Untuk mempersiapkan Indonesia menghadapi bonus demografi 2030, implementasi PBL dalam penguatan profil pelajar Pancasila harus diperkuat. Pemerintah perlu mendorong lebih banyak sekolah untuk mengintegrasikan PBL dalam setiap mata pelajaran secara sistematis.
Selain itu, perlu adanya pelatihan dan dukungan bagi guru untuk merencanakan, memfasilitasi, dan mengasesmen PBL dengan efektif. Dengan demikian, kita dapat menciptakan generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademis tetapi juga memiliki karakter Pancasila yang kuat, siap menghadapi tantangan masa depan, dan berkontribusi pada pembangunan nasional. Dengan ini, merekomendasikan bahwa:
Peningkatan Pelatihan Guru: Mengadakan pelatihan berkelanjutan bagi guru dalam merencanakan dan mengimplementasikan PBL.
Integrasi PBL di Semua Mata Pelajaran: Mendorong sekolah untuk mengintegrasikan PBL dalam setiap mata pelajaran, bukan hanya sebagai proyek terpisah.
Pengawasan dan Evaluasi: Melakukan pengawasan dan evaluasi berkala terhadap pelaksanaan PBL di sekolah-sekolah untuk memastikan efektivitasnya.
Dukungan Infrastruktur: Menyediakan dukungan infrastruktur yang memadai untuk mendukung pelaksanaan PBL, termasuk sumber daya digital dan akses internet.
Kolaborasi dengan Stakeholder: Membangun kolaborasi dengan berbagai stakeholder, termasuk orang tua, komunitas, dan dunia usaha, untuk mendukung proyek-proyek PBL yang relevan dan bermakna.
Dengan langkah-langkah tersebut, kita dapat memastikan bahwa kurikulum Merdeka Belajar benar-benar menghasilkan profil pelajar Pancasila yang siap menyongsong era bonus demografi 2030. Wallhu A'lam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H