Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

Hobi Membaca menulis dan Mengabdi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Penilaian Portofolio: Mempersiapkan Talenta Muda untuk Mengahadapi Bonus Demografi 2030

20 Juli 2024   04:46 Diperbarui: 20 Juli 2024   06:05 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penilaian Portofolio: Mempersiapkan Talenta Muda untuk Mengahadapi Bonus Demografi 2030

Oleh: A. Rusdiana

Indonesia akan menghadapi era bonus demografi pada tahun 2030, di mana jumlah penduduk usia produktif akan mencapai puncaknya. Hal ini membuka peluang besar untuk pertumbuhan ekonomi, namun juga menuntut kualitas talenta muda yang siap bersaing dan inovatif. Pendidikan memiliki peran penting dalam mencetak talenta muda ini, dan metode penilaian yang efektif adalah kunci untuk memahami perkembangan dan kebutuhan siswa. Penilaian portofolio adalah metode pengumpulan karya atau pencapaian siswa selama periode tertentu, yang mencerminkan perkembangan kognitif dan pemahaman mereka. Metode ini memberikan gambaran komprehensif tentang kemampuan siswa, berbeda dengan penilaian tradisional yang cenderung hanya mengukur kemampuan pada satu titik waktu. Meskipun penilaian portofolio sudah dikenal, penerapannya belum optimal di banyak institusi pendidikan di Indonesia. Tulisan ini penting untuk mengeksplorasi manfaat dan strategi implementasi penilaian portofolio dalam konteks pendidikan Indonesia, guna mempersiapkan talenta muda yang unggul menyongsong bonus demografi 2030. Mari kita breakdown, satu persatu: 

Pertama: Mengukur Perkembangan Holistik Siswa: Penilaian portofolio memungkinkan guru untuk melihat perkembangan siswa secara menyeluruh, baik dalam aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Dengan demikian, guru dapat memahami kekuatan dan kelemahan setiap siswa, serta memberikan umpan balik yang konstruktif untuk meningkatkan kemampuan mereka secara keseluruhan.

Kedua: Meningkatkan Keterampilan Reflektif: Portofolio mendorong siswa untuk reflektif terhadap pembelajaran mereka sendiri. Dengan meninjau dan memilih karya terbaik mereka, siswa belajar untuk mengevaluasi kekuatan dan kelemahan diri, serta merencanakan langkah-langkah untuk perbaikan. Keterampilan reflektif ini sangat penting untuk pengembangan diri dan kesiapan menghadapi tantangan masa depan.

Ketiga: Mendorong Pembelajaran Berbasis Proyek: Penilaian portofolio sering kali melibatkan tugas-tugas berbasis proyek yang kompleks dan menantang. Hal ini mendorong siswa untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kolaborasi, dan kreativitas. Pembelajaran berbasis proyek juga relevan dengan dunia kerja nyata, mempersiapkan siswa untuk menjadi profesional yang kompeten.

Keempat:  Mendukung Diferensiasi Pembelajaran: Setiap siswa memiliki gaya belajar dan kecepatan perkembangan yang berbeda. Penilaian portofolio memberikan fleksibilitas untuk mengakomodasi perbedaan ini, sehingga setiap siswa dapat berkembang sesuai potensi maksimalnya. Guru dapat merancang tugas yang sesuai dengan kebutuhan individu, memastikan semua siswa mendapatkan perhatian yang diperlukan.

Kelima: Menyediakan Bukti Konkret untuk Evaluasi: Portofolio berfungsi sebagai bukti konkret dari kemajuan dan pencapaian siswa. Ini sangat berguna dalam evaluasi efektivitas strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru. Dengan data yang komprehensif, guru dapat melakukan perbaikan dan penyesuaian metode pengajaran untuk mencapai hasil yang lebih baik.

Singkatnya, penilaian portofolio merupakan alat yang sangat berguna dalam memahami dan mengembangkan potensi siswa secara holistik. Dalam menghadapi bonus demografi 2030, penting bagi sistem pendidikan Indonesia untuk mengadopsi metode ini secara luas. Diperlukan pelatihan dan pendampingan bagi guru untuk menerapkan penilaian portofolio secara efektif. Selain itu, sekolah dan institusi pendidikan harus menyediakan dukungan yang memadai, baik dari segi waktu, sumber daya, maupun teknologi, untuk mendukung implementasi penilaian portofolio. Dengan demikian, kita dapat mempersiapkan talenta muda yang siap bersaing dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan. Wallahu A'lam.

Penilaian portofolio menawarkan pendekatan holistik untuk menilai perkembangan siswa, untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi bonus demografi Indonesia tahun 2030.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun