Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

“Learning to Explore, Develop, and Serve”

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Keterampilan Survival: Mempersiapkan Generasi Z Menghadapi Era Bonus Demografi 2030

14 Agustus 2024   12:29 Diperbarui: 14 Agustus 2024   12:33 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keterampilan Survival: Mempersiapkan Generasi Z Menghadapi Era Bonus Demografi 2030

Oleh. A. Rusdiana

Dalam menghadapi era bonus demografi yang diperkirakan akan tiba pada tahun 2030, Indonesia akan mengalami peningkatan jumlah tenaga kerja muda. Namun, untuk memanfaatkan potensi ini secara maksimal, generasi muda, terutama Generasi Z, harus dipersiapkan dengan keterampilan yang dapat membantu mereka bertahan dan berkembang di lingkungan yang penuh tekanan. Keterampilan survival, yang sering diajarkan dalam kegiatan Pramuka, mencakup berbagai kemampuan praktis dan mental yang esensial. Menurut teori resilience, individu yang dilatih dalam keterampilan survival cenderung memiliki ketahanan yang lebih baik terhadap stres dan perubahan yang tidak terduga. Meskipun pelatihan survival telah terbukti efektif dalam konteks kegiatan outdoor, penerapan keterampilan ini dalam konteks dunia kerja dan kehidupan sehari-hari di era digital masih kurang dimanfaatkan. Keterampilan ini dapat memberikan keunggulan tambahan dalam mengatasi tantangan yang akan dihadapi oleh Generasi Z. Dengan meningkatnya tuntutan di era bonus demografi, penting untuk mengeksplorasi bagaimana keterampilan survival dapat diterapkan untuk mempersiapkan Generasi Z dalam menghadapi tantangan yang lebih kompleks di dunia kerja dan kehidupan modern. Untuk lebih dalam memaknai Keterampilan Keterampilan Survival, mari kita breakdown satu persatu:  

Pertama: Navigasi dan Orientasi: Keterampilan navigasi mengajarkan Generasi Z cara membaca peta, menggunakan kompas, dan menentukan arah dengan akurat. Dalam dunia kerja, kemampuan ini berfungsi sebagai metafora untuk perencanaan karier dan pengambilan keputusan strategis. Generasi Z yang terampil dalam navigasi akan mampu mengidentifikasi dan mengikuti jalur yang tepat dalam pencapaian tujuan jangka panjang mereka.

Kedua: Manajemen Sumber Daya: Pelatihan survival mengajarkan peserta untuk mengelola sumber daya secara efektif, seperti makanan, air, dan peralatan. Di lingkungan kerja, ini setara dengan manajemen waktu, anggaran, dan sumber daya proyek. Kemampuan untuk memprioritaskan dan memanfaatkan sumber daya secara efisien adalah kunci untuk menyelesaikan proyek dengan sukses dan menjaga produktivitas.

Ketiga: Penanganan Krisis: Keterampilan dalam penanganan krisis meliputi kemampuan untuk tetap tenang dan membuat keputusan cepat dalam situasi darurat. Generasi Z yang terlatih dalam keterampilan ini akan lebih siap menghadapi krisis di tempat kerja, seperti situasi darurat, perubahan mendadak, dan konflik, dengan ketenangan dan kepercayaan diri.

Keempat: Keterampilan Komunikasi: Dalam pelatihan survival, komunikasi efektif antara anggota tim sangat penting untuk koordinasi dan penyelesaian masalah. Kemampuan ini sangat relevan dalam konteks profesional, di mana komunikasi yang jelas dan efektif dapat meningkatkan kolaborasi tim, mengurangi kesalahpahaman, dan meningkatkan hasil kerja.

Kelima: Ketahanan Mental dan Fisik: Survival training mengembangkan ketahanan mental dan fisik melalui tantangan fisik dan mental yang intens. Generasi Z yang memiliki ketahanan ini akan lebih mampu menghadapi tekanan kerja, menjaga keseimbangan hidup, dan tetap fokus pada tujuan meskipun menghadapi kesulitan.

Keterampilan survival yang diperoleh dari pelatihan Pramuka memiliki aplikasi yang luas dalam dunia kerja dan kehidupan sehari-hari, terutama menjelang era bonus demografi 2030. Keterampilan seperti navigasi, manajemen sumber daya, penanganan krisis, komunikasi, dan ketahanan mental sangat penting untuk mempersiapkan Generasi Z menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang di masa depan. Untuk itu, perlu dipersiapkan bebera hal, diantaranya: 1) Integrasi dalam Kurikulum: Memasukkan keterampilan survival ke dalam kurikulum pendidikan formal untuk memberikan pengalaman praktis kepada siswa. 2) Pelatihan Berkelanjutan: Menyediakan pelatihan berkelanjutan bagi generasi muda untuk mengasah keterampilan ini secara rutin. 3) Pendekatan Multidisipliner: Menggabungkan keterampilan survival dengan pelatihan soft skills dan keterampilan profesional untuk pengembangan yang lebih holistik. 4) Dengan memanfaatkan keterampilan survival, Generasi Z akan lebih siap untuk menghadapi tantangan yang akan datang dan berkontribusi secara efektif dalam era bonus demografi yang akan segera tiba.

Wallahu A'lam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun