Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

“Learning to Explore, Develop, and Serve”

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Membangun Komunikasi Terbuka dan Transparan, Kunci Penguatan Talenta Muda menuju Indonesia Emas 2045

18 Agustus 2024   22:55 Diperbarui: 18 Agustus 2024   23:50 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Bobo.ID-Grid.ID; tersedia di https://bobo.grid.id/ (dimodfikasi dg. Logo HUT RI ke 79)

Keempat:  Kolaborasi Antarsektor: Komunikasi terbuka dan transparan tidak hanya melibatkan dialog antarindividu tetapi juga kolaborasi antara berbagai sektor. Pemerintah, swasta, dan masyarakat sipil harus bekerja sama secara sinergis untuk menciptakan solusi yang dapat diterapkan. Melibatkan talenta muda dalam kolaborasi ini akan memberikan mereka pengalaman berharga dan memperkuat rasa tanggung jawab terhadap masa depan bangsa.

Kelima: Memanfaatkan Teknologi untuk Komunikasi;  Di era digital, teknologi dapat menjadi alat yang ampuh untuk memfasilitasi komunikasi terbuka dan transparan. Platform media sosial, aplikasi diskusi online, dan portal partisipasi publik dapat digunakan untuk melibatkan talenta muda dalam komunikasi yang lebih luas dan inklusif. Penggunaan teknologi ini juga memungkinkan penyebaran informasi secara cepat dan efisien, memastikan bahwa semua pihak dapat terlibat dalam proses dialog.

Singkat kata, membangun komunikasi terbuka dan transparan adalah langkah krusial dalam mempersiapkan talenta muda untuk menghadapi bonus demografi 2030. Keterampilan komunikasi yang efektif, partisipasi aktif dalam diskusi publik, kepercayaan yang dibangun melalui transparansi, kolaborasi antarsektor, dan pemanfaatan teknologi adalah elemen-elemen kunci yang harus diperhatikan. Untuk memastikan komunikasi yang efektif dan inklusif, pemerintah perlu memperluas program pendidikan dan pelatihan komunikasi untuk talenta muda. 

Selain itu, penting untuk mendorong partisipasi mereka dalam diskusi publik dan memanfaatkan teknologi sebagai alat komunikasi. Dengan demikian, Indonesia akan lebih siap dalam menghadapi era bonus demografi dan mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. Walalhu A'lam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun