Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

“Learning to Explore, Develop, and Serve”

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengukur Perkembangan Holistik Siswa: Kunci dalam Meningkatkan Talenta Muda Menuju Era Bonus Demografi 2030

20 Juli 2024   05:59 Diperbarui: 20 Juli 2024   06:10 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Pantusa, terseda di https://panturanews.com/index.php/panturanews/baca/

Mengukur Perkembangan Holistik Siswa: Kunci dalam Meningkatkan Talenta Muda Menuju Era Bonus Demografi 2030

Oleh: A. Rusdiana

Indonesia akan segera menyongsong era bonus demografi pada tahun 2030, dimana proporsi penduduk usia produktif akan mencapai puncaknya. Hal ini menawarkan peluang besar bagi pertumbuhan ekonomi, namun juga menuntut kualitas pendidikan yang mampu mempersiapkan generasi muda secara holistik. Perkembangan holistik siswa mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Menurut teori pendidikan konstruktivis, siswa belajar lebih efektif melalui pengalaman yang melibatkan ketiga aspek tersebut. Penilaian portofolio menjadi alat penting dalam mengevaluasi perkembangan holistik siswa. Meskipun penilaian tradisional masih dominan, pendekatan holistik melalui penilaian portofolio belum sepenuhnya diadopsi di banyak sekolah di Indonesia. Tulisan ini penting untuk menyoroti manfaat dan pentingnya mengukur perkembangan holistik siswa guna mempersiapkan mereka menghadapi tantangan masa depan, terutama menjelang bonus demografi 2030. Mari kita breakdown, satu persatu:   

Pertama: Penilaian Portofolio untuk Aspek Kognitif: Penilaian portofolio memungkinkan guru untuk mengukur kemampuan kognitif siswa secara lebih mendalam. Dengan mengumpulkan karya siswa seperti esai, proyek, dan laporan penelitian, guru dapat memahami proses berpikir siswa, bukan hanya hasil akhirnya. Hal ini membantu mengidentifikasi potensi akademik dan area yang perlu ditingkatkan.

Kedua: Penilaian Portofolio untuk Aspek Afektif: Aspek afektif mencakup emosi, sikap, dan nilai yang dianut siswa. Melalui refleksi diri, jurnal, dan umpan balik dari teman sekelas, penilaian portofolio membantu guru memahami perkembangan emosional dan sosial siswa. Ini penting untuk membentuk karakter siswa yang siap menghadapi tantangan kehidupan.

Ketiga: Penilaian Portofolio untuk Aspek Psikomotorik: Aspek psikomotorik berkaitan dengan keterampilan fisik dan motorik. Melalui dokumentasi kegiatan praktikum, olahraga, dan proyek kerajinan tangan, guru dapat mengevaluasi keterampilan psikomotorik siswa. Hal ini membantu mengidentifikasi bakat dan minat siswa di bidang tertentu, yang dapat dikembangkan lebih lanjut.

Keempat: Umpan Balik yang Konstruktif: Penilaian portofolio memberikan kesempatan bagi guru untuk memberikan umpan balik yang lebih mendalam dan konstruktif. Guru dapat menyoroti kekuatan dan kelemahan siswa, serta memberikan saran yang spesifik untuk perbaikan. Ini membantu siswa memahami perkembangan mereka dan memotivasi mereka untuk terus belajar dan berkembang.

Kelima: Pemahaman Kekuatan dan Kelemahan Siswa: Dengan mengukur perkembangan holistik, guru dapat memahami kekuatan dan kelemahan setiap siswa secara lebih komprehensif. Hal ini memungkinkan penyusunan strategi pembelajaran yang lebih personal dan efektif, yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing siswa.

Pada prinsipnya, penilaian portofolio merupakan alat yang sangat efektif dalam mengukur perkembangan holistik siswa, meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dalam menghadapi era bonus demografi 2030, pendekatan ini sangat penting untuk mempersiapkan generasi muda yang kompeten dan siap menghadapi tantangan masa depan. Oleh karena itu, disarankan agar sekolah-sekolah di Indonesia mulai mengadopsi penilaian portofolio secara lebih luas dan sistematis, serta memberikan pelatihan kepada guru-guru untuk mengimplementasikannya secara efektif.

Mengukur perkembangan holistik siswa melalui penilaian portofolio merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, mempersiapkan talenta muda untuk menyongsong era bonus demografi 2030 dengan lebih baik.

Wallahu A'lam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun