Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

“Learning to Explore, Develop, and Serve”

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengembangan Profesi yang Berkelanjutan untuk Meningkatkan Talenta Muda, Strategi Mengisi Indonesia Merdeka melalui MBKM

5 September 2024   05:44 Diperbarui: 5 September 2024   06:01 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengembangan Profesional yang Berkelanjutan untuk Meningkatkan Talenta Muda: Strategi Mengisi Indonesia melalui MBKM

Oleh: A. Rusdiana

Dalam menghadapi tantangan era bonus demografi pada tahun 2030, Indonesia membutuhkan talenta muda yang tidak hanya cerdas tetapi juga siap menghadapi dinamika industri global. Salah satu strategi penting adalah pengembangan profesional yang berkelanjutan, yang mencakup pelatihan, mentoring, dan peluang untuk proyek baru. Melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), pemerintah telah memberikan ruang bagi mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan baru dan lebih siap memasuki dunia kerja. 

Namun, masih terdapat kesenjangan antara keterampilan yang diajarkan di kampus dan kebutuhan industri, yang menegaskan pentingnya pembahasan ini. Untuk lebih memahami mengenai Pengembangan Profesional yang Berkelanjutan, mari kita  brake down, satu persatu: 

Pertama: Pelatihan Berkelanjutan dalam MBKM; MBKM menawarkan berbagai pelatihan yang memungkinkan mahasiswa mengasah keterampilan teknis dan non-teknis. Pelatihan berkelanjutan membantu talenta muda untuk tetap relevan dalam industri yang terus berkembang. Dengan pelatihan yang tepat, mahasiswa tidak hanya menguasai teori tetapi juga mampu mengaplikasikannya dalam situasi nyata, sehingga meningkatkan daya saing mereka di pasar kerja.

Kedua: Mentoring sebagai Pilar Pengembangan Mentoring adalah bagian penting dari pengembangan profesional yang berkelanjutan. Dalam konteks MBKM, mentoring dari para ahli industri memungkinkan mahasiswa untuk mendapatkan wawasan praktis yang tidak dapat diperoleh di ruang kelas. Mentoring juga mendorong pengembangan soft skills seperti komunikasi, kerja tim, dan kepemimpinan, yang sangat diperlukan dalam dunia kerja.

Ketiga: Peluang Mengambil Proyek Baru MBKM memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk terlibat dalam proyek-proyek industri yang sesungguhnya. Proyek-proyek ini bukan hanya ajang untuk menerapkan ilmu, tetapi juga untuk mengembangkan keterampilan manajemen proyek, pemecahan masalah, dan inovasi. Dengan terlibat langsung dalam proyek, mahasiswa dapat melihat langsung bagaimana teori diterapkan dalam praktik, yang memperkuat kemampuan mereka untuk beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan.

Keempat: Magang sebagai Jembatan ke Dunia Kerja Program magang dalam MBKM berfungsi sebagai jembatan antara dunia akademis dan dunia kerja. Melalui magang, mahasiswa bisa mendapatkan pengalaman kerja nyata, membangun jaringan profesional, dan memahami ekspektasi industri. Magang juga memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi dan memperbaiki kelemahan diri, sehingga lebih siap menghadapi dunia kerja setelah lulus.

Kelima: Kolaborasi Industri untuk Pengembangan Keterampilan; MBKM mendorong kolaborasi antara universitas dan industri, yang memungkinkan mahasiswa untuk belajar langsung dari para praktisi. Kolaborasi ini tidak hanya meningkatkan keterampilan teknis tetapi juga memberikan pemahaman tentang tren industri terkini, yang sangat penting untuk pengembangan karir di masa depan. Dengan demikian, mahasiswa tidak hanya siap untuk bekerja tetapi juga mampu menjadi inovator dalam bidangnya masing-masing.

Pengembangan profesional yang berkelanjutan melalui program MBKM adalah kunci untuk mempersiapkan talenta muda Indonesia menghadapi tantangan bonus demografi 2030. Penting bagi pemerintah, universitas, dan industri untuk terus berkolaborasi dalam mengembangkan program-program yang relevan dan efektif. Dengan demikian, talenta muda Indonesia tidak hanya siap menghadapi tantangan global tetapi juga berkontribusi pada visi Indonesia Merdeka 79. Wallahu A'lam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun