Mohon tunggu...
Ahmad Rizal
Ahmad Rizal Mohon Tunggu... Freelancer - driver ojek online
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

liburan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Takdir Berkata Lain, Kisah Mengejutkan di Balik Persalinan Operasi Caesar

31 Juli 2023   05:05 Diperbarui: 3 Agustus 2023   13:25 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melahirkan dengan proses yang selalu menjadi dambaan banyak ibu, namun terkadang kondisi tertentu memaksa mereka untuk melahirkan melalui operasi caesar. Aku yakin banyak dari kalian di luar sana yang mungkin pernah mengalami momen penuh haru ketika berhadapan dengan pilihan ini. Ya, ini adalah momen ketika harapan dan keberanian harus dipadukan untuk menciptakan keajaiban kehidupan.

Ingatlah kisah Elly, seorang ibu yang telah mengalami perjalanan menegangkan saat melahirkan putra pertamanya enam tahun lalu. Semula, dia sangat percaya diri dengan kehamilannya yang berjalan lancar. Namun, takdir berkata lain ketika tiba-tiba tekanan darahnya melonjak tinggi dan bayinya menghadapi kesulitan dalam melewati jalan lahir meski sudah bukaan 9. Keadaan mendesak ini mengharuskannya untuk menjalani operasi caesar untuk menyelamatkan nyawa mereka berdua.

Sama seperti Elly, Caroline juga memiliki pengalaman melahirkan melalui operasi caesar. Dia tahu sejak awal bahwa operasi caesar adalah pilihan terbaik untuknya karena kondisi kesehatan bayi kembarnya yang memprihatinkan. Kehamilan kembar merupakan tantangan tersendiri dan dengan berat hati, dia harus memilih operasi caesar untuk keamanan mereka berdua.

Namun, di tengah momen penuh kebahagiaan dan rasa syukur ini, masyarakat kadang menimbulkan stigma negatif terhadap ibu yang melahirkan dengan caesar. Ada persepsi yang keliru bahwa melahirkan pervaginam adalah satu-satunya cara untuk menjadi ibu yang sesungguhnya. Inilah yang pernah mengganggu pikiran Caroline. Bagaimana mungkin perjuangan dan risiko yang dia hadapi kurang berarti hanya karena jalur persalinan yang berbeda?

Perlu diingat, operasi caesar bukanlah pilihan yang mudah bagi para ibu. Tidak ada ibu yang menginginkan persalinan yang berisiko tinggi dan penuh ketidakpastian, tetapi kondisi kesehatan tertentu terkadang memaksa untuk mengambil langkah ini demi keselamatan ibu dan bayi.

Mari kita melihat beberapa kondisi yang mengharuskan ibu melahirkan melalui operasi caesar:

  1. Posisi Bayi Tidak Normal: Beberapa bayi di dalam kandungan mungkin tidak berada dalam posisi yang ideal untuk melahirkan pervaginam. Misalnya, posisi sungsang di mana kaki atau pantat bayi berada di dekat jalan lahir. Ada juga kasus di mana bahu atau sisi tubuh bayi yang memposisikan diri di dekat jalan lahir, yang dikenal sebagai kelahiran melintang. Dalam situasi-situasi ini, operasi caesar menjadi solusi aman untuk kelahiran.

  2. Masalah Plasenta: Masalah dengan plasenta dapat menyebabkan komplikasi serius selama persalinan. Misalnya, plasenta previa, di mana sebagian atau seluruh plasenta menutupi leher rahim, atau plasenta yang terlepas dari lapisan rahim, mengakibatkan bayi kekurangan oksigen. Operasi caesar menjadi penyelesaiannya.

  3. Gawat Janin: Gawat janin terjadi ketika janin tidak mendapatkan cukup oksigen. Hal ini bisa menyebabkan berat janin rendah, pasokan oksigen melalui tali pusat yang berkurang, dan bahkan iritasi paru-paru janin. Untuk menghindari risiko lebih lanjut, operasi caesar menjadi pilihan yang bijaksana.

  4. Preeklamsia: Preeklamsia adalah kondisi tekanan darah tinggi yang sering terjadi saat hamil. Ini adalah situasi yang sangat berbahaya dan memerlukan penanganan cepat. Jika kondisi ini tidak terkendali, persalinan melalui operasi caesar dapat menjadi langkah yang tepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun