Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

Hobi Membaca menulis dan Mengabdi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pengembangan Jaringan dan Peluang Melalui Organisasi: Strategi Menghadapi Bonus Demografi 2030

15 Juli 2024   20:44 Diperbarui: 15 Juli 2024   21:29 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Lib.Ummetro tersedia di https://lib.ummetro.ac.id/index.php

Pengembangan Jaringan dan Peluang Melalui Organisasi: Strategi Menghadapi Bonus Demografi 2030

Oleh: A. Rusdiana

Indonesia akan segera menyongsong era bonus demografi pada tahun 2030, di mana jumlah penduduk usia produktif akan mencapai puncaknya. Fenomena ini menawarkan potensi besar untuk pertumbuhan ekonomi, namun juga membawa tantangan besar, terutama dalam mempersiapkan talenta muda agar siap menghadapi persaingan global. Teori jaringan sosial menunjukkan bahwa koneksi dan interaksi dalam jaringan dapat meningkatkan akses terhadap informasi dan peluang. Namun, ada GAP yang harus diatasi: banyak talenta muda yang belum memanfaatkan jaringan profesional secara optimal. Tulisan ini penting untuk memberikan panduan bagaimana talenta muda dapat mengembangkan jaringan dan memanfaatkan peluang melalui organisasi. Mari Kita breakdown, satu persatu:  

Pertama: Membangun Koneksi Profesional Bergabung dengan organisasi memungkinkan talenta muda untuk bertemu dengan para profesional dari berbagai bidang. Koneksi ini tidak hanya memberikan akses terhadap informasi terbaru, tetapi juga peluang kerja dan kolaborasi proyek. Koneksi yang kuat dapat membuka pintu bagi kesempatan yang mungkin tidak akan ditemukan secara individu.

Kedua: Mengembangkan Kemampuan Interpersonal Melalui interaksi rutin dalam organisasi, talenta muda dapat mengembangkan kemampuan komunikasi, kerja sama tim, dan negosiasi. Kemampuan-kemampuan ini sangat penting dalam dunia kerja yang kompetitif dan dapat meningkatkan daya saing individu di pasar tenaga kerja.

Ketiga: Akses ke Informasi dan Sumber Daya Organisasi sering kali memiliki akses ke informasi dan sumber daya yang tidak tersedia secara umum. Misalnya, mereka mungkin memiliki data industri, pelatihan khusus, atau akses ke seminar dan konferensi eksklusif. Dengan bergabung dalam organisasi, talenta muda dapat memanfaatkan sumber daya ini untuk pengembangan pribadi dan profesional.

Keempat: Mentorship dan Bimbingan Banyak organisasi menawarkan program mentorship di mana anggota yang lebih berpengalaman membimbing yang lebih muda. Ini memberikan kesempatan bagi talenta muda untuk belajar langsung dari para ahli, mendapatkan wawasan industri, dan nasihat karier yang berharga.

Kelima: Peluang Kepemimpinan Bergabung dan aktif dalam organisasi memberikan kesempatan untuk mengambil peran kepemimpinan. Ini tidak hanya mengembangkan kemampuan manajerial, tetapi juga memberikan pengalaman langsung dalam mengelola tim dan proyek, yang sangat dihargai oleh pemberi kerja.

Menghadapi bonus demografi 2030, talenta muda Indonesia harus aktif dalam berbagai organisasi untuk mengembangkan jaringan profesional dan memanfaatkan berbagai peluang yang ada. Ini akan membantu mereka tidak hanya meningkatkan keterampilan pribadi dan profesional, tetapi juga mempersiapkan mereka untuk persaingan global. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah, lembaga pendidikan, dan perusahaan untuk mendorong dan memfasilitasi partisipasi aktif talenta muda dalam organisasi. Hal ini dapat dilakukan melalui program-program kemitraan, beasiswa, dan inisiatif lain yang mendukung pengembangan jaringan dan peluang.

Dengan demikian, talenta muda akan lebih siap menyambut era bonus demografi dengan percaya diri dan kesiapan yang lebih baik untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada. Wallahu A'lam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun