Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

“Learning to Explore, Develop, and Serve”

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Memaknai Hakikat Pembagunan Berkelanjutan pada HUT Ke-79: Membentuk Talenta Muda Indonesia Menuju Bonus Demografi 2030

17 Agustus 2024   15:35 Diperbarui: 17 Agustus 2024   15:37 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memaknai Hakikat Pembangunan Berkelanjutan pada HUT Ke-79: Membentuk Talenta Muda Indonesia Menuju Bonus Demografi 2030

Oleh: A. Rusdiana 


Pada peringatan HUT Ke-79 Indonesia, pentingnya kesejahteraan nasional menjadi semakin jelas dalam wacana global. Pembangunan berkelanjutan, yang mencakup ekonomi, sosial, dan lingkungan, telah menjadi fokus utama berbagai institusi, baik pemerintah, NGO, maupun sektor swasta. Hal ini bukan hanya tentang mencapai kesejahteraan saat ini tetapi juga untuk masa depan yang berkelanjutan. Dengan Indonesia yang segera menyongsong bonus demografi pada 2030, perhatian harus diberikan pada bagaimana pembangunan berkelanjutan dapat membantu membentuk talenta muda yang tidak hanya produktif tetapi juga berwawasan lingkungan dan sosial. Tulisan ini menyoroti pentingnya pembangunan berkelanjutan sebagai kerangka kerja yang memungkinkan generasi muda Indonesia untuk berperan aktif dalam pembangunan negara yang adil, inklusif, dan berkelanjutan. Untuk lebih memahami mengenai hal itu, mari kita  brake down, satu persatu:  

Pertama: Pemerataan dan Keadilan Sosial; Pembangunan berkelanjutan harus mencakup prinsip pemerataan dan keadilan sosial, memastikan bahwa semua lapisan masyarakat, termasuk talenta muda, memiliki akses yang adil terhadap peluang dan sumber daya. Di era bonus demografi mendatang, Indonesia akan memiliki jumlah penduduk usia produktif yang besar, dan penting bagi pemerintah dan institusi pendidikan untuk memastikan bahwa semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang. Pendidikan yang inklusif dan kebijakan ketenagakerjaan yang adil adalah kunci dalam menciptakan masyarakat yang adil dan merata.

Kedua: Menghargai Keberagaman (Diversity); Indonesia dikenal sebagai negara dengan keberagaman budaya yang kaya. Pembangunan berkelanjutan harus mengakui dan menghargai keberagaman ini sebagai aset penting dalam membentuk talenta muda. Keberagaman memungkinkan munculnya berbagai inovasi dan solusi kreatif dalam menghadapi tantangan pembangunan. Dengan mendorong dialog antarbudaya dan kolaborasi lintas sektor, Indonesia dapat memanfaatkan kekayaan budayanya untuk menciptakan solusi yang lebih inklusif dan inovatif.

Ketiga: Menggunakan Pendekatan Integratif; Pembangunan berkelanjutan membutuhkan pendekatan yang holistik dan integratif, di mana semua aspek kehidupan---ekonomi, sosial, dan lingkungan---diperhatikan secara seimbang. Talenta muda Indonesia perlu dipersiapkan dengan kemampuan berpikir lintas disiplin yang memungkinkan mereka untuk menghubungkan berbagai aspek pembangunan dan menciptakan solusi yang komprehensif. Ini bisa dilakukan melalui pendidikan yang menekankan keterampilan kolaboratif dan interdisipliner, serta melalui program-program pelatihan yang mendorong inovasi dan kewirausahaan sosial.

Keempat: Perspektif Jangka Panjang; Pembangunan berkelanjutan adalah tentang mempersiapkan masa depan yang lebih baik. Prinsip ini menekankan pentingnya berpikir jangka panjang dalam setiap keputusan pembangunan. Talenta muda Indonesia harus dibekali dengan visi jangka panjang yang mempertimbangkan dampak dari tindakan mereka terhadap masa depan negara dan planet. Pendidikan lingkungan, serta program yang mempromosikan gaya hidup berkelanjutan, perlu ditanamkan sejak dini untuk menciptakan generasi yang bertanggung jawab dan proaktif dalam menjaga keberlanjutan.

Dalam rangka menyambut bonus demografi 2030, penting bagi Indonesia untuk menanamkan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dalam membentuk talenta muda. Dengan memastikan pemerataan dan keadilan sosial, menghargai keberagaman, menggunakan pendekatan integratif, dan berfokus pada perspektif jangka panjang, Indonesia dapat menciptakan generasi yang siap menghadapi tantangan masa depan dan berkontribusi secara positif terhadap kesejahteraan nasional. Rekomendasi utama adalah agar pemerintah, institusi pendidikan, dan sektor swasta bekerja sama dalam menciptakan program-program yang mengintegrasikan prinsip-prinsip ini dalam pendidikan dan pelatihan. Dengan demikian, Indonesia dapat memanfaatkan bonus demografi secara maksimal dan mencapai pembangunan yang berkelanjutan. Wallahu A'lam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun