Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

“Learning to Explore, Develop, and Serve”

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pengembangan Soft Skil Melelaui Keterlibatan Magang dalam MBKM untuk Mempersiapkan Talenta Muda Menyonsong Bonus Demografi 2030

7 September 2024   02:09 Diperbarui: 7 September 2024   02:14 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Digilib.UIN-SGD, tersedia di https://digilib.uinsgd.ac.id/75355/1/001-Panduan-Magang-MPI-Seganjil III/A Non.Reg-TA-202023_2004.pdf

Pengembangan Soft Skills Melalui Program Keterlibatan Magang dalam MBKM untuk Mempersiapkan Talenta Muda Menyongsong Bonus Demografi 2030

Oleh: A. Rusdiana

Dalam era modern yang semakin kompetitif, keterampilan teknis saja tidak cukup untuk mencapai kesuksesan di dunia kerja. Soft skills, seperti komunikasi, kerja tim, dan kepemimpinan, menjadi elemen kunci yang menentukan performa seseorang dalam lingkungan profesional. Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), sebagai salah satu inovasi pendidikan di Indonesia, menghadapi tantangan besar dalam mempersiapkan talenta muda agar siap berkompetisi secara global, terutama dengan adanya bonus demografi 2030 yang diharapkan menghasilkan ledakan angkatan kerja produktif. Fenomena ini menunjukkan perlunya strategi yang lebih terstruktur untuk pengembangan soft skills, dengan program magang sebagai salah satu pendekatan efektif. 

https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/75355

Namun, kesenjangan (GAP) antara kebutuhan soft skills di dunia kerja dan kesiapan lulusan perguruan tinggi masih nyata. Oleh karena itu, keterlibatan alumni dan karyawan melalui program magang dalam MBKM sangat penting dalam menjembatani kesenjangan tersebut, sekaligus meningkatkan motivasi dan kesiapan talenta muda menghadapi tantangan di masa depan. Pengembangan soft skills melalui program keterlibatan magang menjadi langkah strategis dalam MBKM. Ada lima pembelajaran operasional teknis yang bisa diterapkan:

Pertama: Komunikasi yang Efektif; Program magang memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar berkomunikasi secara efektif dalam lingkungan kerja. Komunikasi yang baik meliputi kemampuan untuk mendengarkan, memberikan tanggapan yang relevan, serta menyampaikan ide secara jelas. Dalam konteks magang, mahasiswa diajak untuk berinteraksi dengan berbagai pihak alumni, karyawan, dan manajemen yang akan memperkaya keterampilan komunikasi interpersonal mereka. Keterampilan ini sangat penting dalam dunia kerja, di mana kolaborasi menjadi bagian integral dari operasional perusahaan.

Kedua: Kerja Tim dan Kolaborasi; Di dunia profesional, kerja tim merupakan salah satu elemen vital. Program magang dalam MBKM memfasilitasi mahasiswa untuk bekerja dalam tim lintas divisi dan bidang. Dengan keterlibatan alumni dan karyawan, mahasiswa dapat merasakan langsung dinamika tim di dunia kerja. Ini memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana bekerja dengan orang lain untuk mencapai tujuan bersama, sekaligus meningkatkan kemampuan mereka dalam menyesuaikan diri dengan berbagai karakter dan latar belakang.

Ketiga: Kepemimpinan yang Terarah; Magang juga menjadi arena latihan bagi mahasiswa untuk mengasah keterampilan kepemimpinan mereka. Dalam proyek atau tugas tertentu, mahasiswa mungkin diberikan kesempatan untuk memimpin tim atau memikul tanggung jawab lebih besar. Hal ini dapat memupuk rasa percaya diri, pengambilan keputusan yang bijaksana, dan kemampuan mengelola konflik, semua ini adalah aspek penting dari kepemimpinan yang efektif. Alumni dan karyawan berperan sebagai mentor yang dapat membimbing dan memberikan umpan balik untuk pengembangan kepemimpinan tersebut.

Keemapat: Adaptasi terhadap Perubahan; Di era yang penuh dengan perubahan teknologi dan dinamika pasar global, kemampuan beradaptasi menjadi sangat penting. Keterlibatan dalam magang memungkinkan mahasiswa untuk memahami dan beradaptasi dengan cepat terhadap lingkungan kerja yang terus berubah. Alumni dan karyawan dapat membagikan pengalaman mereka terkait perubahan industri, memberikan perspektif berharga tentang bagaimana tetap relevan dan fleksibel di tengah perubahan tersebut.

Kelima: Pengambilan Keputusan yang Tepat; Magang juga mengajarkan mahasiswa tentang pentingnya pengambilan keputusan yang tepat dan cepat. Dalam banyak situasi, mereka akan dihadapkan pada keputusan yang harus diambil dalam waktu singkat dan berdasarkan data atau informasi yang terbatas. Alumni dan karyawan dapat membantu mahasiswa mengembangkan pola pikir kritis dan analitis dalam menghadapi situasi semacam ini, sehingga mahasiswa lebih siap menghadapi tantangan pengambilan keputusan di dunia profesional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun