilakukan dengan data terbatas atau dalam waktu singkat. Magang memberikan mahasiswa kesempatan untuk belajar menggunakan informasi yang tersedia secara efektif dan kritis. Pengalaman ini mengasah keterampilan analitis dan logika berpikir untuk mencapai solusi yang tepat dalam berbagai kondisi.

Kedua: Mengelola Risiko dalam Pengambilan Keputusan; Dalam setiap keputusan, terdapat risiko yang perlu dipertimbangkan. Magang mengajarkan mahasiswa bagaimana mengidentifikasi, mengelola, dan memitigasi risiko dalam pengambilan keputusan. Dengan bimbingan dari mentor di perusahaan dan alumni, mahasiswa belajar untuk memperhitungkan potensi risiko dan konsekuensi dari setiap pilihan yang diambil. Ini membantu mereka memahami bahwa keputusan yang baik tidak hanya didasarkan pada hasil langsung, tetapi juga pada pemahaman jangka panjang terhadap dampaknya.

Ketiga: Pengambilan Keputusan Cepat dalam Situasi Mendesak; Salah satu tantangan besar dalam dunia kerja adalah kebutuhan untuk membuat keputusan dengan cepat dalam situasi yang mendesak. Program magang dalam MBKM menghadapkan mahasiswa pada lingkungan nyata di mana keputusan cepat sering kali diperlukan. Melalui pengalaman ini, mereka belajar untuk tetap tenang dan logis dalam menghadapi tekanan, sekaligus mengasah kemampuan berpikir cepat dan tepat.

Keempat: Kolaborasi dalam Pengambilan Keputusan; Pengambilan keputusan yang tepat tidak selalu dilakukan secara individu. Banyak keputusan di dunia kerja yang melibatkan tim dan kolaborasi antar departemen. Melalui magang, mahasiswa belajar bekerja dalam tim dan berdiskusi dengan rekan-rekan kerja sebelum mengambil keputusan. Proses ini mengajarkan pentingnya mendengarkan perspektif orang lain dan bekerja sama untuk mencapai solusi terbaik.

Kelima: Refleksi dan Evaluasi Keputusan; Setelah keputusan diambil, penting bagi mahasiswa untuk melakukan refleksi dan evaluasi. Magang memberi mereka kesempatan untuk melihat kembali keputusan yang telah dibuat dan memahami apa yang berjalan baik serta apa yang perlu diperbaiki. Ini membantu mereka mengembangkan pola pikir reflektif dan selalu mencari perbaikan di masa depan.

Strategi pengambilan keputusan yang tepat merupakan keterampilan yang sangat penting bagi talenta muda yang ingin berhasil di dunia profesional. Melalui program magang MBKM, mahasiswa belajar untuk menganalisis situasi, mengelola risiko, membuat keputusan cepat, bekerja dalam tim, serta merefleksikan keputusan yang diambil. Dengan kolaborasi yang erat antara perguruan tinggi, perusahaan, dan alumni, program magang ini dapat menjadi alat yang efektif dalam membentuk mahasiswa yang siap menghadapi tantangan global dan bonus demografi 2030. Rekomendasinya adalah memperkuat hubungan antara dunia akademik dan dunia industri untuk terus mendukung pengembangan talenta muda melalui program-program magang yang lebih terstruktur dan berorientasi pada pengembangan soft skills, khususnya dalam pengambilan keputusan yang tepat. Wallahu A'lam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun