Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

“Learning to Explore, Develop, and Serve”

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pemimpin yang Dinanti, Pemimpin yang Menginspirasi, Mempersiapakan Talenta Muda Menyongsong Bonus Demografi 2030

22 Agustus 2024   13:50 Diperbarui: 22 Agustus 2024   13:52 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: BINUS UNIVERSITY, tersedia di  https://online.binus.ac.id (dimodifikasi dengan Logo HUT ke-79 Kemerdekaan RI)

Pemimpin Yang Dinanti, Pemimpin Yang Menginspirasi: Mempersiapkan Talenta Muda Menyongsong Bonus Demografi 2030

Oleh: A. Rusdiana

Indonesia telah merdeka selama 79 tahun, dan dalam beberapa tahun ke depan, negara ini akan menghadapi era bonus demografi pada tahun 2030. Di mana jumlah penduduk usia produktif akan lebih banyak daripada usia non-produktif. Ini adalah peluang emas bagi bangsa ini, tetapi untuk memanfaatkannya, kita membutuhkan pemimpin yang bukan hanya dinanti, tetapi juga menginspirasi. 

Dalam konteks kepemimpinan, Paul Hersey dan Ken Blanchard mengemukakan teori “Kepemimpinan Situasional,” yang menekankan pentingnya pemimpin untuk menyesuaikan gaya kepemimpinan mereka sesuai dengan situasi dan tingkat kematangan tim mereka. 

Teori ini relevan dalam mempersiapkan generasi muda agar siap menjadi pemimpin yang efektif dan inspiratif. Namun, meski potensi bonus demografi besar, tanpa kepemimpinan yang inspiratif, peluang ini bisa terlewatkan. 

Pemimpin yang mampu membimbing, mengarahkan, dan memotivasi akan sangat dibutuhkan untuk membawa perubahan positif di era ini. Tulisan ini penting untuk memberikan panduan operasional bagi talenta muda, yang akan menjadi tulang punggung kepemimpinan Indonesia di masa depan, dengan fokus pada bagaimana mereka bisa menjadi pemimpin yang dinanti dan menginspirasi. Untuk lebih memahami mengenai hal itu, mari kita  brake down, satu persatu: 

Pertama: Membentuk Visi yang Menginspirasi; Seorang pemimpin yang menginspirasi harus memiliki visi yang jelas dan mampu mengkomunikasikan visi tersebut kepada tim. Visi yang kuat akan memberi arah dan tujuan yang jelas, serta memotivasi anggota tim untuk bekerja bersama menuju pencapaian yang lebih besar. Di era bonus demografi, visi ini harus mencakup inovasi, keberlanjutan, dan kemakmuran bersama.

Kedua: Mengembangkan Kemampuan Manajemen yang Efektif; Kepemimpinan tidak hanya tentang menginspirasi, tetapi juga tentang mengelola sumber daya yang ada dengan efisien. Pemimpin muda harus belajar bagaimana merencanakan, mengorganisir, mengarahkan, dan mengawasi dengan baik agar tujuan tim dapat tercapai. Keterampilan manajemen ini akan menjadi kunci dalam memanfaatkan bonus demografi dengan maksimal.

Ketiga: Menyesuaikan Gaya Kepemimpinan dengan Situasi; Seperti yang dijelaskan dalam teori “Kepemimpinan Situasional,” pemimpin yang efektif harus mampu menyesuaikan gaya kepemimpinan mereka sesuai dengan kebutuhan tim dan situasi. Dalam menghadapi tantangan yang akan datang di era bonus demografi, pemimpin muda harus fleksibel dan adaptif dalam menghadapi berbagai dinamika.

Keempat:  Menginspirasi Melalui Contoh; Pemimpin yang inspiratif adalah mereka yang mampu memimpin dengan memberikan contoh yang baik. Mereka harus menunjukkan integritas, komitmen, dan etika kerja yang tinggi. Ini akan menjadi panutan bagi anggota tim dan mendorong mereka untuk mencapai hasil yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun