Mohon tunggu...
Ahmad mashum
Ahmad mashum Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Lajang

Menjadi rendah hati dan tak sakit hati

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menggeluti Kitab Kuning di Tengah Era 5.0

14 Juli 2023   14:08 Diperbarui: 14 Juli 2023   14:10 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

saya sebagai seorang pengajar yang mana beberapa momen saya menemukan sedikit sekali di era 5.0 khalayak umum senang membahas tentang kitab kitab karangan ulama dahulu yang disebut kitab kuning, padahal secara keklasikannya kitab kuning sangat kuat keilmuannya untuk dipelajari , kita ambil contoh kecil berapa banyak pondok pesantren menggunakan kitab kuning sebagai rujukan  dalam melaksanakan pembelajaran , kitab fiqh yang kita pelajari mau dari dasar sampai tingkatan paling tinggi ada, 

Istilah kitab klasik sangat relatif dalam pengertiannya karena ada di kitab kuning yang sangat klasik ada yang agak klasik jadi dalam pelestariannya kita sebagai Pemuda zaman sekarang sepatutnya tetap melestarikan tinggalan tinggalan ulama zaman dulu karena dengan hal itu kita dapat ke barokahan yang tak terduga-duga terkadang memang dalam mempelajarinya itu sangat susah tapi ketika mendapatkannya akan ada kenikmatan tersendiri yang tiada tara.

 Jadi bagi saya ironis sekali Jika sampai meninggalkan mempelajari kitab kuning yang itu sangat bermanfaat untuk diri kita dan juga orang lain sejuknya santri-santri di era 5.0 itu menjaga adat yang sudah dilakukan oleh kiai-kyainya dulu untuk tetap mempelajarinya sampai ke keturunan-keturunan kita.

Intinya di zaman sekarang bukan hanya sekedar mempelajari dan membaca kitab kuningnya saja tapi yang paling penting adalah bagaimana agar mampu menjawab orientalis juga yang sengaja mengawurkan pemahaman umat Islam karena yang kita tahu di zaman ini banyak aliran-aliran yang menyebar tanpa tahu dasarnya yang kita sendiri harus hati-hati dalam hal itu oleh karenanya mempelajari kitab turos yang ditinggalkan oleh ulama dulu sekiranya bisa menjawab argumen yang diutarakan oleh para orientalis.


nama pena : Aktuali

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun