Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

“Learning to Explore, Develop, and Serve”

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Membangung Karakter Gen Z, Integrasi Pengembangan Karakter dalam Kebijakan Kurikulum Merdeka dan Merdeka Belajar

14 Agustus 2024   15:12 Diperbarui: 14 Agustus 2024   15:21 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: dok. Kegiatan Hari Parmuka 2024 Pangkalan MI Al-Misbah (14/08/2024)

Membangun Karakter Gen Z: Integrasi Pengembangan Karakter dalam Kebijakan Kurikulum Merdeka dan Merdeka Belajar

Oleh. A. Rusdiana

Indonesia akan menghadapi bonus demografi pada tahun 2030, di mana jumlah usia produktif akan meningkat pesat. Untuk memanfaatkan potensi ini secara optimal, pengembangan karakter yang kuat di kalangan generasi muda menjadi krusial. Salah satu cara untuk membangun karakter ini adalah melalui kegiatan Pramuka, yang menanamkan nilai-nilai seperti tanggung jawab, disiplin, dan empati. Pengembangan karakter merujuk pada proses pembentukan sikap dan perilaku yang mendukung individu menjadi anggota masyarakat yang efektif dan produktif. Kurikulum Merdeka dan Merdeka Belajar bertujuan untuk menciptakan pembelajaran yang fleksibel dan berpusat pada peserta didik, memungkinkan integrasi nilai-nilai karakter secara lebih efektif. Meskipun kebijakan Kurikulum Merdeka dan Merdeka Belajar memberi keleluasaan dalam proses belajar, belum semua aspek karakter seperti yang diajarkan dalam Pramuka secara maksimal diintegrasikan.

Artikel ini membahas bagaimana pengembangan karakter dapat diperkuat dalam konteks kebijakan pendidikan saat ini untuk mempersiapkan Gen Z menghadapi tantangan bonus demografi. Untuk lebih dalam memaknai Membangun Karakter Gen Z: Integrasi Pengembangan Karakter dalam Kebijakan Kurikulum Merdeka dan Merdeka Belajar, Mari kita breakdown satu persatu:  

Pertama: Tanggung Jawab dalam Konteks Pramuka dan Kurikulum Merdeka;  Kegiatan Pramuka mengajarkan tanggung jawab dengan memberikan peserta didik tugas dan tanggung jawab yang konkret. Dalam Kurikulum Merdeka, ini dapat diperluas dengan memberikan proyek berbasis masalah yang membutuhkan komitmen dan tanggung jawab. Pendekatan ini membantu siswa belajar mengambil inisiatif dan menyelesaikan tugas dengan penuh tanggung jawab.

Kedua: Disiplin melalui Pembelajaran Berbasis Proyek; Disiplin adalah aspek penting dalam pengembangan karakter. Dalam Pramuka, disiplin diajarkan melalui rutinitas dan aktivitas yang terstruktur. Kurikulum Merdeka dapat memfasilitasi hal ini dengan mengintegrasikan pembelajaran berbasis proyek yang mendorong siswa untuk mengikuti jadwal dan mengelola waktu secara efektif, sehingga membangun kebiasaan disiplin.

Ketiga: Empati dan Keterampilan Sosial dalam Aktivitas Kolaboratif; Empati dan keterampilan sosial adalah nilai-nilai penting yang diajarkan melalui interaksi dalam kegiatan Pramuka. Dalam Kurikulum Merdeka, siswa dapat dilibatkan dalam kegiatan kolaboratif dan proyek komunitas yang mendorong mereka untuk memahami perspektif orang lain dan bekerja sama. Ini mempersiapkan mereka untuk berkontribusi positif di lingkungan kerja dan masyarakat.

Keempat: Integrasi Pengembangan Karakter dalam Pembelajaran Mandiri Merdeka Belajar memberi kebebasan kepada siswa untuk memilih cara mereka belajar. Mengintegrasikan pengembangan karakter seperti tanggung jawab dan disiplin dalam pembelajaran mandiri dapat dilakukan dengan memberikan siswa pilihan dalam menetapkan tujuan belajar mereka sendiri dan mengembangkan rencana untuk mencapainya, sambil mengawasi kemajuan mereka secara teratur.

Kelima: Evaluasi Karakter sebagai Bagian dari Penilaian Penilaian dalam Kurikulum Merdeka seharusnya tidak hanya fokus pada keterampilan akademik tetapi juga pada pengembangan karakter. Implementasi evaluasi karakter dalam penilaian portofolio atau melalui feedback dari mentor dapat memberikan gambaran yang lebih holistik tentang kemajuan siswa dalam aspek-aspek karakter penting seperti tanggung jawab, disiplin, dan empati.

Untuk itulah, pengembangan karakter yang kuat melalui kegiatan Pramuka sangat relevan untuk mempersiapkan Gen Z menghadapi bonus demografi 2030. Integrasi nilai-nilai karakter dalam Kebijakan Kurikulum Merdeka dan Merdeka Belajar dapat memperkuat karakter siswa dan mempersiapkan mereka untuk tantangan masa depan. Perlu diupayakan; 1) Integrasi Aktif: Memperkuat integrasi pengembangan karakter dalam kurikulum dengan memanfaatkan kegiatan Pramuka sebagai model. 2) Pendidikan Berbasis Proyek: Mengimplementasikan proyek berbasis masalah dalam kurikulum untuk mengajarkan tanggung jawab dan disiplin. 3) Penilaian Karakter: Mengembangkan metode penilaian yang mencakup aspek karakter untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang kemajuan siswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun