Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

“Learning to Explore, Develop, and Serve”

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Memanfaatkan Evaluasi Kinerja untuk Meningkatkan Talenta Muda dalam Menyongsong Bonus Deografi 2030

8 Agustus 2024   05:35 Diperbarui: 8 Agustus 2024   07:55 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Gramedia, tersedia di https://www.gramedia.com/products/manajemen-evaluasi-kinerja-karyawan

Memanfaatkan Evaluasi Kinerja untuk Meningkatkan Talenta Muda dalam Menyongsong Bonus Demografi 2030

Oleh: A. Rusdiana

Indonesia akan segera memasuki era bonus demografi pada tahun 2030, di mana jumlah angkatan kerja muda akan mencapai puncaknya. Dalam konteks ini, evaluasi kinerja memiliki peran yang sangat penting untuk memaksimalkan potensi talenta muda. Evaluasi kinerja adalah proses sistematis yang digunakan untuk mengukur dan meningkatkan kinerja individu, kebijakan, program, dan kegiatan. Menurut Wirawan (2009), evaluasi kinerja berfungsi untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan individu, memberikan umpan balik untuk pengembangan karir, serta menjadi dasar untuk keputusan terkait promosi, kompensasi, dan pelatihan. Di samping itu, Tim Penyusun Modul Sistem AKIP (2007) menyebutkan bahwa evaluasi kinerja juga membantu dalam memberikan informasi valid mengenai pencapaian tujuan dan sasaran serta menyumbangkan rekomendasi untuk perumusan ulang kebijakan. Untuk lebih dalam memahami tentang Memanfaatkan Evaluasi Kinerja,  mari kita breakdown, satu persatu: 

Pertama: Memberi Informasi Valid Mengenai Kinerja Kebijakan, Program, dan Kegiatan; Evaluasi kinerja menyediakan informasi yang objektif tentang sejauh mana kebijakan, program, dan kegiatan telah mencapai tujuan yang ditetapkan. Dengan mengidentifikasi pencapaian atau kekurangan dalam pencapaian sasaran dan target tertentu, evaluasi membantu dalam menentukan area yang perlu diperbaiki. Dalam konteks talenta muda, evaluasi ini penting untuk memastikan bahwa program pengembangan karir dan pendidikan yang diterapkan benar-benar efektif dan sesuai dengan kebutuhan pasar kerja yang akan datang.

Kedua: Memberi Sumbangan pada Klarifikasi dan Kritik; Evaluasi kinerja berfungsi sebagai alat untuk mengklarifikasi dan mengkritisi nilai-nilai yang mendasari tujuan dan target. Dengan mendefinisikan dan mengoperasikan tujuan secara jelas, evaluasi memberikan wawasan tentang aspek-aspek mana yang perlu diperbaiki atau disesuaikan. Untuk talenta muda, ini berarti evaluasi dapat memberikan masukan yang berguna untuk memperbaiki kurikulum pendidikan atau pelatihan, serta menyelaraskan dengan keterampilan yang dibutuhkan dalam era bonus demografi.

Ketiga: Memberi Sumbangan pada Aplikasi Metode Analisis Kebijakan; Evaluasi kinerja juga berkontribusi pada perumusan dan penyesuaian kebijakan melalui metode analisis kebijakan. Dengan memberikan informasi mengenai efektivitas kebijakan yang ada, evaluasi membantu dalam merumuskan rekomendasi untuk kebijakan baru atau perbaikan. Ini sangat relevan untuk talenta muda, karena kebijakan yang lebih baik dapat mendukung pengembangan keterampilan yang relevan dan mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan dan peluang dalam pasar kerja yang semakin kompetitif.

Pada prinsipnya, evaluasi kinerja memiliki peranan yang krusial dalam memaksimalkan potensi talenta muda, terutama dalam menghadapi bonus demografi 2030. Dengan memberikan informasi valid mengenai pencapaian, klarifikasi terhadap tujuan dan nilai, serta menyumbangkan rekomendasi untuk kebijakan, evaluasi kinerja membantu dalam meningkatkan efektivitas program pengembangan talenta. Oleh karena itu, penting bagi para pemangku kepentingan untuk menerapkan sistem evaluasi yang komprehensif dan berkelanjutan. Rekomendasi utama meliputi peningkatan mekanisme umpan balik, penyesuaian kebijakan pendidikan dan pelatihan berdasarkan hasil evaluasi, serta penguatan kolaborasi antara institusi pendidikan dan industri untuk memastikan keselarasan antara keterampilan yang diajarkan dan kebutuhan pasar kerja. Wallahu A'lam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun