Komitmen terhadap Nilai Rahmatan lil'alamin: Membangun Generasi Muda untuk Indonesia Emas 2025
Oleh: A. Rusdiana
Dalam beberapa tahun ke depan, Indonesia akan mengalami dua momentum penting, yaitu peringatan 79 tahun kemerdekaan Indonesia dan pencapaian Indonesia Emas 2025, serta menghadapi bonus demografi pada tahun 2030. Ini merupakan peluang besar yang harus dimanfaatkan dengan baik oleh generasi muda sebagai aset berharga bangsa. Untuk mempersiapkan mereka sebagai pemimpin masa depan, sangat penting untuk menanamkan nilai-nilai luhur yang mampu membawa kebaikan bagi seluruh alam, salah satunya adalah nilai Rahmatan lil'alamin. Nilai Rahmatan lil'alamin berasal dari konsep Islam yang berarti "rahmat bagi seluruh alam." Nilai ini menekankan pentingnya keadilan, keseimbangan, dan kebaikan universal yang tidak hanya berlaku untuk sesama manusia tetapi juga bagi lingkungan dan seluruh makhluk hidup. Dalam konteks pendidikan dan pengembangan generasi muda, nilai ini dapat menjadi landasan yang kuat untuk mencetak individu yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga memiliki kepekaan sosial dan ekologi yang tinggi. Meskipun nilai Rahmatan lil'alamin telah sering dibahas, implementasi praktisnya dalam membentuk generasi muda yang siap menghadapi tantangan global masih menjadi tantangan. Tulisan ini bertujuan untuk mengisi kekosongan tersebut dengan menawarkan pendekatan yang lebih operasional dan teknis, sehingga generasi muda dapat benar-benar menginternalisasi nilai-nilai ini dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan komitmen terhadap nilai Rahmatan lil'alamin, diharapkan generasi muda Indonesia akan menjadi agen perubahan yang berkontribusi positif bagi masyarakat, lingkungan, dan dunia. Untuk lebih jelasnya megenai hal itu, mari kita brake down, satu persatu:
Pertama: Sensitivitas terhadap Isu Lingkungan; Generasi muda yang berkomitmen terhadap nilai Rahmatan lil'alamin diharapkan memiliki kesadaran dan kepedulian tinggi terhadap lingkungan. Ini dapat diwujudkan melalui partisipasi aktif dalam program pelestarian lingkungan, seperti kampanye penghijauan, pengelolaan sampah, dan inisiatif pengurangan jejak karbon. Dengan demikian, mereka dapat menjadi pelopor dalam menciptakan keseimbangan ekologi dan menjaga keberlanjutan alam.
Kedua: Keterlibatan dalam Kegiatan Sosial dan Pengabdian Masyarakat; Komitmen terhadap nilai Rahmatan lil'alamin juga mencakup kepekaan sosial, di mana mahasiswa dan generasi muda diharapkan aktif terlibat dalam kegiatan sosial, seperti program pengabdian masyarakat, kegiatan amal, dan partisipasi dalam gerakan sosial. Melalui kegiatan ini, mereka dapat belajar untuk berempati, memahami kebutuhan masyarakat, dan memberikan kontribusi nyata dalam menyelesaikan masalah sosial yang ada.
Ketiga: Mempromosikan Keadilan Ekonomi; Nilai Rahmatan lil'alamin juga menekankan pentingnya keadilan ekonomi, di mana setiap individu harus memiliki kesempatan yang sama untuk mencapai kesejahteraan. Generasi muda dapat berperan dalam mempromosikan kewirausahaan sosial yang tidak hanya berorientasi pada keuntungan tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat. Selain itu, mereka juga dapat mendukung inisiatif ekonomi inklusif yang memberdayakan kelompok-kelompok marjinal dan kurang beruntung.
Keempat: Menghargai Keragaman dan Toleransi; Di tengah keberagaman budaya, agama, dan etnis di Indonesia, komitmen terhadap nilai Rahmatan lil'alamin mengajarkan generasi muda untuk menghargai perbedaan dan hidup dalam harmoni. Mereka harus menjadi agen perdamaian yang mampu menjembatani perbedaan dan mempromosikan dialog serta kerjasama antar kelompok. Sikap toleransi dan penghargaan terhadap keragaman ini akan memperkuat persatuan bangsa dan menciptakan lingkungan sosial yang harmonis.
Kelima: Mendorong Inovasi untuk Solusi Berkelanjutan; Nilai Rahmatan lil'alamin juga menginspirasi generasi muda untuk berpikir kreatif dan inovatif dalam mencari solusi atas berbagai tantangan global, seperti perubahan iklim, ketahanan pangan, dan kemiskinan. Dengan semangat inovasi, mereka dapat mengembangkan teknologi ramah lingkungan, menciptakan produk berkelanjutan, dan mempromosikan gaya hidup yang lebih hijau. Ini akan memastikan bahwa kemajuan yang dicapai tidak merugikan generasi mendatang.
Komitmen terhadap nilai Rahmatan lil'alamin dapat menjadi landasan yang kuat untuk membentuk generasi muda Indonesia yang unggul dan siap menghadapi tantangan masa depan. Nilai ini menekankan pentingnya keseimbangan antara kemajuan dan keberlanjutan, keadilan sosial, dan penghargaan terhadap keragaman. Untuk memastikan bahwa generasi muda benar-benar menginternalisasi nilai-nilai ini, diperlukan upaya kolaboratif antara institusi pendidikan, pemerintah, dan masyarakat. Program pendidikan yang mengintegrasikan nilai Rahmatan lil'alamin ke dalam kurikulum, kegiatan ekstrakurikuler yang mendukung, serta kampanye kesadaran yang luas dapat menjadi langkah nyata untuk mencapainya. Dengan demikian, Indonesia dapat meraih potensinya dalam mengisi Indonesia Emas 2025 dan memanfaatkan bonus demografi 2030 secara optimal. Wallahu A'lam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H