Mohon tunggu...
ahmad naufaloktavian
ahmad naufaloktavian Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa UIN Jakarta

hobi olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menganalisis Perbedaan Teologi dan Karakteristik Unik: Gerakan Ahmadiyah vs Jamaah Tabligh

1 Januari 2024   22:28 Diperbarui: 1 Januari 2024   22:55 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam upaya untuk lebih memahami dinamika dan perbedaan antara Gerakan Ahmadiyah dan Gerakan Jamaah Tabligh, kami mengeksplorasi beberapa perbedaan teologi dan karakteristik unik dari kedua gerakan ini.

Perbedaan Teologi:
Gerakan Ahmadiyah, di bawah pemimpinnya Mirza Ghulam Ahmad, mengusung konsep bahwa dirinya adalah seorang Mujaddid (Pembaru) yang membawa pesan Islam ke dalam kehidupan sehari-hari. Mereka juga menganut teologi perdamaian dengan pengakuan bahwa Ahmad adalah caliph (pemimpin) bumi yang diberikan kekuatan dan penghidupan oleh Allah. Ahmadiyah juga memiliki organisasi anak usia, seperti Lajna Imaullah Agency untuk perempuan berusia 15-40 tahun.

Di sisi lain, Gerakan Jamaah Tabligh berfokus pada dakwah dan tujuannya adalah untuk kembali pada ajaran Islam yang murni. Gerakan ini memiliki pengikut terbesar, dengan anggota dari berbagai latar belakang agama. Jamaah Tabligh menegaskan dua prinsip fundamental, yaitu tidak berpolitik dan tetap setia pada ajaran Islam.

Kelebihan dan Kekurangan:
Meskipun informasi spesifik tentang kelebihan dan kekurangan kedua gerakan tidak terdokumentasikan, dapat disimpulkan bahwa keduanya memiliki karakteristik yang unik dan tujuan yang berbeda. Sementara Gerakan Ahmadiyah mengusung pembaruan Islam dalam kehidupan sehari-hari dan memiliki struktur organisasi yang khusus, Jamaah Tabligh menonjolkan dakwah dan pengembalian pada ajaran murni Islam, dengan penekanan pada ketidakberpartisan politik.

Kesimpulan:
Dengan memahami perbedaan teologi dan karakteristik khas dari Gerakan Ahmadiyah dan Jamaah Tabligh, kita dapat mendapatkan wawasan yang lebih baik tentang keragaman keyakinan dalam Islam. Meskipun keduanya memiliki perbedaan, upaya untuk mempromosikan dialog dan pemahaman saling menghormati tetap penting untuk mewujudkan harmoni di antara komunitas Muslim.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun