Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

“Learning to Explore, Develop, and Serve”

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengatasi Stagnasi dengan Mindset Pertumbuhan: Kunci Sukses Talenta Muda Indonesia

3 September 2024   21:20 Diperbarui: 3 September 2024   21:23 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Mondy, tersedia di mondy.co.id

Mengatasi Stagnasi dengan Mindset Pertumbuhan: Kunci Sukses Talenta Muda Indonesia

Oleh: A. Rusdiana

Pada tahun 2024, Indonesia merayakan 79 tahun kemerdekaannya, memasuki fase penting dengan bonus demografi yang akan mencapai puncaknya pada tahun 2030. Bonus demografi ini merupakan peluang besar bagi Indonesia untuk memanfaatkan potensi talenta mudanya. 

Namun, potensi ini seringkali terhambat oleh masalah stagnasi dalam pengembangan diri dan karir, yang dapat memperlambat kemajuan pribadi dan profesional. Salah satu cara efektif untuk mengatasi stagnasi ini adalah dengan mengadopsi mindset pertumbuhan, yaitu keyakinan bahwa kemampuan dan kecerdasan seseorang dapat dikembangkan melalui usaha, pembelajaran, dan ketekunan.

Mindset tetap atau fixed mindset sering kali menjadi hambatan bagi talenta muda, karena cenderung membuat individu takut mengambil risiko, sulit menerima kesalahan, atau enggan mencari umpan balik. Sebaliknya, mindset pertumbuhan mendorong individu untuk melihat tantangan sebagai peluang belajar dan berkembang. 

Konsep ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh psikolog Carol Dweck, yang menekankan bahwa keberhasilan lebih ditentukan oleh pola pikir daripada bakat bawaan. Di tengah perubahan ekonomi dan teknologi yang pesat, penting bagi Indonesia untuk mendorong mindset pertumbuhan di kalangan talenta mudanya. Untuk lebih memahami mengenai Mendorong Motivasi untuk Pembelajaran Seumur Hidup, mari kita  brake down, satu persatu: 

Pertama: Menghargai Proses Belajar dan Pengembangan Diri; Mindset pertumbuhan mendorong talenta muda untuk lebih menghargai proses belajar daripada hanya fokus pada hasil akhir. Di dunia yang terus berubah, kemampuan untuk terus belajar dan beradaptasi sangatlah krusial. 

Dengan menghargai proses ini, individu menjadi lebih siap untuk mengambil risiko yang terukur dan bereksperimen dengan ide-ide baru tanpa takut gagal. Ini menciptakan lingkungan yang lebih inovatif, di mana kesalahan dianggap sebagai bagian dari proses pembelajaran, bukan tanda kegagalan.

Kedua: Menggunakan Umpan Balik untuk Perbaikan; Talenta muda dengan mindset pertumbuhan lebih terbuka terhadap umpan balik konstruktif dan menggunakannya untuk terus memperbaiki diri. Mereka mengerti bahwa kritik bukanlah sesuatu yang perlu dihindari, melainkan alat yang berharga untuk pengembangan diri. Dalam dunia kerja yang kompetitif, kemampuan untuk menerima dan memanfaatkan umpan balik adalah keterampilan penting yang dapat mendorong seseorang mencapai tingkat karir yang lebih tinggi.

Ketiga: Memperluas Kreativitas Melalui Eksperimen; Manfaat besar lain dari mindset pertumbuhan adalah peningkatan kreativitas. Ketika individu merasa aman untuk mencoba hal-hal baru tanpa takut akan penilaian negatif, mereka lebih mungkin untuk berinovasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun