Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

“Learning to Explore, Develop, and Serve”

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Memahami Masyarakat Global pada 79 Tahun Kemerdekaan Indonesia, Menyonsong Bonus Demografi 2030

15 Agustus 2024   16:53 Diperbarui: 15 Agustus 2024   17:00 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Background  Intisari Online - Grid.ID, tersedia di https://intisari.grid.id/read/034094636/bagaimana-kesiapan-ekonomi-indonesia-dalam-menghadapi-globalisasi (dimodifikasi dg 79 Ind merdeka)

Memahami Masyarakat Global pada 79 Tahun Kemerdekaan Indonesia: Menyonsong Bonus Demografi 2030

Tiba, saat Indonesia merayakan 79 tahun kemerdekaannya, penting untuk memahami dinamika masyarakat global yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari. Masyarakat global mengacu pada keterhubungan antara individu di seluruh dunia melalui teknologi, ekonomi, budaya, dan tantangan bersama. 

Teori globalisasi menjelaskan bagaimana konektivitas global mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, sementara kesenjangan (GAP) seperti ketidaksetaraan akses teknologi dan pendidikan harus diatasi untuk memaksimalkan potensi talenta muda. Tulisan ini penting untuk mempersiapkan Indonesia dalam menghadapi bonus demografi 2030 dengan cara yang relevan secara global. Mari kita  brake down, satu persatu:

Pertama: Interkoneksi Melalui Teknologi: Teknologi informasi, termasuk internet dan media sosial, telah menghubungkan individu di seluruh dunia, menghilangkan batasan geografis. Ini memungkinkan talenta muda Indonesia untuk terhubung dengan peluang global, berbagi pengetahuan, dan berkolaborasi dalam skala internasional.

Kedua: Diversitas Budaya dan Linguistik: Masyarakat global melibatkan beragam budaya dan bahasa. Pemahaman tentang berbagai tradisi dan praktik budaya memungkinkan talenta muda Indonesia untuk beradaptasi dan bekerja sama dalam konteks global, meningkatkan toleransi dan inovasi.

Ketiga: Ekonomi Global dan Interdependensi: Ketergantungan ekonomi antar negara menciptakan peluang dan risiko. Talenta muda harus memahami dinamika ekonomi global untuk memanfaatkan peluang investasi, perdagangan, dan teknologi yang berdampak pada perekonomian nasional dan internasional.

Keempat: Tantangan Global Bersama: Isu seperti perubahan iklim dan ketidaksetaraan ekonomi memerlukan solusi global. Indonesia, dengan talenta mudanya, perlu berperan aktif dalam inisiatif internasional untuk menangani tantangan ini, berkontribusi pada solusi yang berkelanjutan.

Kelima: Peran Organisasi Internasional: Organisasi seperti PBB memainkan peran penting dalam memfasilitasi kerja sama global. Talenta muda Indonesia dapat terlibat dalam forum internasional, belajar tentang diplomasi, dan berkontribusi pada kebijakan global.

Keenam: Perubahan Sosial dan Politik: Perubahan sosial dan politik di satu negara dapat mempengaruhi negara lain. Memahami dinamika ini membantu talenta muda Indonesia untuk merespons perubahan dengan bijaksana dan beradaptasi dalam lingkungan global yang cepat berubah.

Ketujuh: Pentingnya Pendidikan Global: Pendidikan yang mencakup perspektif global penting untuk mempersiapkan talenta muda. Kurikulum yang mencakup studi internasional dan keterampilan global akan memperluas wawasan dan kesiapan mereka untuk berkompetisi di pasar global.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun